Brian Acton

Dalam beberapa pekan belakangan, telah terjadi perdebatan yang cukup sengit perihal keamanan data pengguna di dalam aplikasi berkirim pesan. Terutama dalam hal ini adalah WhatsApp, yang saat itu telah merilis sebuah aturan baru terkait privasi kebijakan penggunanya. Menimbulkan isu kepercayaan dan membuat pengguna beralih ke Signal maupun Telegram.

Meski telah memiliki lebih dari dua milyar pengguna di seluruh dunia, WhatsApp nampaknya masih memiliki isu komunikasi, yang sebabkan penggunanya mangkir dan gunakan platform lain. Menanggapi hal tersebut, Brian Acton, salah satu mantan pendiri WhatsApp yang kini menjabat sebagai executive chairman di Signal, turut berikan beberapa pendapatnya.

Dalam sebuah sesi wawancara bersama TechCrunch, pria kelahiran Michigan berusia 48 tahun tersebut mengaku bila adanya isu yang timbul dari peraturan baru WhatsApp, menimbulkan sebuah “ledakan” yang positif untuk Signa, salah satu aplikasi kirim pesan yang juga menjadi bagian dari proyeknya beberapa pekan terakhir.

“Peristiwa terkecil membantu memicu hasil terbesar,” kata Brian saat dihubungi melalui panggilan video oleh TechCrunch (13/1). Ia menambahkan, pihaknya sangat senang bila pada akhirnya masyarakat kini lebih banyak diskusikan topik seputar keamanan digital serta privasi daring, dan mereka berpindah ke aplikasi Signal atas alasan-alasan tersebut.

Baca juga: Signal, Aplikasi Kirim Pesan Pesaing WhatsApp dan Telegram

Jumlah Pengguna Signal Naik Drastis

Signal

“Ini adalah kesempatan yang bagus bagi Signal untuk berkembang dan berikan kesempatan kepada masyarakat sebagai alternatif. Selama ini aplikasi berkembang lamban dalam tiga tahun terakhir, dan kini meledak hebat,” tambahnya. Bahkan Signal sempat mengalami gangguan selama kurang lebih 24 jam akibat banyaknya pengguna baru yang berbondong-bondong mencobanya.

Signal sendiri tidak menyebutkan berapa tepatnya jumlah pengguna saat ini. Melalui sebuah twit dari akun resmi, hanya disebut “jutaan pengguna Signal baru dari seluruh dunia”, berbeda dengan Telegram yang sebutkan bila kali ini sudah ada lebih dari 500 juta pengguna. Brian hanya menyebutkan bila aplikasi kirim pesan aman tersebut telah masuk ke jajaran aplikasi terbaik di App Store lebih dari 40 negara, dan Google Play Store di 18 negara.

Namun beberapa lembaga perhitungan telah memprediksi jumlah penggunanya saat ini. App Annie membagikan data yang mereka dapat kepada tim TechCrunch bila pengguna Signal saat ini sudah mencapai 20 juta pengguna bulanan aktif, hingga akhir Desember 2020 kemarin. Sementara firma lain, Sensor Tower menyebutkan jumlah pengunduhan lebih dari 7,5 juta kali antara 6 – 10 Januari 2021.

Andalkan Donasi, Juga Bakal Melirik Layanan Email & Cloud Storage

Signal

Sejak aktif pada 2018 lalu, Signal memang telah berjanji bahwa mereka tidak akan menjual data penggunanya, bahkan untuk menampilkan iklan sekalipun. Brian Acton sendiri telah donasikan USD50 juta untuk Signal Foundation. Namun apakah dana tersebut cukup untuk keberlangsungan operasional perusahaan?

Selain dari investor, Signal juga utamanya bergantung terhadap donasi dari pengguna. Harapannya, dengan makin banyaknya pengguna, Signal bisa terus berlangsung dengan karyawan yang jumlahnya tak lebih dari 50 orang tersebut.

Hingga saat ini, Brian mengatakan bila Signal masih memiliki tabungan untuk beberapa masa mendatang. Namun pihaknya berencana untuk berekspansi dalam berikan bentuk layanan lain. Menyusul dalam beberapa tahun, tim dari Signal bakal kembangkan layanan email serta penyimpanan berbasis cloud. Tetapi untuk saat ini, aplikasi kirim pesan bakal jadi fokus utamanya.

Ajak Masyarakat Gunakan Signal Berdampingan dengan WhatsApp

WhatsApp (Foto: 123rf /dimarik16)

Yang menarik, meski Brian secara aktif dikenal mengajak masyarakat untuk tinggalkan Facebook, tidak begitu dengan WhatsApp. Ia membayangkan bila Signal bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan keluarga maupun teman dekat, sementara WhatsApp untuk obrolan lainnya. “Saya tak ingin melakukan semua hal yang dilakukan WhatsApp, keinginan saya adalah memberi orang pilihan,” tambahnya.

Dalam akhir sesinya, Brian juga menyarankan masyarakat, terutama orang tua untuk mengajarkan anaknya terkait tanggung jawab digital yang baik, dan untuk tidak langsung menerima informasi yang didapat. “Pahami sumbernya, pahami sumber mana saja yang kredibel. Sebagai bagian dari masyarakat, ajarai setiap anggota cara kerjanya,” tutup Brian.



from Gizmologi https://ift.tt/38TQtoU
via IFTTT