Semakin mudah dan banyaknya akses layanan digital juga diikuti dengan ancaman keamanan yang meningkat. Jenis penipuan kian bermunculan, mulai dari yang mudah ditemui sampai mirip dengan akun resmi. Demi lindungi para mitra UMKM, Gojek terus membekali mereka dengan edukasi keamanan digital.
Selama pandemi, Gojek terus dorong penguatan kompetensi keamanan digital mitra usahanya. Ditujukan agar mereka semakin terlindungi dari modus penipuan rekayasa sosial atau social engineering oleh oknum tertentu, yang banyak sasar pelaku usaha di tengah tingginya adopsi digital saat ini. Pembekalan terkait keamanan digital sendiri telah diberikan oleh mitra usaha Gojek sepanjang tahun 2020.
Lewat hasil survei internal Gojek terkait persepsi kepercayaan dan keamanan digital, 98% atau hampir seluruh mitra usaha yakin mengembangkan bisnis dengan aman bersama Gojek, setelah mendapatkan edukasi keamanan digital. Di tahun 2021, Gojek bakal bekerja sama dengan Siberkreasi dan Kemkominfo RI untuk teruskan inisiatif edukasi dan pelatihan tersebut.
Baca juga: Dukung Usaha Mitra Selama Pandemi, Gojek Tingkatkan Fitur Keamanan
Kolaborasi dengan Siberkreasi Percepat Transformasi Digital
Dalam sebuah konferensi daring yang diadakan Kamis (18/2), Yosi Mokalu selaku ketua Siberkreasi menyatakan bila pihaknya antusias untuk melanjutkan kolaborasi bersama Gojek. Kedua pihak akan bersama-sama tingkatkan kompetensi keamanan digital di kalangan mitra usaha. Kolaborasi ini hadir sebagai salah satu bentuk dukungan untuk memajukan SDM dan UMKM, dalam rangka Transformasi Digital Indonesia.
“Kami optimis dengan menjangkau mitra usaha atau pelaku UMKM, yang kita ketahui merupakan mayoritas pengguna platform digital selama pandemi, akan menjadi langkah yang tepat dalam upaya meningkatkan literasi digital masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” jelas Yosi. Siberkeasi sendiri merupakan penggerak inisiatif literasi digital, ajak masyarakat dan komunitas aktif sebarkan konten positif di internet.
Pada kesempatan yang sama, Head of Merchant Platform Business Gojek, Novi Tandjung mengatakan bila edukasi merupakan langkah yang efektif tingkatkan kewaspadaan mitra usaha terhadap beragam modus penipuan. Tak hanya edukasi rutin terkait langkah mitigasi risiko penipuan, namun juga mendukung dari sisi peningkatan teknologi.
“Hasilnya, survei Gojek mengenai tingkat kepercayaan mitra usaha Gojek menunjukkan mayoritas (82%) sudah memahami berbagai modus penipuan dan bagaimana cara menghindarinya. Selanjutnya mayoritas mitra (99%) juga setuju aplikasi GoBiz konsisten mengembangkan sistem yang fokus melindungi keamanan digital,” jelas Novi.
Sampaikan Pesan Edukasi Keamanan Digital Lewat “JAGA”
Untuk memperkuat sistem keamanan di platform GoBiz, Gojek telah berikan inovasi teknologi seperti fitur daftar mandiri, fitur untuk mengelola pegawai, sampai menu bantuan yang dapat bantu mitra usaha untuk hindari modus penipuan. Sementara di sisi non teknologi, Gojek juga aktif kampanyekan pesan edukatif lewat berbagai kanal komunikasi.
Pesan edukatif tersebut dikemas dalam sebuah panduan yang dinamakan “JAGA”. Gojek menghimbau untuk “Jangan transfer uang” ke siapa pun, “Amankan data usaha dan data pribadi” seperti kode OTP, “Gunakan fitur Kelola pegawai di aplikasi GoBiz” demi lindungi data usaha, serta “Adukan hal mencurigakan” lewat menu bantuan.
Bersama dengan Siberkreasi, Gojek berharap edukasi keamanan digital akan semakin berikan dampak positif secara menyeluruh terhadap ratusan ribu mitra usaha di ekosistemnya. Tak hanya kepada pengguna GoBiz dan mitra usaha GoFood saja.
Tim Siberkreasi sendiri telah didukung oleh para praktisi berpengalaman dalam berikan edukasi untuk masyarakat. Nantinya, mitra usaha bisa mendapatkan materi-materi keamanan digital dari para mentor lewat sesi di Komunitas Partner GoFood (KOMPAG), sesi regular Bincang Bisnis GoBiz, Temu Midtrans dan A Cup Of Moka (ACOM).
from Gizmologi https://ift.tt/2NGy9Ya
via IFTTT
0 Komentar