Penggunaan drone saat ini dalam bidang militer, semakin meningkat. Melalui kecanggihan teknologinya, pemanfaatan pesawat nirawak ini menjadi meluas. Perusahaan asal Singapura, Kelley Aerospace secara resmi meluncurkan kendaraan udara tempur tak berawak supersonik pertama di dunia (UCAV). Produk ini diberi nama Arrow drone.
Baca juga: DJI FPV, Hybrid Drone Pertama dengan Pengendalian Video First Person
Dikutip dari Daily Mail, perusahaan telah menerima lebih dari 100 pesanan untuk produk tersebut, yang harganya antara $ 9 juta hingga $ 16 juta. Arrow drone dirancang untuk melengkapi pesawat berawak dan menjadi salah satu kekuatan di medan perang udara. Sebuah pesawat tempur berawak akan mengendalikan banyak drone dapat menugaskan banyak misi yang berbeda.
Arrow Drone Miliki Kecepatan Supersonik
Arrow didesain dengan bentuk cangkang tunggal yang terbuat dari serat karbon ringan. Desain tersebut, dimungkinkan pesawat menempuh kecepatan hingga Mach 2.1 yang dapat melebihi kecepatan suara. UCAV dilengkapi dengan radar cross-section dan infrared signature, dan dirancang untuk berbagai peran pertempuran atau pengintaian.
Pihak perusahaan mengatakan, Arrow dapat mengudara secara otonom atau dikendalikan dari jarak jauh oleh dua pengontrol. Berat maksimum pesawat nirawak ini adalah 37.038 pound. Melalui desain monokoknya, memberi Arrow kekuatan dan ketangguhan yang luar biasa. Sebelumnya, perusahaan telah melakukan penerbangan uji coba terhadap prototipe skala pertama pada tahun 2014.
Menjadi Pioner Utama Perusahaan Drone Bertenaga Supersonik
Kelley Aerospace berencana untuk menjadi pioner utama perusahaan drone berkecapatan supersonik dan Arrow merupakan suatu terobosan yang bagus untuk menebus pasar drone dunia. Pada acara peluncuran di Singapura pada Desember 2020, perusahaan mengungkapkan pihaknya juga mengembangkan jet bisnis supersonik dan telah menjalani pengujian di AS dan Swedia.
Kepala eksekutif Kelley Aerospace, Ian Lim menyatakan dengan kegigihan serta keliaran yang dimiliki, drone tak akan kendala apapun mengenai kecepatan serta jangkauan wilayahnya. Ia berujar jet tempur lain memang memiliki kemampuan untuk mencapai kecepatan supersonik, tetapi kebanyakan hanya mampu melakukannya untuk sesaat saja.
Meringankan Tugas Penerbangan Militer Amerika Serikat
Melalui peluncuran Drone dengan kecepatan sonic diharapkan dapat membantu Tentara mengawasi daerahnya. Sebelumnya Jet yang telah dibeli oleh Angkatan Laut AS dan Korps Marinir, berisiko mengalami kerusakan struktural ketika mencapai kecepatan tertinggi sekitar 1.200mph.Menurut sebuah laporan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), penggunaan jet berawak berpotensi menghambat kemampuan tim penerbang untuk mencegat pesawat lain.
Baca juga: Drone Dimanfaatkan untuk Awasi Pipa Minyak dan Tambang Minyak Ilegal
Tahun lalu, Pentagon mengumumkan rencana untuk membuat prototipe pesawat Air Force One supersonik terbarunya yang dapat mengangkut presiden AS ke seluruh dunia dengan kecepatan hampir dua kali lipat dan hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk bepergian. Walaupun begitu, pesawat tersebut masih fase perkembangan awal yang dimungkinkan adanya inovasi lainnya.
from Gizmologi https://ift.tt/30H2pFP
via IFTTT
0 Komentar