Flou Cloud computing network

Meski perlahan kapasitas kantor mulai kembali ditingkatkan jumlah okupansinya, masih banyak organisasi atau perusahaan yang berlakukan sistem kerja remote atau work from home (WFH). Untuk iku, keamanan data saat bekerja perlu dijaga dengan sangat baik. Dengan Prisma Access 2.0 dari Palo Alto Networks, tantangan keamanan cloud dapat diatasi.

Diresmikan 3 Maret lalu, Prisma Access 2.0 berikan sejumlah peningkatan yang krusial dibandingkan versi sebelumnya. Di antaranya penyempurnaan pada infrastruktur untuk perbaikan secara mandiri (self-healing), keamanan yang diperkuat machine learning, serta kapabilitas SWG cloud untuk keamanan web gateway. Penyempurnaan tersebut dianggap krusial seiring dengan kebutuhan kerja yang aman dan bebas lokasi.

Fitur-fitur baru yang dihadirkan lewat Prisma Access 2.0 diklaim tak menimbulkan konsekuensi pada sisi kecepatan, keamanan serta performa untuk bekerja. Karena Palo Alto Networks memahami bila banyak perusahaan yang mengadopsi cloud secara besar-besaran sepanjang tahun 2020, antisipasi melonjaknya kebutuhan WFH.

Baca juga: Palo Alto: Tingkat Kepercayaan Investasi Keamanan Siber di Indonesia Masih Rendah

Solusi Untuk Atasi Keamanan Usaha di Masa WFH

Palo Alto Networks - Prisma Access 2.0
Sekitar 53% ancaman pekerja jarak jauh menyasar aplikasi yang tidak berbasis web.

Lewat sebuah konferensi pers daring, Yudi Arijanto, Systems Engineering Manager Indonesia, Palo Alto Networks mengatakan, “pendekatan ini diharapkan akan mampu mengatasi berbagai keterbatasan dalam upaya penerapan perlindungan, dengan menghadirkan perlindungan menyeluruh untuk semua lalu lintas yang ada, bukan hanya pada aplikasi-aplikasi berbasis web saja.”

Menurut Yudi, Prisma Access 2.0 punya sistem keamanan terlengkap dan paling unggul di kelasnya, menjadi platform tunggal yang dihantarkan dari cloud untuk menjamin akses performa tinggi. Solusi ini hadirkan throughput 10 kali lebih besar, dibandingkan solusi lainnya yang ada di pasar saat ini.

Prisma Access 2.0 dapat hadirkan pembaruan keamanan secara real-time, di mana secara jumlah, terjadi 4,3 juta pembaruan setiap harinya. Selain dapat memungkinkan infrastruktur perbaikan secara mandiri, solusi ini dilengkapi machine learning untuk cegah adanya serangan berjenis zero day, yang belum dikenali secara real-time.

Beragam Unggulan Prisma Access 2.0

Yudi Arijanto, Systems Engineering Manager Indonesia, Palo Alto Networks
Yudi Arijanto, Systems Engineering Manager Indonesia, Palo Alto Networks saat memaparkan tentang Prisma Access 2.0.

Teknologi machine learning juga dipakai untuk analisa telemeteri data dalam volume yang besar, sebagai landasan pembuatan rekomendasi kebijakan keamanan otomatis. Ditambah dengan secure web gateway (SWG) yang bisa mudahkan pelanggan dalam migrasi maupun transisi ke metode koneksi lebih aman.

Dilengkapi dengan sebuah platform CloudBlades, Prisma Access 2.0 mendukung layanan keamanan dan infrastruktur berkualitas. Diawali dengan layanan Remote Browser Isolation, di mana dapat terapkan isolasi pada peramban dari jarak jauh.

Menurut Eric Parizo, Principal Analyst di Omdia, dinamika yang terjadi sepanjang tahun 2020 menjadi titik awal makin membudayanya model bekerja dari manapun. “Bahkan tatkala vaksin COVID-19 sudah dieadarkan, budaya bekerja dari lokasi manapun diprediksikan akan tetap menjadi pilihan bagi anak.”

Eric menambahkan, perusahaan yang sukses adalah mereka yang mampu menjamin dihadirkannya pengalaman yang menajubkan bagi pengguna, dalam menuntaskan pekerjaan dengan lancer dari manapun mereka bekerja. Pihaknya yakin bahwa solusi dari Palo Alto Networks bakal melindungi dan mendukung gaya bekerja masa depan.



from Gizmologi https://ift.tt/38geoOG
via IFTTT