Tokopedia

Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun efek pandemi. Hal ini masih sangat dipengaruhi oleh pelemahan di berbagai sektor. Tak pandang bulu, semua jenis usaha perlahan mulai tumbang akibat pengaruh memburuknya ekonomi di Indonesia. Dalam momen seperti sekarang, sudah saatnya kita bahu membahu untuk membangun ekonomi Indonesia kembali bangkit.

Baca juga: Tokopedia: Transaksi Belanja Online Fesyen Muslim Meningkat 2x

Belanja online semakin menjadi solusi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sekaligus mengurangi resiko penyebaran virus di tempat ramai. Dengan tren penjualan online yang meningkat, diharapkan dapat menggairahkan kembali ekonomi Indonesia.

Terjadi Peningkatan Penjualan Produk UMKM

Tokopedia

Menurut Riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) pada 2020 menunjukan 7 dari 10 pelaku usaha di Tokopedia mengalami kenaikan volume penjualan dengan median sebesar 133%.

Berjudul “Bertahan, Bangkit dan Tumbuhnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Tengah Pandemi melalui Adopsi Digital” telah membuktikan kolaborasi antara Tokopedia dan masyarakat telah memberikan dampak besar untuk perekonomian Indonesia saat pandemi.

Pada tiga provinsi mengalami peningkatan penjualan pelaku usaha tertinggi di Tokopedia, yaitu NTB (144,6%), Sulawesi Tengah (73,4%) dan Sulawesi Selatan (73,3%). Sementara tiga provinsi dengan peningkatan jumlah pelaku usaha tertinggi di Tokopedia selama pandemi adalah Bali (66,2%), Yogyakarta (42,2%) dan DKI Jakarta (28,3%).

Kemudahan Mengelola Bisnis

Telkomsel Asset Performance Management

Astri Wahyuni, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia menjelaskan pandemi telah mempercepat transformasi digital di berbagai sektor. Ia berujar pemanfaatan digitalisasi dan teknologi bukan lagi sekadar nilai tambah, tetapi telah berkembang pesat menjadi sebuah kebutuhan untuk menjawab tantangan pandemi.

Pihaknya berkomitmen #SelaluAdaSelaluBisa untuk mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhan harian hingga menciptakan peluang lewat pemanfaatan teknologi khususnya di tengah pandemi.

Riatu Mariatul Qibthiyyah, Kepala LPEM FEB UI, mengungkapkan sebesar 68,6% penjual yang bergabung dengan Tokopedia pada saat pandemi merupakan pencari nafkah tunggal di keluarga. Sedangkan sebesar 76,4% penjual beralasan gabung ke Tokopedia karena kemudahan mengelola bisnis.

“Dari data internal Tokopedia, terdapat peningkatan jumlah penjual dari 7,2 juta sebelum pandemi Januari 2020 lalu menjadi lebih dari 10 juta penjual saat ini,” terangnya.

Pemilik Bali Alus, Ni Kadek Eka Citrawati selama pandemi, penjualan usahanya 80% berasal dari Tokopedia. Kenaikan penjualan selama pandemi mencapai hampir 3x lipat dibanding periode sebelum pandemi.

Mengedepankan Lima Pilar Guna Kembangkan Bisnis

aplikasi tokopedia

Tokopedia berharap akan semakin banyak pihak yang lebih gencar berkolaborasi dalam membantu pegiat usaha di Indonesia, khususnya UMKM, terus berkontribusi memulihkan ekonomi. Mengingat UMKM berkontribusi lebih dari 60% terhadap PDB Indonesia.

Baca juga: Aplikasi Tokopedia untuk Android Hadir dengan Fitur Penghemat Memori

Saat ini, strategi perusahaan akan terus mengedepankan lima pilar utama dalam mendorong perkembangan bisnis, yaitu memperkuat fondasi, fokus pada kebutuhan konsumen, memperluas pemanfaatan data, penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan menjalankan kerangka kerja yang optimal secara finansial.



from Gizmologi https://ift.tt/3waREdk
via IFTTT