Yahoo Jepang dan penyedia aplikasi pesan instan Line telah resmi bergabung. Jika semua berjalan sesuai rencana, hasil kerjasama ini akan menciptakan raksasa teknologi baru di Jepang dengan lebih dari 70 juta pengguna. Kedua perusahaan teknologi tersebut akan mengintegrasikan operasi mereka di bawah anak perusahaan SoftBank, Z Holdings, yang telah mengoperasikan Yahoo Jepang.
Baca juga:
LINE Tambahkan Opsi Pembayaran OVO untuk Pembelian Stiker
TikTok Luncurkan Toolkit Keamanan Keluarga
Dikutip dari Nikkei Asia, Softbank Group melalui Z Holding telah menyiapkan dana investasi sebesar yen 500 miliar ($ 4,7 miliar) untuk menuntaskan merger antara 2 perusahaan yaitu Yahoo dan Line. Setara dengan Rp 66,97 Triliun, melalui investasi ini dapat digunakan untuk mempekerjakan sekitar 5 ribu insinyur ahli kecerdasan buatan selama lima tahun sesuai jangka waktu penyelesaian merger.
Penggabungan tersebut telah menciptakan grup baru yang terdiri dari sekitar 23.000 karyawan. Ini menangani berbagai layanan online, termasuk pencarian, jejaring sosial, belanja dan keuangan. Co-CEO Z Holdings, Takeshi Idezawa menyebut penggabungan 2 perusahaan tersebut dapat meningkatkan kapasitas investasi. Ia menambahkan melalui kerjasama ini, perusahaannya dapat menghadapi tantangan yang lebih berat.
Memperluas Ekspansi Ke Beberapa Negara
Rencananya Line akan memposisikan Thailand dan Taiwan sebagai ujung tombak ekspansi luar negeri. Platform di wilayah tersebut sudah menawarkan berbagai layanan, seperti e-commerce, penyelesaian pembayaran, pengiriman rumah, dan streaming video. Line bertujuan untuk mengembangkan “superapp” all-in-one yang memang menjadi tren bagi perusahaan teknologi
Di sisi lain, Line hanya memiliki sedikit pangsa di antara aplikasi obrolan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Idezawa mengungkapkan keinginannya untuk membeli perusahaan lokal yang terlibat dalam pendidikan, perawatan kesehatan, dan bidang lainnya.
Mempekerjakan Tim Data dan Insinyur Artificial Intelligence (AI)
Perusahaan akan mengirimkan tim data yang profesional dan insinyur Artificial Intelligence (AI). Line mempekerjakan lebih dari 1.400 insinyur di lepas pantai, terutama di Taiwan, Thailand, dan Indonesia. Z Holdings ingin mempekerjakan sekitar 5.000 insinyur selama lima tahun.
Menurut Presiden Yahoo Jepang, Kentaro Kawabe menyatakan berusaha untuk terus mempekerjakan insinyur tingkat atas di Asia dan meningkatkan bagian kami di lepas pantai. Ia berharap grup baru yang akan terbentuk dapat bersaing untuk memimpin dunia sebagai perusahaan teknologi AI dari Asia.”Kami akan menggabungkan [layanan] jika memiliki arti dari perspektif pengguna,” tutup Kawabe.
Baca juga: Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Artifisial di Industri E-Commerce Indonesia
Baik Yahoo dan Line masing-masing akan mengawasi lebih dari 100 layanan. Unit tersebut akan menggabungkan sebagian layanan pembayaran digital saat ini, yang bertujuan untuk mengganti Line Pay menjadi PayPay pada April tahun depan. Untuk sekitar 10 hingga 20 layanan yang tumpang tindih akan tetap ada.
from Gizmologi https://ift.tt/3raPQ0V
via IFTTT
0 Komentar