igrow

Setelah mendapatkan pendanaan yang cukup besar, LinkAja kini sudah mulai berani untuk membelanjakan uangnya. Beberapa waktu lalu, platform ewallet milik BUMN tersebut mendapatkan pendanaan Series-B senilai lebih dari USD 100 Juta. Pada 29 April 2021, tanpa disebutkan nilainya, LinkAja mengumumkan aksi korporasi dengan mengakuisisi iGrow, perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) lending.

Baca juga: 
LinkAja Raih 61 Juta Pengguna, Meningkat Sampai 65% di 2020
Perusahaan Pemilik TikTok Resmi Akuisisi Studio Game Mobile Legends

Menurut perusahaan, langkah akuisisi iGrow ini bertujuan untuk memperluas lini bisnis ke pembiayaan online, terutama untuk sektor produktif UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah). Hal ini sejalan dengan tujuan LinkAja untuk mendorong inklusi keuangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui kemandirian ekonomi.

Ya, UMKM memang target pasar yang menjadi incaran berbagai pihak. Karena dianggap sebagai salah satu tulang punggung perputaran ekonomi Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (“BPS”), jumlah pelaku UMKM saat ini sudah mencapai 64 juta dengan pertumbuhan 2,02% setiap tahunnya. Sementara berdasarkan data OJK per Desember 2020, total penyaluran pembiayaan online baru meningkat sebesar 26,5% dibandingkan tahun 2019.

Akuisisi iGrow oleh LinkAja

akuisisi igrow linkajaHaryati Lawidjaja, Direktur Utama LinkAja, mengatakan perluasan lini usaha di bidang pembiayaan merupakan langkah nyata perusahaan dalam memberikan kemudahan akses keuangan dan ekonomi, terutama kepada masyarakat kelas menengah ke bawah serta UMKM.

Menurutnya, langkah akuisisi terhadap iGrow diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka melalui kemandirian ekonomi. Selain itu, dukungan pemegang saham LinkAja juga merupakan salah satu modal utama LinkAja untuk dapat memberikan layanan pembiayaan yang aman, mudah, dan terpercaya.

“Didukung jaringan ekosistem LinkAja yang kuat di berbagai daerah di luar pulau Jawa serta kota tier 2 dan 3, LinkAja berharap dapat memberikan pemerataan akses pembiayaan terhadap pelaku UMKM yang selama ini masih terfokus di pulau Jawa dan kota tier 1,” kata Haryati, dalam siaran pers yang diterima Gizmologi di Jakarta.

Pembiayaan UMKM Melalui P2P iGrow

Transaksi UMKM LinkAjaLini usaha pembiayaan ini juga diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi ketahanan dan kemajuan bisnis UMKM terutama di tengah pandemi COVID-19. LinkAja yakin bahwa iGrow merupakan partner yang tepat karena memiliki visi dan misi serupa.

Jim Oklahoma, Direktur Pengembangan Bisnis PT iGrow Resource Indonesia (iGrow), mengatakan pihaknya  senang dapat berkolaborasi dengan LinkAja sebagai penyedia jasa uang elektronik nasional yang memiliki kesamaan tujuan dengan iGrow, yaitu untuk dapat memperkuat perekonomian Indonesia dengan mendukung pertumbuhan UMKM.

“LinkAja merupakan perusahaan yang memiliki fundamental bisnis kuat dengan kolaborasi pemegang saham antara BUMN dan perusahaan teknologi besar.  Hal ini akan mempercepat visi dan misi iGrow untuk memberikan impact ke UMKM dan dapat menjadikan iGrow sebagai salah satu pemain utama di bidang pembiayaan sektor produktif,” kata Jim.

Hingga saat ini, LinkAja telah memberikan kemudahan bagi lebih dari 68 juta pengguna terdaftar melalui ekosistem digital paling lengkap. Saat ini, LinkAja memiliki lebih dari satu juta merchant lokal, lebih dari 370 ribu merchant nasional, 230 moda transportasi, lebih dari 680 pasar tradisional, lebih dari 44 ribu mitra donasi digital, lebih dari enam ribu online marketplace.

Selain itu, platform dompet digital tersebut juga telah meluncurkan Layanan Syariah LinkAja di April 2020 yang merupakan uang elektronik syariah pertama dan satu-satunya di Indonesia. Dalam satu tahun sejak diluncurkan, Layanan Syariah LinkAja telah memiliki lebih dari 2,6 juta pengguna terdaftar yang akan terus meningkat.

Sementara itu iGrow sendiri sampai saat ini telah mendanai pembiayaan sebesar Rp318 Miliar ke lebih dari 10.000 petani di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini menjadikanny sebagai P2P lending di bidang pertanian terbesar dan pertama di Indonesia. Terdapat lima komoditas andalan yang saat ini telah dibiayai yaitu perikanan air tawar, pembenihan dan budidaya jagung, buah-buahan, ayam petelur, dan jahe merah.



from Gizmologi https://ift.tt/3gM7l5r
via IFTTT