Facebook Hotline

Saat platform obrolan berbasis suara sedang marak-maraknya digunakan oleh pengguna smartphone, Facebook memang dikabarkan sedang bersiap mengembangkan pesaing versi mereka sendiri. Kini mulai muncul sebuah platform baru bernama Hotline, yang bila diintip kegunaannya, mirip seperti Clubhouse dengan fitur ekstra layaknya Instagram Live.

Hotline adalah sebuah produk percobaan baru yang sedang dikembangkan oleh sekelompok grup riset dan pengembangan internal dari Facebook, yang disebut dengan NPE Team. Dalam artian lain, masih belum sepenuhnya resmi dan final, sekadar percobaan yang sudah dibuka aksesnya sebagai layanan “public beta testing”, dan dibuat sepenuhnya web-based atau berbasis situs.

NPE Team sendiri sebelumnya telah kembangkan berbagai eksperimen yang beragam. ‘Super’ merupakan aplikasi web-based yang sepenuhnya gunakan video, sementara ‘CatchUp’ hanya berbasis audio, namun sudah ditutup tahun lalu. Hotline sendiri menjadi salah satu eksperimen terbaru mereka, dan bisa dibilang cukup niat dikembangkan, karena kegunaannya yang sedikit berbeda dengan Clubhouse.

Baca juga: Telegram Perbarui Fitur Voice Chat 2.0 Layaknya Clubhouse

Beda Peruntukan, Facebook Hotline Untuk Pembicara Expert

Facebook Hotline

Peruntukan dari Hotline memang berbeda dari Clubhouse. Di aplikasi yang sekarang tersedia hanya di iOS, pengguna Clubhouse sudah memiliki aturan tidak tertulis bila obrolan di dalam platform tak akan dan tak boleh direkam. Dengan begitu, penggunanya bakal lebih merasa aman serta bebas mengutarakan pendapat atau isi hati mereka. Bisa gunakan aplikasi baik untuk obrolan serius maupun topik receh.

Sementara Hotline sendiri berbeda. Dalam peluncuran awalnya, Facebook mengundang seorang investor properti kenamaan di Amerika Serikat, Nick Huber untuk mencoba layanan Hotline pada 8 April kemarin. Huber sendiri adalah narasumber atau host yang diharapkan bisa lebih sering memanfaatkan platform ini ke depannya, bila memang bakal dikembangkan resmi.

Artinya, Facebook Hotline lebih diperuntukkan kepada mereka yang ingin membantu orang lain untuk tingkatkan pendapatan masyarakat, maupun skill atau kemampuan profesional mereka. Tujuan yang baik, memang, namun juga dapat diartikan bila host tak bisa sembarang orang, dengan topik yang seadanya.

Platform tanya jawab berbasis audio, video dan teks ini dipegang oleh Eric Hazzard, pemilik aplikasi tanya jawab ‘tbh’ yang cukup populer di Amerika Serikat sampai pada akhirnya diakuisis oleh Facebook pada akhir 2017 lalu. Sebelum diakuisisi, aplikasi tersebut berhasil capai 2,5 juta pengguna harian dalam Sembilan pekan, hingga lebih dari 1 milyar aktivitas polling.

Selain peruntukan yang berbeda, fiturnya juga tak bisa disamakan dengan Clubhouse, Twitter Spaces maupun Instagram Live. Melainkan mashup atau gabungan di antara ketiganya, manfaatkan audio, video dan teks. Meski secara tampilan, pengguna masing-masing platform tadi bakal terasa familiar ketika pertama kali akses Hotline.

Sayangnya, platform yang masih berstatus public beta ini belum bisa diakses untuk pengguna di Indonesia, bakal beri notifikasi tersebut ketika kamu akses situs resminya berikut. Dalam sebuah sesi, bakal ditampilkan daftar host beserta seluruh peserta yang bergabung. Namun cara bergabungnya sedikit berbeda.

Seluruh Obrolan Di Hotline Bakal Direkam

Facebook Hotline

Pengguna harus melakukan proses login dengan menyambungkan akun Twitter-nya, yang kemudian melalui proses verifikasi via SMS. Yang berbeda, akan ditampilkan daftar peserta serta daftar pertanyaan yang diajukan. Ketika pertanyaan sedang dijawab, akan diberi opsi bagi peserta untuk memunculkan video, selain dari host-nya sendiri. Menjadi pembeda dari Clubhouse.

Sepanjang sesi, seluruh peserta tentu dapat berikan reaksi seperti tepuk tangan dan lainnya, serupa dengan Twitter Spaces. Pertanyaan yang muncul juga bisa di-upvote maupun downvote. Dengan lebih banyaknya fitur, host memiliki kendali penuh atas semua yang terjadi dalam satu sesi.

Bila muncul pertanyaan yang kurang pantas, host di Hotline bisa menghapus pertanyaan tersebut. Dan selama masa public beta dibuka, karyawan Facebook bakal memoderasi seluruh sesi acara virtual di dalamnya, dan menghapus peserta yang ditemukan melanggar kode etik dari Facebook.

Nah, perbedaan yang juga cukup jauh dari platform lain, adalah setiap sesi Hotline bakal direkam. Setelah sebuah sesi selesai, sang kreator atau host bakal menerima dua format media berbeda; mp3 untuk audio saja, dan mp4 tentunya dengan video. Dengan harapan, host bisa meneruskannya ke platform lain seperti YouTube atau podcast.

Inilah yang membuat Hotline juga berbeda dengan Clubhouse, di mana yang satu lebih kasual, sementara yang lebih baru punya fitur-fitur komprehensif lebih serius. Di antara keduanya, mana yang menurut Gizmo friends bakal bisa bertahan lama sesuai dengan kebutuhan warganet?



from Gizmologi https://ift.tt/3a54gcj
via IFTTT