Setelah beberapa bulan rumor yang beredar di industri, akhirnya hari ini Gojek dan Tokopedia mengumumkan untuk merger. Kedua startup unicorn tersebut resmi membentuk Grup GoTo, sebagai grup teknologi terbesar di Indonesia. Mereka menjadi ekosistem yang menyediakan berbagai solusi untuk menjalani keseharian (“go to” ecosystem for daily life).
Baca juga: Tambah Investasi, Telkomsel Gelontorkan Dana THR ke Gojek Sebesar Rp4,2 Triliun
Pembentukan Grup GoTo ini merupakan kolaborasi usaha terbesar di Indonesia, sekaligus kolaborasi terbesar antara dua perusahaan internet dan layanan media di Asia hingga saat ini. GoTo menyatukan kekuatan dua perusahaan teknologi terdepan di Indonesia yang menciptakan ekosistem unik dan saling melengkapi secara global.
Indonesia memiliki PDB lebih dari USD 1 triliun, serta merupakan negara dengan populasi terbesar ke-empat di dunia dengan total penduduk 270 juta. Nah, Grup GoTo akan menggarap potensi besar pertumbuhan ekonomi Indonesia, sekaligus terbesar di Asia Tenggara, yang memiliki segmen kelas menengah terus bertumbuh serta populasi muda yang tanggap teknologi.
Gojek dan Tokopedia Tetap Akan Beroperasi Sebagai Entitas Masing-masing
Memiliki bekal GoJek dan Tokopedia, grup ini akan mengkombinasikan layanan e-commerce, pengiriman barang dan makanan, transportasi serta keuangan. Holding baru ini disebut akan menciptakan platform konsumen digital terbesar di Indonesia, melayani sebagian besar kebutuhan konsumsi rumah tangga.
Jaringan mitra usaha serta mitra driver di dalam Grup GoTo yang saling melengkapi akan menghadirkan pilihan barang dan jasa. Didukung oleh layanan pembayaran digital dan keuangan yang akan semakin mempermudah kehidupan masyarakat sekaligus meningkatkan inklusi keuangan secara signifikan. Grup GoTo juga akan terus mengembangkan bisnisnya di pasar non-Indonesia yang tumbuh pesat di mana Gojek beroperasi.
Grup GoTo memiliki:
● Total Gross Transaction Value (GTV) secara Grup lebih dari US $22 miliar pada tahun 2020
● Lebih dari 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020
● Lebih dari dua juta mitra driver yang terdaftar per Desember 2020
● Lebih dari 11 juta mitra usaha (merchant) per Desember 2020
● Lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU)
● Kontribusi sebesar 2% kepada total PDB Indonesia
Kedua perusahaan ini pertama kali bekerja sama pada tahun 2015 untuk mempercepat layanan pengiriman e-commerce menggunakan jaringan mitra driver Gojek. Terkait merger tersebut, yang bergabung hanya perusahaan saja menjadi sebuah holding besar di dalam ekosistem Grup GoTo. ke depannya, Gojek dan Tokopedia akan tetap beroperasi sebagai entitas yang berdiri sendiri.
Jajaran Petinggi Grup GoTo
Merger kedua perusahaan tersebut menghasilkan Grup GoTo sebagai sebuah holding. Andre Soelistyo dari Gojek akan memimpin GoTo sebagai CEO Group. Sebelumnya, Andre menjabat sebagai Co-CEO Gojek. Ia bergabung di Gojek pada tahun 2015 dan memainkan peran penting dalam bisnis perusahaan. Termasuk memimpin penggalangan dana Gojek dengan nilai lebih dari US$ 5 miliar dari investor utama seperti Google, Tencent, Astra, KKR dan Warburg Pincus.
Selain tanggung jawab di tingkat grup, Andre juga akan terus memimpin bisnis pembayaran dan layanan keuangan yang dinamakan GoTo Financial. GoTo Financial mencakup layanan GoPay serta layanan keuangan dan solusi bisnis mitra usaha.
Pucuk pimpinan Grup GoTo adalah Patrick Cao dari Tokopedia yang bertindak sebagai Presiden. Ia menjabat sebagai Presiden Tokopedia sejak 2016. Patrick bertanggung jawab atas CFO Office, bisnis teknologi finansial, dan kemitraan global.
Di tataran unit bisnis, Kevin Aluwi akan tetap menjabat sebagai CEO Gojek dan William Tanuwijaya akan tetap menjadi CEO Tokopedia.
Andre Soelistyo, CEO GoTo, mengatakan, ini adalah hari yang sangat bersejarah dengan dibentuknya Grup GoTo serta menandai fase pertumbuhan selanjutnya bagi Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial. Menurutnya, mitra driver Gojek akan memiliki peluang pendapatan yang lebih besar. Antara lain dengan mengirimkan lebih banyak pesanan dari pengguna Tokopedia. Sementara penjual dan mitra merchant dari berbagai skala bisnis akan mendapatkan berbagai manfaat dan kesempatan untuk meningkatkan usahanya.
“Bagi konsumen, Grup GoTo akan hadir semakin dekat untuk memberikan lebih banyak solusi dan kemudahan dalam keseharian mereka. Ini adalah langkah selanjutnya dari perjalanan yang luar biasa Gojek dan Tokopedia, dan saya berterima kasih telah diberikan kepercayaan untuk memimpin Grup GoTo,” ujar Andre dalam pernyataan resminya.
Sementara itu Patrick Cao, Presiden GoTo, mengungkapkan, model bisnis Grup GoTo menjadi semakin beragam, stabil dan berkelanjutan. GoTo mengombinasikan transaksi platform Gojek yang memiliki volume dan frekuensi yang tinggi, dengan platform e-commerce Tokopedia yang memiliki frekuensi medium,namun dengan nilai transaksi tinggi.
“Ke depannya, Grup GoTo akan berkontribusi lebih dari 2% kepada total PDB Indonesia dan akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja serta peluang penghasilan seiring dengan berkembangnya bisnis kami dan bertumbuhnya ekonomi. Kami sangat bersemangat untuk memulai babak berikutnya dari sejarah bisnis kami dan akan terus berinovasi untuk mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif di setiap sektor yang tersentuh teknologi kami,” pungkasnya.
Grup GoTo memiliki daftar investor blue-chip termasuk (sesuai abjad) Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.
from Gizmologi https://ift.tt/33OZAUz
via IFTTT
0 Komentar