verizon

Verizon berencana menjual grup media mereka ke firma ekuitas privat Apollo Global Management senilai US$ 5 miliar. Melalui penjualan grup media tersebut, artinya Verizon juga turut melepas hak properti mantan penguasa internet Yahoo dan AOL.

Penjualan yang dilakukan Verizon kepada Apollo dapat dikatakan sebuah kemunduran dalam bisnis. Nilai valuasinya jauh menyusut dibandingkan saat pertama kali mereka membeli AOL US$ 4,4 juta pada 2015, dan Yahoo US$ pada 2017 lalu.

Sementara itu dari hasil penjualan tersebut, Verizon akan mendapatkan dan segar sejumlah US$ 4,25 juta tunai. Nilai sisanya merupakan angka yang diterima Verizon dalam bentuk saham di perusahaan. Baik Verizon maupun Apollo berharap bahwa kesepakatan dan transaksi ini dapat diselesaikan pada semester ke-2 tahun 2021.

Baca juga: Spotify Capai 158 Juta Pelanggan Premium, Perbarui Tampilan Aplikasi

Kegagalan Verizon Menyaingi Facebook dan Google

verizon
Nantinya Yahoo akan berjalan di bawah payung baru, Apollo Global Management.

Bila ditarik sedikit ke belakang, pada saat Verizon memiliki Yahoo dan AOL. Diketahui bahwa visi awal mereka ialah membawa kedua media online tersebut mengalahkan dominasi Facebook dan Google. Khususnya dalam persaingan di bidang perikalanan digital, lewat CEO AOL saat itu, Tim Armstrong.

Armstrong membawa dua brand tersebut berada di bawah satu naungan divisi yang diberi nama Oath. Namun pada kenyataannya proyek Oath gagal total dalam memanfaatkan momentum, dan membawa Armstrong meninggalkan perusahaan pada 2018. Dan nama Oath pun beralih menjadi Verizon Media Group dibawah kepemimpinan Guru Gowrappan. Guru Gowrappan pula yang akan memimpin Yahoo, saat nanti berada di bawa bendera Apollo.

Pada akhirnya, kegagalan Verizon dalam membawa grup medianya berada di posisi teratas persaingan global, sampai akhirnya kini dijual ke Apollo. Menjadi indikator bahwa perusahaan ini tidak lagi tertarik untuk berinvestasi di industri media online.



from Gizmologi https://ift.tt/2RhnEwh
via IFTTT