LinkAja pasar Ilustrasi

Tanggal 30 Juni 2021, LinkAja genap memasuki usianya yang ke-2. Selama perjalanannya, sebagai layanan dompet digital hasil kolaborasi sejumlah BUMN, LinkAja berupaya memberikan kemudahan akses ke keuangan bagi masyarakat Indonesia, khususnya segmen unbanked dan underbanked, serta para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Haryati Lawidjaja, Direktur Utama LinkAja, mengatakan, dua tahun terbilang masih muda bagi LinkAja yang tengah membangun ekosistem digitalisasi pembayaran dan pemerataan akses keuangan bagi masyarakat menengah ke bawah di Indonesia.

“Di tengah perjalanan, pandemi COVID-19 melanda Indonesia, namun berkat komitmen dan kolaborasi yang kuat dengan berbagai pihak, kami bersyukur dapat terus bertumbuh dan berkontribusi bagi masyarakat. Memberikan kemudahan, rasa aman dan nyaman dalam bertransaksi. Bahkan di tengah pandemi, pada 14 April 2020, kami juga meluncurkan Layanan Syariah LinkAja sebagai layanan keuangan digital pertama yang memfasilitasi berbagai jenis pembayaran sesuai kaidah Syariah,” ujar Haryati saat jumpa pers virtual di Jakarta (30/6).

Pencapaian 2 Tahun LinkAja

CEO LinkAja Haryati LawidjajaDalam perjalanannya selama dua tahun ini, LinkAja telah meluaskan ekosistemnya di 34 Provinsi di Indonesia yang diklaim telah memiliki lebih dari 71 juta pengguna. Di mana 74% penggunanya tersebar di kota-kota tier dua dan tiga untuk mendukung pemerataan akses keuangan masyarakat.

Dalam perluasan ekosistem holistiknya, LinkAja telah melakukan kerja sama dengan beberapa Pemerintah Daerah melalui digitalisasi pasar tradisional, layanan retribusi, hingga pengembangan UMKM. Hingga Juni 2021, LinkAja telah mendigitalisasi pembayaran dengan bekerja sama lebih dari 1,1 juta UMKM dan menyediakan lebih dari 1 juta akses cash in dan cash out kepada masyarakat, baik berupa bank channel, modern retail hingga layanan keuangan digital.

LinkAja terus berupaya meningkatkan literasi keuangan digital, mengajak masyarakat agar terbiasa dalam kesehariannya menggunakan uang elektronik untuk bertransaksi secara non-tunai. Kini, LinkAja telah dapat digunakan di lebih dari 7.500 online marketplace serta bekerja sama dengan lebih dari 400.000 merchant nasional dan lebih dari 750 pasar tradisional.

Untuk bidang transportasi, LinkAja telah dapat digunakan di lebih dari 240 moda transportasi seperti layanan pembayaran KRL, Taxi Bluebird, Grab, Gojek, hingga transportasi lokal di berbagai daerah. Selain itu, yang menarik adalah LinkAja juga bersinergi dengan Grab dan Gojek yang telah resmi menjadi bagian dari Pemegang saham LinkAja. Hal ini membuat siapapun yang ingin bepergian maupun memesan makanan secara online di aplikasi Grab dan Gojek dapat menggunakan LinkAja sebagai metode pembayarannya.

Tidak ketinggalan, Layanan Syariah LinkAja hadir sebagai uang elektronik syariah pertama dan satu-satunya di Indonesia saat ini punya lebih dari 3,5 juta pengguna. Layanan Syariah LinkAja ini memberi kemudahan transaksi esensial sehari-hari serta menunaikan zakat, infaq, sodakoh, dan wakaf hingga pembelian hewan qurban.

Promo 2 Tahun LinkAja

Layanan Syariah LinkAja Wakaf UangMengusung tema “Apa2Bisa” untuk tahun ini, LinkAja membuktikan komitmennya dengan hadir memberikan kemudahan akses pembayaran di seluruh aspek kebutuhan esensial masyarakat Indonesia. Melalui tagar #Apa2Bisa, LinkAja menyampaikan apreasiasi atas antusiasme masyarakat Indonesia sejak diperkenalkan pertama kali pada 30 Juni 2019 hingga Juni 2021,

Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara yang juga hadir secara virtual mengatakan Kementerian BUMN mengapresiasi usaha LinkAja di tengah pandemi COVID-19 ini dalam membantu dunia usaha, pelaku UMKM, dan masyarakat Indonesia. “LinkAja telah memberikan layanan untuk memenuhi seluruh aspek kehidupan masyarakat dengan menyediakan layanan keuangan digital paling lengkap yang mudah, aman dan terpercaya,” ujarnya.



from Gizmologi https://ift.tt/3hlFEil
via IFTTT