GrabProtect

Pandemi Covid-19 memberi dampak yang luar biasa di berbagai sektor. Bagaimana pelaku industri mencoba bangkit dengan berbagai terobosan seperti inisiatif GrabProtect menjadi sorotan The Legatum Center of Development & Entrepreneurship at the Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Lembaga riset milik kampus terkemuka di Cambridge, Amerika Serikat tersebut memaparkan publikasi terbarunya dalam kuliah umum virtual yang membahas ketangkasan bisnis (business agility) di industri transportasi untuk merespon situasi pandemi ini.

The Legatum Center MIT menjadikan GrabProtect sebagai fokus dari studi kasus. Di mana penelitian ini menguraikan tentang kolaborasi antara perusahaan swasta dan sektor publik yang terbukti sukses dalam meminimalisir resiko dan dampak dari COVID-19.

Mitra Pengemudi lengkap dengan GrabProtect

Grab - UniPinPeluncuran GrabProtect di tengah pandemi COVID-19 menjadi perhatian bagi The Legatum Center MIT. Program ini bertujuan untuk menjaga kesehatan masyarakat dan memastikan terjaminnya mata pencaharian para mitra Grab, menyusul pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Indonesia.

Ide atas peluncuran GrabProtect ini juga didorong oleh budaya perusahaan yang gesit dimana ketangkasan bisnis telah menjadi inti dari model bisnis perusahaan, bahkan dalam situasi pandemi global yang tak terduga.

GrabProtect memperkenalkan prosedur berkendara baru untuk perjalanan yang lebih aman. Hal ini dimulai dari memastikan para pengguna baik mitra pengemudi maupun penumpang dalam kondisi sehat dan telah melakukan sejumlah langkah pencegahan yang diperlukan sebelum melakukan perjalanan.

Inisiatif ini juga memberikan fleksibilitas bagi pengguna untuk membatalkan perjalanan dan memberikan saran kepada pihak Grab jika salah satu pihak tidak mengenakan masker. Selain itu, GrabProtect juga mendorong penerapan prosedur perjalanan yang lebih aman dan higienis seperti penggunaan sanitasi tangan secara rutin dan metode pembayaran non-tunai.

Sebagai tambahan dari penerapan deklarasi kesehatan yang ketat, pemakaian masker, dan prosedur disinfeksi, armada GrabCar juga telah dilengkapi dengan partisi yang bertujuan untuk membatasi kemungkinan paparan virus antara pengemudi dan penumpang.

Sementar itu mitra pengemudi GrabBike juga telah dilengkapi dengan pelindung yaitu tas punggung untuk membatasi aliran udara dari pengemudi ke penumpang. Sehingga akan meminimalisir resiko paparan virus antara pengemudi dan penumpang.  Atribut lengkap mitra pengemudi GrabCar Protect, termasuk partisi plastik untuk saling menjaga kesehatan dan keamanan antara Mitra Pengemudi dan pelanggan.

Kelincahan Jadi Elemen Ketangguhan Bisnis

Kuliah Umum The Legatum Center of Development and Entrepreneurship at Massachusetts Institute of Technology tentang Ketangkasan Bisnis di tengah pandemi COVID 19 Studi Kasus GrabProtect di IndonesiaRidzki Kramadibrata, President of Grab Indonesia, mengatakan sejak awal, prioritas utama perusahaan adalah memastikan keamanan dan kebersihan bagi mitra pengemudi dan pelanggan, terutama di masa pandemi ini. Karena hal ini akan membantu mempertahankan pendapatan para mitra, yang dapat dicapai dengan membangun kepercayaan dari para pelanggan untuk terus menggunakan platform Grab.

“Meskipun terjadi disrupsi sebagai akibat dari mewabahnya COVID-19, bisnis kami tetap berkembang pesat. Saya sangat bersyukur atas ketangkasan bisnis yang kami miliki sehingga kami berhasil melewati masa-masa sulit dan melakukan adaptasi bisnis kami melalui diversifikasi layanan yang solid,” ujar Ridzki.

Ia menjelaskan, pandemi mendorong Grab untuk menyesuaikan strategi operasional dan meningkatkan ketangguhan bisnis dengan mengarahkan sumber daya ke layanan yang lebih relevan. Di mana mereka dapat fokus untuk memecahkan masalah yang dihadapi para pengguna kami sehari-hari dan mendukung sumber mata pencaharian mitra, serta membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi.

Menurut Dina H. Sherif, Executive Director dari The Legatum Center at MIT mengatakan bahwa kelincahan bisnis telah menjadi elemen yang penting dalam mencapai ketangguhan bisnis. “Para pemimpin bisnis telah mendapatkan pengalaman berharga dari disrupsi yang ditimbulkan pandemi ini dan Grab mampu memanfaatkan prinsip kelincahan bisnis yang dimilikinya,” ujarnya.

Ia menganggap, budaya yang selalu memprioritaskan inovasi telah memungkinkan tim Grab untuk menyesuaikan produk dan layanannya dalam memenuhi berbagai kebutuhan dari pasar lokal dan lanskap industri yang baru.

“Pesatnya perkembangan dan implementasi GrabProtect di Indonesia menggambarkan kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan situasi yang selalu berubah, bahkan dalam kondisi yang tidak pasti dengan tingkat dinamika yang tinggi,” pungkasnya.



from Gizmologi https://ift.tt/3jffYGZ
via IFTTT