Lingotalk

Komunikasi adalah cara yang penting dan perlu dikuasai oleh masyarakat, terutama para pekerja dan pelajar. Tak hanya dalam bahasa yang dikenal sejak lahir, namun juga bahasa lainnya agar punya jangkauan lebih luas. Dari banyaknya lembaga yang sediakan cara untuk belajar bahasa, LingoTalk terus kembangkan eksistensinya.

Bergerak dalam bidang teknologi edukasi atau edutech, LingoTalk telah pertama kali diinisiasi sejak 2017. Sejak itu, terus dilakukan pengembangan, user testing serta peningkatan fitur hingga pada akhirnya bisa menyediakan layanan pembelajaran 10 bahasa internasional. Metodenya sendiri berbasis one-on-one learning, kelas intens serta kurikulum bahasa, dipersonalisasi untuk tiap penggunanya.

Andre Benito, CEO LingoTalk mengatakan, “kami menyediakan platform pembelajaran yang akan membuat pengguna semakin nyaman dalam mengakses materi dan belajar bahasa asing di LingoTalk. Karena yang menjadi kunci utama bagi kamu adalah efisiensi pembelajaran dan personalisasi materi sesuai kebutuhan dengan menggunakan teknologi mutakhir.”

Baca juga: Startup Edutech dan Healthtech Bakal Terus Mendominasi di 2021

Sudah Ada 10 Ribu Pengguna Platform LingoTalk

Lingotalk

Platform belajar bahasa ini sendiri didirikan atas latar belakang proses pembelajaran bahasa yang kurang efisien, serta akses yang terbatas untuk belajar tekait topik tersebut. Terdapat tiga solusi utama yang coba untuk dihadirkan oleh LingoTalk. Salah satunya adalah remote learning, yang dinilai tepat terutama di kondisi pandemi seperti saat ini.

Layanan belajar bahasa juga dipersonalisasi agar sesuai dengan tiap penggunanya, yang kini sudah tersedia untuk kalangan pelajar berbagai tingkatan. Prosesnya dilakukan dengan kurikulum LingoMethod, dibuat berbasis result-oriented, pendekatan interaktif, serta metode yang tingkatkan minat hingga skill pelajar.

Saat ini, sudah ada lebih dari 10 ribu pengguna aktif di seluruh Indonesia dengan beragam spesifikasi, mulai dari anak-anak, remaja sampai dewasa. Tersedia dalam bentuk web app, kini LingoTalk sedang meluncurkan Mobile Learning Apps, dengan keunikan tersendiri menggunakan metode gamification. Supaya lebih semangat menyelesaikan tiap tingkatan dalam rangkaian kegiatan belajar.

Turut Mendukung Pemulihan Ekonomi Wisata

“Pembuatan LingoTalk Mobile Learning Apps merupakan langkah konkret yang dilakukan untuk menunjang pembelajaran bagi seluruh kalangan yang menjadi target audience kami,” kata CTO LingoTalk, Arnes Respati dalam sebuah rilis yang diterima Gizmologi (23/6). Sudah tersedia di Android, versi iOS bakal menyusul sekitar akhir bulan Juni 2021, karena bakal ada fitur tambahan yang hanya bisa dinikmati khusus pengguna iPhone nantinya.

Peran Arnes sendiri sebagai chief technology officer juga membuat LingoTalk menjadi salah satu startup yang memberikan wujud nyata, mendukung women empowerment yang menjadi isu hangat pada era digital masa kini. Selain itu, pihaknya juga aktif bekerja sama dengan beberapa pihak pemerintah, sebagai bentuk kontribusi dalam pemulihan ekonomi wisata.

Salah satu caranya adalah dengan membantu Disparekraf DKI Jakarta untuk membantu proses pembuatan video promo destinasi wisatanya, termasuk video wisata virtual pedestrian DKI Jakarta.

Adakan Program Beasiswa Next Top Scholar

Lingotalk

Selain meluncurkan aplikasi mobile, LingoTalk juga umumkan rencana mereka untuk berpartisipasi dalam tingkatkan kualitas edukasi di Indonesia, dengan memperkenalkan program Next Top Scholar. Lewat program tersebut, akan diberikan beasiswa senilai belasan juta rupiah kepada pelajar yang berpotensi. Demi berikan kesempatan belajar yang lebih luas.

Program ini ditujukan untuk pelajar SMA/SMK, serta mahasiswa aktif maupun cuti, baik untuk gelar D3, D4, S1 dan S2. LingoTalk Next Top Scholar dipercaya dapat berikan kontribusi yang optimal dalam penyebarluasan edukasi bahasa di Indonesia, terutama pada era yang sudah terdigitalisasi baik dalam bentuk bahasa hingga budaya.



from Gizmologi https://ift.tt/3wU1pN0
via IFTTT