Pada abad ke-21 banyak orang di seluruh dunia mulai kenal dengan tempat bernama Silicon Valley. Sebuah tempat di negara bagian California Utara, Amerika Serikat yang popularitasnya terkatrol seiring perkembangan dan tersebarnya teknologi digital ke seantero jagat. Sebab di tempat itulah terdapat kantor pusat berbagai perusahaan teknologi digital global seperti Apple, Google, dan Facebook.
Silicon Valley telah menginspirasi berbagai negara untuk membuat tempat seperti itu. Termasuk Indonesia yang sudah menginisiasi Silicon Valley ala-ala, meski belum ada bukti yang berhasil. Terakhir, kita sempat mendengar proyek ambisius Bukit Algoritma yang juga belum ada wujudnya.
Baca juga: Ini Jajaran Film Bertema Teknologi Masa Depan yang Wajib Ditonton
Selain itu, kepopuleran nama Silicon Valley kemudian menarik minat produser dari industri perfilman dan televisi untuk mengemasnya jadi hiburan layar lebar. Bukan saja karena nama-nama perusahaan teknologi digital di sana yang sudah mendunia. Tapi juga adanya sosok brilian di balik perusahaan tersebut, yang dianggap sebagai alpha male di bidangnya masing-masing.
Siapa tidak kenal dengan Steve Jobs, Steve Wozniack, Bill Gates, sampai Mark Zuckerberg yang makin rajin muncul di halaman Facebook-nya sendiri. Sosok yang bukan saja pintar, tapi juga dianggap mampu menginspirasi berbagai kalangan di seluruh dunia. Wajar jika akhirnya mereka dibuatkan dokumenter atau biopic (biography picture) oleh produser film dari Hollywood.
Dari sekian banyak produksi sinema bertemakan Silicon Valley, kami coba merangkum 5 judul film dan tayangan paling menarik perhatian kami. Bukan karena persoalan teknisnya, karena kami toh bukan pakar di bidang perfilman. Tapi ada sisi lain semisal variasi tema, dan sosok yang dihadirkan di dalam film tersebut. Sehingga penonton bisa mendapat gambaran tentang dinamika hidup di tempat yang jadi inspirasi lahirnya Bukit Algoritma di Indonesia.
The Internship (2013)
Film The Internship berkisah tentang dua orang sahabat, Billy McMahon (Vince Vaughn) dan Nick Campbell (Owen Wilson), yang mencoba peruntungan bekerja di Google. Mereka yang pernah jadi salesman harus bersaing dengan pekerja lebih muda untuk mendapatkan kontrak tetap. Diawali dari nasib baik dan jawaban unik saat wawancara yang membawa mereka mendapat kesempatan bekerja magang di Google.
Meski tidak memiliki kemampuan memadai, mereka berdua tetap yakin menjalani pekerjaannya. Bahkan saat mendapat tugas membuat aplikasi, mereka justru memilih pergi ke pesta. Sampai akhirnya mendapat ide membuat aplikasi perlindungan smartphone saat penggunanya mabuk.
Plot dalam The Internship sedikit banyak menggambarkan suasana persaingan kerja di perusahaan sebesar Google. Tentang bagaimana banyak orang bekerja keras untuk dapat diterima di sana. Disajikan dalam genre komedi, film besutan 20th Century Fox ini jadi terasa ringan untuk dinikmati.
Pirates of Silicon Valley (1999)
Jika kamu pernah mendengar kisah tentang adanya persaingan antara pendiri Apple dan Microsoft, maka kamu dapat melirik film ini untuk ditonton. Pirates of Silicon Valley paling tidak coba mengisahkan persaingan antar dua ikon di bidang komputer dunia sebelum munculnya generasi dot-com. .
Film ini tentu saja menampilkan Steve Jobs (Noah Wyle) dan Bill Gates (Anthony Michael Hall) di kala mereka muda. Di saat Apple Computers dan Microsoft bersaing melahirkan Personal Computer (PC) terbaik. Film ini menghadirkan alur cepat dan beberapa kilas balik perjalanan dua sosok penting itu. Namun tetap memerlukan sikap kritis ketika menontonnya, terutama menyangkut perkara penting yang berkaitan kemurnian kisah di dalamnya.
Jika hendak mencari referensi menarik tentang dedengkot Silicon Valley, tidak ada salahnya menonton film ini. Yang pada kemunculannya hadir sebagai film televisi di channel TNT.
The Social Network (2010)
The Social Network boleh dibilang jadi film tersukses dalam daftar ini. Berisi tentang biografi Mark Zuckerberg (Jesse Eisenberg) bersama dengan sahabatnya Eduardo Saverin (Andrew Garfield) dan Sean Parker (Justin Timberlake), yang bersama-sama mendirikan sosial media Facebook. Membuat film ini mampu meraih pendapatan kotor mencapai US$224 juta. Padahal modal pembuatannya ‘hanya’ US$40 juta saja.
Kisah film ini mengambil plot perseteruan di tengah berdirinya Facebook, sebuah situs berjejaring pertama yang didirikan di Universitas Ivy League sebagai wadah berkumpul para mahasiswa. Zuckerberg dan kawan-kawannya dituduh mencuri ide dari si kembar Winklevoss tentang konsep dan konten situs tersebut.
Pengembangan kisah dalam film ini sendiri mengadaptasi buku berjudul The Accidental Billionaires karangan Ben Mezrich yang terbit pada 2009. Di mana setahun kemudian, Columbia Pictures memproduksinya dalam film lalu diterbit edarkan oleh Sony Pictures.
Steve Jobs (2015)
Sebagai sosok karimastik, kehadiran Steve Jobs dalam industri teknologi digital begitu dipuja-puja. Bersama perusahaan Appel miliknya, Jobs dianggap inovator yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap produk teknologi tepat guna. Di antaranya lewat kehadiran perangkat handheld seperti iPhone dan iPod. Bahkan saking populernya, Hollywood sampai membuat dua film biografi Jobs dalam kurun waktu dua tahun.
Pertama film berjudul Jobs (diperankan Asthon Kutcher) pada 2013, lalu Steve Jobs (Michael Fassbender) 2015. Namun kami lebih memilih judul terakhir. Salah satu alasannya karena akting yang disajikan pada film Steve Jobs terasa lebih natural dan tidak terlalu dipaksakan seperti film pertama. Meski kedua film itu sendiri bukanlah sebuah sekuel dan prekuel.
Film Steve Jobs menghadirkan sisi mendalam dari kehadiran tiga produk paling ikonik milik Apple. Yakni Machintosh (1984), NeXT Computer (1988), dan ditutup dengan iMac (1998). Dalam film diperlihatkan gagasan dan pemikiran seorang jenius seperti Steve Jobs ketika hendak melahirkan sebuah produk yang revolusioner.
Silicon Valley (2014)
Urutan terakhir kami memang bukan sebuah film tunggal sebagaimana daftar di atas. Silicon Valley merupakan serial televisi yang hadir dalam sebuah musim tayang. Alih-alih coba mengadaptasi utuh gambaran kehidupan di Silicon Valley, seri garapan Mike Judge, John Altschuler, dan Dave Krinsky ini justru membuatnya jadi parodi.
Ditanyangkan pertama kali di HBO pada 6 April 2014, serial ini berjalan selama enam musim tayang dengan jumlah 53 episode. Berkutat pada kisah Richard Hendricks (Thomas Middleditch), seorang programmer yang membangun perusahaan startup bernama Pied Paper. Dalam perjalanannya harus berhadapan dengan banyak perusahaan besar dan bersaing agar tetap eksis dalam industri digital.
Walaupun disajikan dalam nuansa humor dan penuh parodi. Serial Silicon Valley mendapatkan apresiasi dari para kritikus, yang membuatnya mendapat penghargaan pertelevisian Emmy Awards di Amerika Serikat.
from Gizmologi https://ift.tt/3k6Nnnu
via IFTTT
0 Komentar