Selama ini salah satu masalah pendidikan di Indonesia adalah pemahaman dasar masyarakat yang belum terlalu terasah, karena terlalu fokus pada ilmu-ilmu spesifik. Ini yang menjadi alasan Zenius Education meluncurkan fitur baru bernama ZenCore.
Alasan lainnya, kemampuan setiap siswa atau orang juga berbeda antara satu dan lainnya. Hal ini membuat pemberian materi pelajaran tidak bisa dipukul rata. Karena setiap orang harus belajar sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Nah, fitur ZenCore yang berbasis teknologi Artificial Intelligence (AI) tersebut diklaim bisa meningkatkan pengetahuan umum terkait tiga materi fundamental, yakni matematika, logika verbal, dan Bahasa Inggris.
“ZenCore merupakan sebuah awal dari fokus kami untuk memaksimalkan implementasi teknologi AI ke dalam platform Zenius. Ke depannya, kami akan terus mengembangkan fitur-fitur yang memanfaatkan teknologi AI untuk memberikan pengalaman belajar terbaik untuk seluruh pengguna di Indonesia,” ujar Sabda PS, Chief Education Officer Zenius, dalam siaran pers yang diterima Gizmologi di Jakarta (6/7).
Fitur ZenCore Berteknologi AI
Dalam pengembangan ZenCore, Zenius mengandalkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan machine-learning untuk mempelajari kemampuan masing-masing pengguna berdasarkan jawaban mereka dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di CorePractice.
Fitur CorePractice adalah tempat latihan dengan ratusan ribu pertanyaan dari 3 cabang konsentrasi utama seperti logika verbal, matematika, dan Bahasa Inggris. Pertanyaan tersebut bisa disesuaikan dengan tingkatan pemahaman masing-masing individu.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik-topik yang ada, pengguna bisa memanfaatkan CoreInsight, fitur yang menyediakan berbagai pengetahuan yang insightful untuk mendukung dan memperluas wawasan pengguna yang berisi penjelasan dari pertanyaan-pertanyaan latihan, dalam bentuk video konsep yang mudah dipahami.
Zenius mengklaim sebagai platform edtech pertama di Indonesia yang memungkinkan semua orang, terlepas dari umur dan tingkatan pendidikan, untuk meningkatkan konsep berpikir fundamental dengan konsep pembelajaran adaptif. Semua orang dapat mengakses fitur ZenCore secara gratis, di mana saja dan kapan saja. Pengguna yang ingin mengasah kemampuan mendasar mereka dapat mencoba untuk menyelesaikan 100 level yang berisi lebih dari 135 ribu pertanyaan.
Baca juga: Honor Tablet X7, Tablet 8 Inci Khusus Edukasi Anak Harga Rp2 Jutaan
Sistem Gamifikasi
Dari jawaban-jawaban tersebut, sistem Zenius secara otomatis akan menentukan tingkatan kemampuan dasar pengguna dengan perhitungan algoritma yang dirancang seakurat mungkin. Akurasi jawaban pengguna akan menentukan kenaikan level mereka di papan skor ZenCore.
Dijelaskan lebih lanjut, Zenius melengkapi ZenCore dengan skema peringkat dan penilaian (ranking and scoring) untuk memantik sikap kompetitif pada setiap pengguna. “Melalui pendekatan gamifikasi, kami berharap para pengguna akan membagikan nilai mereka di media sosial, dan mengajak teman atau orang lain untuk berkompetisi dalam hal yang positif,” imbuh Sabda.
Ia menambahkan, konsep ini juga diharapkan dapat mengoptimalkan retensi pengguna (customer retention) di platform Zenius. Karena layaknya game, ZenCore akan membuat para pengguna penasaran untuk mendapatkan skor yang lebih baik.
Dengan pertanyaan-pertanyaan latihan yang ‘dibungkus’ dalam format permainan, Zenius ingin menekankan bahwa proses belajar tak harus selalu serius dan kaku, melainkan dapat dibuat semenyenangkan mungkin. Lebih lanjut, konsep gamifikasi yang diterapkan pada dunia pendidikan terbukti berhasil meningkatkan rata-rata nilai siswa sebesar 34,75%. Sementara itu, siswa yang dididik menggunakan materi berbasis gamifikasi juga mengalami peningkatan performa hingga 89,45% dibandingkan dengan siswa yang hanya menerima materi satu arah.
from Gizmologi https://ift.tt/3wecUxy
via IFTTT
0 Komentar