Jakarta, Gizmologi – Telkom mendaftarkan dua aset digitalnya, yakni MyDigiLearn, serta laboratorium inovasi internal, AMOEBA untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Langkah tersebut sebagai upaya menangkal pengguna ilegal dan plagiasi.

Menurut Deputy SGM Telkom CorpU-ITDRI Arif Rudiana, setelah adanya pendaftaran ini nantinya akan ada payung hukum yang jelas. Selain itu, HAKI juga membuat perusahaan memiliki aset tak berwujud (intangible asset) yang terlindungi.

“Ini akan mendorong inovasi dan pengembangan penemuan baru di perusahan, dan memberikan keleluasaan supaya karyanya bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” katanya dalam keterangan persnya, pada Jumat (6/8).

Baca Juga: Akses Aplikasi Podcast NOICE Bebas Kuota Bagi Pengguna Telkomsel

Diketahui, My Digilearn adalah sebuah learning platform yang mengusung prinsip personalised learning. Pengguna bisa mengakses kapan saja, dan menggunakan gawai apapun dengan pengalaman belajar berbeda, karena memiliki kurikulum dinamis dan konten unggahan pengguna.

CEO My Digilearn Bagas mengatakan, setelah resmi terdaftar dalam HAKI, My Digilearn akan lebih leluasa menjalankan perannya untuk ekosistem pembelajaran dan akselerasi penetrasi ke para peminat proses pembelajaran digital.

“Ke depannya, MyDigilearn akan terus dikembangan dengan menambahkan fitur-fitur yang lebih canggih, seperti Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) dengan dilengkapi kemampuan analisis data yang kuat,” lanjutnya.

Cegah Pengguna Ilegal

telkomsel enterprise mybusiness ngage

Chief Operating Officer (COO) Amoeba M Farizko Nurditama mengatakan, setelah terdaftar secara resmi, Amoeba akan terlindungi dari para pengguna ilegal. Selain itu, kegiatan inovasi dapat didukung baik dari berbagai aspek guna bisa sama-sama lebih memberikan manfaat.

Mengingat, AMOEBA adalah sebuah Corporate Innovation Lab yang menginkubasi inovasi-inovasi karyawan Telkom. Tujuannya membuat talenta digital unggulan, menggembangkan bisnis digital, dan memperkuat sistem relevan.

“Banyak keuntungan besar bukan hanya bagi MyDigiLearn, tapi juga bagi proses-proses inovasi. Contohnya akan mendorong inovasi dan pengembangan penemuan baru di perusahan, dan memberikan keleluasaan supaya karyanya bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” ujar Arif dalam keterangannya.

Baca Juga: Telkomsel Luncurkan Kuncie, Platform Edutech untuk Tingkatkan Kompetensi Talenta Indonesia

Beberapa produk Amoeba yang telah eksis di industri digital seperti Smart Eye bidang Virtual Reality, Game Qoo (platform layanan streaming game di cloud), Tomps (piranti manajemen proyek berbasis aplikasi mobile dan web), dan Bigbox (solusi big data dan data analisis).

Kemudian, Netmonk (aplikasi monitoring jaringan dan network), Vutura (platform penyedia Chatbot dan solusi kecerdasan buatan), Arkademy (program pelatihan dan penyaluran kerja), Oca (layanan yang berbasis web untuk penyebaran pesan melalui telepon, surel, SMS, dan WA). Juga ada Jeager (Solusi IoT untuk perusahaan manufaktur), hingga StudExt (platform digital menyediakan materi keterampilan untuk mengeksplorasi bidang minat dan bakat anak).



from Gizmologi https://ift.tt/3lItAeN
via IFTTT