Jakarta, Gizmologi – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mengalihkan 798 menara telekomunikasinya kepada anak usahanya PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Pengalihan aset (inbreng) itu dilakukan guna memperkuat jaringan bisnis Mitratel sebagai penyedia menara telekomunikasi di Indonesia.

Direktur Strategic Portfolio Telkom Indonesia Budi Setyawan Wijaya mengatakan inbreng ini merupakan bagian dari penataan portofolio TelkomGroup. Termasuk bentuk komitmen Telkom untuk menjadikan Mitratel sebagai vehicle sekaligus pemain yang kuat dalam industri tower telekomunikasi.

Telkom mengklaim, usai mendapat hibah tersebut, Mitratel mengukuhkan diri sebagai perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia. Pada 2020 Mitratel memiliki sebanyak 18.473 menara yang tersebar di seluruh Indonesia. Melalui transaksi pengalihan tower ini, artinya Mitratel akan memiliki 24.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sebagai perbandingan, Tower Bersama (TBIG) per 31 Maret 2021 mencatatkan 16.501 sites telekomunikasi. Sites telekomunikasi ini terdiri dari 16.390 menara telekomunikasi dan 111 jaringan DAS. Mereka juga sedang dalam proses akuisisi 3.000 menara milik PT Inti Bangun Sejahtera (IBST) sehingga nanti total tower yang dimiliki bakal sebanyak 19.100.

Sementara itu pemain lain di industri ini yaitu PT Sarana Menara Nusantara (TOWR) yang merupakan anak usaha Djarum hingga kuartal 1 tahun 2021 secara total memiliki sebanyak 21.424 tower.
Baca juga: GameQoo Kini Bisa Diakses dari Seluruh Indonesia Melalui IndiHome

Prospek industri menara telekomunikasi

enandatanganan akta inbreng head of agreement antara telkom dengan mitratel

“Industri menara telekomunikasi ini merupakan industri yang sangat prospektif di tengah potensi perkembangan ekonomi digital Indonesia, ditambah pula masuknya teknologi generasi kelima,” jelas Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (3/8/2021).

Selain itu, langkah ini juga dilakukan untuk meningkatkan kapabilitas dari sisi aspek infrastruktur telekomunikasi. Di mana menara yang dialihkan ini memiliki potensi kolokasi dan tenancy ratio di atas rata-rata industri dengan struktur yang kokoh dan coverage ke seluruh Indonesia

“Bisnis menara telekomunikasi merupakan bisnis yang sangat menjanjikan, mengingat hingga saat ini operator telekomunikasi akan terus berekspansi dalam meningkatkan kualitas jaringan dan memperluas jangkauan layanannya sehingga kami meyakini bisnis menara telekomunikasi masih akan mencatatkan kinerja positif,” papar Budi.

Sementara itu, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menyampaikan komitmen Mitratel dalam mendukung penataan portofolio TelkomGroup lewat aksi korporasi ini. Ke depan, kata Theodorus, Mitratel berkomitmen untuk mengelola dengan baik aset dan bisnis menara tersebut demi memberikan value terbaik bagi para pemegang saham.



from Gizmologi https://ift.tt/2Vuyykf
via IFTTT