Jakarta, Gizmologi – Meski sudah melepas diri perusahaan induknya Huawei, nasib Honor ternyata masih juga belum aman. Produsen smartphone asal China tersebut terancam masuk daftar hitam perdagangan Amerika Serikat (AS). Blacklist tersebut diajukan 14 anggota kongres AS dari Partai Republik.

Dipimpin oleh Anggota Kongres AS dari kubu Republik, Perwakilan Michael McCaul, mengklaim, Honor lepas dari Huawei pada 2020 untuk menghindari sanksi ketat yang dijatuhkan pada perusahaan induk Huawei. Honor sendiri, sempat masuk dalam Daftar Entitas AS pada Mei 2019.

Informasi, daftar hitam AS ini menyangkut larangan perusahaan yang di-blacklist itu membeli suku cadang dan komponen dari perusahaan atau menggunakan teknologi negara adidaya tersebut tanpa persetujuan pemerintah AS.

“Honor sudah mengakses pasokan chip semikonduktor dan perangkat lunak dari pemasok Amerika dan mungkin bakal diblokir jika divestasi tidak dilakukan,” kutip Gizmochina, Senin (9/8/2021).

Perwakilan Michael McCaul dan koleganya juga mencurigai, Honor masih dimiliki negara (China). Meskipun Huawei pada November 2020 mengatakan telah menjual Honor ke konsorsium yang terdiri lebih dari 30 agen dan dealer.

Sementara juru bicara Departemen Perdagangan AS mengatakan mereka menghargai perspektif para anggota kongres. Ditegaskan pihaknya akan terus meninjau informasi yang tersedia untuk mengidentifikasi potensi penambahan ke daftar entitas.

Honor Lepas dari Huawei

snapdragon 778g
Honor terbaru disebut-sebut akan menggunakan Snapdragon 778G.

Dikutip dari The Verge, Huawei memutuskan untuk menjual Honor untuk memastikan keberlangsungan perusahaan. Adapun bisnis smartphone kelas menengah milik Huawei ini dijual ke konsorsium mitra dan bisnis yang didukung pemerintah, yakni Shenzhen Zhixin New Information Technology Co.

Huawei mengatakan, “tidak akan memegang saham di perusahaan baru Honor setelah resmi dijual.” Dengan kepemilikan yang baru ini, Honor akan memiliki lebih banyak ruang untuk mengembangkan produknya di masa mendatang.

Baca Juga: Resmi, Honor Bakal Lepas dari Kepemilikan Huawei

Walau tidak disebutkan berapa harganya, Reuters melaporkan, Huawei menjual Honor senilai 100 miliar yuan atau sekitar Rp212 triliun. Terlepas dari sanksi yang dijatuhkan pada Huawei oleh Amerika Serikat telah menghambat rantai pasokan unit dan memutus akses perusahaan ke perangkat keras utama seperti chip dan perangkat lunak.

Pemerintah AS menganggap Huawei sebagai ancaman bagi keamanan nasional. Padahal hal tersebut telah berulang kali dibantah Huawei.



from Gizmologi https://ift.tt/3CrSYeR
via IFTTT