Jakarta, Gizmologi – Teori dasar mengatakan kalau adanya sebuah data tak bakal berarti bila belum diolah menjadi sebuah informasi. Lantas bagaimana bila tersedia banyak sekali data yang biasa disebut dengan big data? Diperlukan proses oleh atau analisa khusus agar dapat dimanfaatkan dengan baik.

Hal tersebut yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan nutrisi terbesar di Indonesia, PT Sanghiang Perkasa atau yang lebih dikenal sebagai Kalbe Nutritionals. Memahami bila proses digitalisasi dan beragam implikasinya dapat berikan peluang luar biasa, Kalbe ingin dapat melihat peluang baru dan berperan dalam membantu pemerintah. Terutama dalam atasi masalah stunting dan nutrisi di Indonesia.

Untuk itu, demi merumuskan pola kehidupan sosial baru yang lebih baik dan sehat, Kalbe merangkul ekosistem analitik big data. Dijalinlah kerja sama dengan PT All Data International yang merupakan Google Cloud Partner, kembangkan solusi big data untuk temukan solusi terbaik dan positif seperti tingkatkan operasional, kinerja dan pengambilan bisnis.

Baca juga: Bangun Pusat Data hingga Goverment Cloud Jadi Target Kominfo di 2022

Salah Satu Cara Transformasi Industri Kesehatan

Ongkie Tedjasurya - Presiden Direktur Kalbe Nutritionals
Presiden Direktur KALBE Nutritionals Ongkie Tedjasurja pada acara Peluncuran Program Kerja Sama Penurunan Angka Stunting di Indonesia di BKKBN

Lebih jauh lagi, Kalbe juga berharap dapat berkontribusi lebih banyak di sektor publik. Khususnya membantu pemerintah dalam Program Penurunan Angka Stunting di Indonesia bersama BKKBN. Presiden Direktur Kalbe Nutritionals, Ongkie Tedjasurja meyakini bila pihaknya harus sigap beradaptasi supaya bisa tetap jalani peran dan berikan manfaat untuk masyarakat.

“Kita harus mampu memanfaatkan teknologi dengan cara yang benar, sehingga dapat membentuk masa depan layanan kesehatan dan menyelesaikan masalah yang ada. Salah satu cara mentransformasi industri kesehatan menjadi lebih efisien dan lebih terjangkau adalah melalui penggunaan solusi big data,” jelas Ongkie lewat sebuah rilis yang diterima Gizmologi (30/8).

Mulai dari transformasi dunia bisnis, perubahan sosial hingga adanya pandemi COVID-19, semuanya turut serta berikan dampak pada dunia marketing. Semakin banyak konsumen yang berpindah menggunakan teknologi daring, bertransaksi lewat cara dan kanal yang baru. Dengan beragam alasan seperti kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi.

Adanya big data mampu berikan banyak peluang. Tak hanya untuk para profesional di industri kesehatan, namun juga dalam kesehatan masyarakat, institusional, penelitian, layanan perawatan pasien sampai kebijakan kesehatan dan penerapannya di masyarakat.

Bantu Kalbe Nutritionals Lebih Mudah Beradaptasi

Yani Purwanto, Presiden Director All Data International
Yani Purwanto, Presiden Director All Data International

Head of CRM PT Karsa Lintas Buwana (Kalbe e-Health), Joulmer juga mengatakan bila pihaknya telah melihat munculnya tren-tren baru seperti kebiasaan berbelanja dengan ponsel, alias tak lagi mengunjungi toko fisik. Yang juga mengubah cara komunikasi, tak lagi gunakan e-mail, namun melalui media sosial atau WhatsApp.

Perubahan perilaku dan efektivitas dari kegiatan marketing digunakan sebagai latar belakang pemanfaatan big data. “Ini membuat Kalbe Nutritionals menilai bahwa solusi big data menjadi sesuatu yang critical untuk marketing kami dan akan semakin dominan di masa yang akan datang. Ini membuat peran digital dan data ini menjadi semakin penting,” jelas Joulmer.

Kerja sama dengan All Data International selaku Google Cloud Partner yang sudah tersertifikasi mampukan big data untuk diterjemahkan menjadi wawasan bermakna, untuk pengambilan keputusan yang akurat. Presiden Direktur, Yani Purwanto berharap bila hasil data processing nantinya bisa mendukung kinerja bisnis perusahaan.

Dan tentunya, dapat digunakan oleh Kalbe Nutritionals bersama BKKBN dalam Program Penurunan Angka Stunting di Indonesia. “Google Cloud memberikan solusi cloud tingkat perusahaan yang memanfaatkan teknologi mutakhir Google, untuk membantu perusahaan beroperasi lebih efisien dan beradaptasi dengan perubahan kebutuhan,” tutup Yani.



from Gizmologi https://ift.tt/3juIG6r
via IFTTT