Jakarta, Gizmologi – Perusahaan e-commerce asal China, JD.com berhasil menempati peringkat ke-59 dalam daftar Fortune Global 500. Di Indonesia, raksasa situs belanja tersebut juga memiliki anak usaha yaitu JD.ID yang merupakan salah satu e-commerce terkemuka Tanah Air.

Menurut Fortune, pencapaian ini mencatatkan JD.com sebagai perusahaan retail dan layanan internet terbesar di China dan perusahaan internet terbesar ketiga di dunia. JD.com telah terdaftar selama enam tahun berturut-turut di daftar Fortune Global 500 tersebut. Data Fortune yang dirilis pada 2 Agustus 2021 lalu menunjukkan kenaikan 43 peringkat dibandingkan dengan tahun lalu.

JD.com pertama kalinya masuk pada Fortune Global 500 tahun 2016 di peringkat 366. Selama enam tahun terakhir, JD.com telah naik ke peringkat 307 karena memiliki keunggulan unik dari model bisnis JD berdasarkan kemampuan rantai pasokan dan skala ekonomi yang direalisasikan setelah bertahun-tahun berinvestasi.

Di tahun 2021 ini, China menempati posisi atas dengan 135 perusahaannya di jajaran 10 negara dengan pendapatan tertinggi. Pesaing JD.com, yakni Alibaba Group Holding menempati posisi 63 dengan revenue $105,865 juta. Sementara JD.com pendapatan yang dilaporkan adalah $108,087 juta dengan keuntungan 7,160 juta dan aset senilai $64,718.

JD.com telah bertransisi dari platform ritel menjadi perusahaan teknologi yang berbasis rantai pasokan terkemuka dengan bisnis mulai dari ritel, teknologi, logistik, kesehatan, asuransi, pengembangan properti, produk dan layanan industri, ditambah dengan bisnis internasional.

Baca juga: JD.ID Berkolaborasi Dengan Alfamart Hadirkan ‘Nearby Shop’

Pendapatan JD Melonjak $32 Miliar

drone komersial JD
Uji coba drone JD.com dan JD.ID di Indonesia

Fortune terus mengamati perkembangan JD.com baru-baru ini. Majalah bisnis global milik Time Inc itu menyebut, dengan hampir 500 juta pelanggan, pendapatan JD.com melonjak 40% menjadi $32 miliar pada kuartal pertama tahun 2021, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini didukung oleh bangkitnya perekonomian, khususnya dalam berbelanja secara online di China. Mereka adalah para pelanggan yang muncul dari dampak pandemi dan kemitraan baru dengan berbagai brand populer seperti Starbucks dan Decathlon.

Berkaitan dengan pencapaian dari JD.com tersebut, President & CEO JD.ID, Zhang Li turut berbangga terhadap perusahaan induk dari JD.ID ini. Ia mengatakan, sebagai bagian dari JD.com, pihaknya bangga atas pencapaian ini dan hal ini pun menjadi salah satu pendorong JD.ID sebagai platform e-commerce untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pelanggan di Indonesia.

“Kami berharap JD.com akan terus memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian tidak hanya di China, namun juga di berbagai belahan dunia serta selalu memberikan perubahan positif terhadap kehidupan manusia melalui berbagai inovasi dan terobosannya di bidang teknologi,” ujar Zhang Li.

Sebagai bagian dari strategi ekspansi bisnisnya, JD.com meluncurkan JD.ID di Indonesia pada Oktober 2015. Kini JD.ID telah menjadi salah satu platform e-commerce terkemuka di tanah air melalui jaringan logistik in-house yang dipeloporinya, dan mampu mencapai 85% pesanan dalam 24 jam meskipun ada ribuan pulau di Indonesia.

Seiring dengan pencapaian tersebut, JD.ID mendukung UMKM lokal dalam mengembangkan kemampuan pemasaran mereka dengan menjual produk-produk mereka melalui platform JD.ID. Selaras dengan tagline “Make Joy Happen”, JD.ID terus berupaya memberikan kebahagiaan kepada semua pelanggan di seluruh negeri dengan menyediakan aplikasi belanja yang aman, andal, dan cepat dengan produk berkualitas tinggi dan asli.



from Gizmologi https://ift.tt/3fNtpeK
via IFTTT