Jakarta, Gizmologi – Google resmi menggandeng enam vendor lokal untuk merakit laptop Chromebook buatan dalam negeri. Laptop Chromebook ini akan mendukung upaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (kemendikbudristek) dalam memproduksi ribuan laptop untuk pelajar hingga 2022.

Keenam vendor asal Indonesia tersebut adalah Advan, Axioo, Evercoss, SPC, Zyrex, dan TSM. Tak cuma diperuntukan bagi pasar Indonesia, laptop Chromebook yang dibuat secara lokal ini juga akan di ekspor ke luar negeri.

“Kami dengan bangga mengumumkan bahwa sejumlah jenis laptop yang menggunakan Chrome OS akan dibuat di Indonesia,” kata Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf dalam keterangannya, pada Selasa (3/8/2021).

Baca Juga: Laptop Merah Putih Bisa Bersaing dengan Brand Luar, Asalkan..

Laptop Chromebook Berdayakan Anak SMK

laptop pelajar kemendikbud chromebook anete-lusina-OqkJRauvYXo-unsplash
Ilustrasi Laptop Chromebook (Foto: Unsplash/anete-lusina)

Adapun beragam laptop Chromebook yang bakal diproduksi diklaim sudah memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen. Total dana yang digelontorkan untuk memproduksi Chromebook buatan lokal ini mencapai Rp1,3 triliun.

Selain menunjuk vendor lokal dalam perakitan laptop Chromebook. Kemendikbudristek juga akan melibatkan pelajar SMK di seluruh Indonesia untuk ikut mengembangkan laptop Chromebook buatan dalam negeri.

“Untuk perakitan hingga pasca-penjualan, kami sangat berkomitmen untuk bisa menyertakan pelajar SMK,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto.

Tujuannya agar pelajar SMK bisa mendapatkan wahana untuk praktek, magang, atau kurikulum berbasis praktik dengan terlibat dalam produksi laptop dalam negeri ini.

“Jadi tidak hanya kelak menjadi tenaga kerja yang siap bekerja di perusahaan tadi, tapi menjadi entrepreneur atau UMKM yang men-support satu kegiatan lini besar ini,” tambahnya.

Tak hanya menambah membekali para siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan. Google juga mendukung pelatihan bagi 400 ribu guru untuk mempercepat adopsi teknologi di lebih banyak lingkungan sekolah.

“Pandemi tidak hanya memaksa kita beralih ke platform digital, melainkan juga mengubah cara kita melakukan segala sesuatu ke arah yang lebih digital,” imbuhnya.

Sementara itu Timothy Siddik, CEO, Zyrex, mengaku bangga perusahaannya bisa menjadi penyedia Chromebook di Indonesia dan terutama berpartisipasi dalam digitalisasi pendidikan yang sedang digalakkan di Kemendikbudristek.

“Pemakaian Chromebook juga memberikan kesempatan kepada adik-adik kita untuk belajar tentang teknologi informasi dan digitalisasi. Kita harus mempersiapkan mereka agar melek digital sehingga ke depan bisa bersaing dengan negara-negara tetangga dalam menghadapi globalisasi dan revolusi industri 4.0,” imbuhnya.

Baca Juga: Laptop Pelajar Kemendikbud Dibanderol Hingga Rp7 Juta, Berapa Harga yang Wajar?

Daftar Belanja Kemendikbudristek

laptop pelajar kemendikbud

Adapun laptop Chromebook yang dibuat dalam negeri ini sudah tercantum di laman e-katalog elektronik yang bisa diakses di tautan berikut ini. Dana program ini untuk tahun 2021 berjumlah Rp3,7 triliun yang terdiri dari dua alokasi.

Pembelanjaan TIK melalui APBN tahun 2021 senilai Rp1,3 triliun digunakan untuk memenuhi kebutuhan 12.674 sekolah mulai dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SLB, yaitu untuk pembelian 189.840 laptop, 12.674 access point, 12.674 konektor, 12.674 proyektor, dan 45 speaker.

Sementara pembelanjaan TIK melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, merupakan anggaran dari pemerintah pusat yang ditransfer ke pemerintah daerah senilai Rp 2,4 triliun tahun 2021. Ini telah diatur melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 tahun 2021.

Alokasi ini mengatur rencana pembiayaan bagi 16.713 sekolah berupa 284.147 laptop produksi dalam negeri dengan sertifikat TKDN. Ini juga mencakup peralatan pendukungnya seperti 17.510 wireless router, 10.799 proyektor dan layarnya, 10.799 konektor, 8.205 printer, dan 6.527 scanner.



from Gizmologi https://ift.tt/3imIFAY
via IFTTT