Jakarta, Gizmologi – Beberapa hari terakhir, santer cukup ramai diberitakan bila sebuah platform berbasis subscription alias berlangganan, OnlyFans bakal mengubah peraturan terkait konten yang bisa diunggah di dalamnya. Yaitu melarang semua konten pornografi dalam waktu dekat.

Informasi tersebut tentu datang sebagai informasi mengagetkan. Memang, jenis konten yang ada di dalamnya sangat beragam. Namun OnlyFans dikenal sebagai platform berbagi konten pornografi orisinil dari para kreator—bahkan tak sedikit di antaranya menjadikan hal tersebut sebagai pekerjaan utama mereka. Bisa mendapatkan uang secara aman lewat platform digital, terutama di masa pandemi.

Namun melalui sebuah cuitan dari akun resmi, rencana terkait pemblokiran konten dewasa tersebut akan ditangguhkan. Dikutip dari The Verge, saat ini sudah tersedia lebih dari 2 juta kreator di dalam platform tersebut, di mana mereka telah berhasil meraih total lebih dari USD5 miliar.

Baca juga: Aplikasi YouTube Melebihi Jumlah Populasi Orang di Bumi

Sepanjang tahun 2020, telah diraih nilai transaksi USD2 miliar, di mana OnlyFans mendapatkan potongan 20% dari seluruh kreator yang menagihkan biaya terhadap para penonton atau penggunanya, yang kini berjumlah lebih dari 130 juta orang. Tak heran bila keputusan yang hendak dibuat langsung menjadi topik bahasan.

Peraturan yang Direncakan 1 Oktober Bakal Ditangguhkan

OnlyFans
CEO OnlyFans, Tim Stokely (Sumber: @milianeyes)

Sebuah pernyataan resmi terkait penangguhan perubahan aturan dari OnlyFans, muncul melalui akun media sosial Twitter resminya. Dalam dua seri twit, akun tersebut menyampaikan rasa terima kasih kepada para kreator yang menyampaikan pendapatnya.

Dalam twit tersebut, OnlyFans mengatakan, “kami telah mendapatkan jaminan yang diperlukan untuk mendukung komunitas kreator kami yang beragam, dan telah menangguhkan perubahan kebijakan 1 Oktober yang direncanakan. OnlyFans mengutamakan inklusi dan kami akan terus menyediakan rumah bagi semua kreator.”

Lebih lanjut, pihak resminya mengatakan kepada The Verge bila perubahan yang seharusnya direncanakan awal Oktober tak lagi diperlukan, karena jaminan mitra perbankan bila platform OnlyFans bisa mendukung semua genre pembuat konten.

Blokir Konten OnlyFans Berawal Dari Protes Mitra Perbankan

OnlyFans
Ilustrasi OnlyFans (Gabby Jones/Bloomberg via Getty Images)

Pernyataan resmi tersebut justru muncul sehari setelah sang CEO, Tim Stokely mengatakan ke pihak Financial Times bila alasan pemblokiran tersebut adalah mitra perbankan. Ia menyebutkan tiga mitra yang berlokasi di Inggris, di mana menurut ketiganya konten pornografi dapat tingkatkan risiko penurunan reputasi.

Salah satu mitranya, Bank of New York Mellon secara spesifik mengatakan bila akan menandai dan menolak setiap transaksi terkait konten dari platform tersebut. Pemblokiran tersebut seharusnya bakal pengaruhi hampir segala jenis pornografi, mulai iklan, promosi, acara khusus dan tentunya kegiatan dewasa.

Saat itu, OnlyFans mengatakan bila mereka masih izinkan nudity, namun dalam taraf tertentu, asalkan jarak kamera masih cukup jauh. Kini para kreator konten dewasa bisa kembali merilis konten rutin mereka. Meski kini mereka memiliki dua pilihan.

Saat info terkait pemblokiran naik, tak sedikit kreator mulai menghapus konten mereka hingga mengajak para subscriber untuk pindah ke platform lain. Kini mereka dapat pilihan untuk terus menggunakan OnlyFans, meski dengan risiko kejadian yang sama di masa depan. Mengingat belum jelas penangguhan ini berlaku selamanya, juga bergantung dari mitra.



from Gizmologi https://ift.tt/3jk4HV6
via IFTTT