Jakarta, Gizmologi – Platform e-commerce Lazada mengumumkan rebranding terhadap dua layanannya yakni Lazada eLogistics (LEL) dan Lazada Express (LEX) menjadi Lazada Logistics. Melalui rebranding ini, Lazada ingin memberikan solusi menyeluruh dalam pemenuhan layanan pengiriman bagi para penjual dan mitranya.

Chun Li, Chief Executive Officer Lazada Group mengatakan, Rebranding ini juga merefleksikan upaya berkelanjutan Lazada dalam mendukung upaya pemerintah Indonesia membantu sektor bisnis di Indonesia, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), agar dapat bertransformasi secara digital dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Rebranding Lazada Logistics ini mencerminkan perkembangan signifikan yang kami capai selama bertahun-tahun dengan dukungan sumber daya manusia dan teknologi kami,,” ujar Chun Li dalam keterangan resminya.

Dalam Studi yang dilakukan Lazada pada kuartal keempat tahun 2020, menunjukkan 65 persen responden UMKM belum terdigitalisasi menyatakan logistik. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam operasional logistik

“Sedangkan 92 persen responden yang telah terdigitalisasi setuju bahwa platform eCommerce telah membantu mereka mengatasi tantangan dalam operasional logistik,” imbuhnya.

Philippe Auberger, Chief Logistics Officer Lazada Indonesia mengatakan komitmen Lazada Indonesia untuk melayani kebutuhan pelanggan, termasuk bisnis lokal yang sedang menjalani transformasi digital di dalam ekosistemnya. Menurutnya, inisiatif rebranding Lazada menunjukkan kapabilitas yang menyeluruh dan mumpuni dalam ekosistem logistik, untuk mendorong bisnis di Indonesia mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

Baca Juga: Siap-Siap! Lazada Bakal Hadirkan Voucher Belanja Rp12 Miliar di Harbolnas 12.12

Layanan Multi-Channel Logistics

Gudang LazadaLazada Logistics juga memperkenalkan layanan multi-channel logistics (MCL), yang menyediakan solusi pemenuhan stok tunggal untuk membantu enabler e-commerce dan brand di platform e-commerce manapun dengan mulus. Lazada Logistics akan memenuhi dan mengirimkan semua pesanan, baik pesanan tersebut berasal dari transaksi di Lazada ataupun dari platform e-commerce lainnya.

Melalui mekanisme ini, Lazada akan menyimpan produk-produk eCommerce dari mitra dan merchant. Sehingga penanganan dan pengiriman pesanan yang efisien melalui armada Lazada, mitra logistik pihak ketiga, ataupun armada yang ditunjuk lainnya dapat dilakukan.

“MCL memastikan brand experience yang konsisten, dan memecahkan banyak masalah logistik untuk brand dan penjual. Hal ini memungkinkan mereka untuk fokus pada penjualan dan pemasaran serta meningkatkan skala bisnis,” ujar Andy Huang selaku Chief Logistics Officer Lazada Group.

MCL juga memungkinkan brand dan penjual untuk mengatur fleksibilitas dan ketangkasan dalam pengendalian inventaris, membebaskan mereka dari masalah logistik yang membutuhkan modal dan biaya operasional yang tinggi untuk memenuhi pesanan (diantaranya kebutuhan untuk pemeliharaan infrastruktur gudang dan armada pengiriman).

Baca Juga: Luar Biasa Besarnya Gudang yang Menampung Pesanan Pelanggan Lazada

“Kemudahan yang ditawarkan oleh MCL akan meningkatkan pengalaman bisnis online secara keseluruhan, di mana bisnis dapat fokus pada proses produksi dan strategi pengembangan pasar, sementara sisanya akan ditangani oleh ekosistem e-commerce yang kuat dengan layanan logistik terpadu,” tambah Philippe.

Dengan mekanisme tersebut, baik brand maupun penjual dapat terhindar dari hambatan dalam membangun jaringan operasi yang luas dengan skala ekonomi yang terbatas. Terlebih Lazada telah memiliki lebih dari 400 fasilitas yang terdiri dari gudang, pusat penyortiran, dan hub di Asia Tenggara.

Saat ini, Lazada Logistics di Indonesia didukung oleh lebih dari 15.000 karyawan dan mitra kurir untuk memastikan layanan menyeluruh yang berkualitas. Gudang utama Lazada Indonesia di Cimanggis, Jawa Barat menempati area seluas 70.000 meter persegi dan merupakan fasilitas logistik e-commerce terbesar dan ter-modern di Indonesia.



from Gizmologi https://ift.tt/2UVKJXu
via IFTTT