Beijing, Gizmologi – Xiaomi menerima banyak komplain dari penggunanya yang mengeluhkan pengoperasian sensor jarak atau proximity, tidak berfungsi dengan baik. Mengingat tugas utama sensor ini adalah mematikan layar sentuh selama panggilan suara, ketika didekatkan dengan telinga.

Melansir GSM Arena, Selas (24/8) sejumlah pengguna mengeluhkan, buruknya kinerja sensor proximity yang ada di ponsel Xiaomi. Oleh karena itu, Xiaomi memutuskan untuk menghentikan pembelian sensor dari Elliptic Labs, yang memasok sensor untuk model terbaru perusahaan.

Sebagai gantinya, Minghao Sensing akan dipilih menjadi pemasok yang akan melakukan produksi dan pasokan sensor ke Xiaomi. Meski demikian, tidak diketahui seberapa cepat Xiaomi akan mulai menempatkan sensor jarak dari Minghao Sensing ke dalam ponselnya.

Selain mengganti pemasok sensor itu sendiri, Xiaomi juga akan memperbaiki sejumlah perangkat lunak dan bug yang mengganggu kinerja smartphone. Masalah ini muncul ketika perangkat sedang melakukan pembaruan Over The Air (OTA), sehingga mempengaruhi upaya kalibrasi ulang software.

Baca Juga: Canalys: Xiaomi Indonesia Jadi Vendor Smartphone Nomor 1 di Q2 2021

Statistik Pasar Smartphone Xiaomi

Xiaomi

Di sisi lain, Xiaomi berhasil memimpin pasar smartphone di Rusia pada kuartal kedua tahun 2021. Menurut laporan International Data Corporation (IDC) ini kali pertama Xiaomi menduduki posisi pertama dalam penjualan smartphone di negeri beruang merah.

Dalam periode dari April hingga Juni inklusif, sekitar 6,7 juta smartphone dikirim ke Federasi Rusia. Xiaomi menghasilkan US$ 2,1 miliar atau sekitar dua pertiga lebih tinggi dari hasil tahun lalu.

Harga rata-rata smartphone yang terjual pada kuartal kedua adalah US$ 322. Sebagai perbandingan, tahun sebelumnya angka ini adalah US$ 196 dan pada kuartal pertama tahun ini US$ 306.

Xiaomi sendiri telah menduduki hampir sepertiga pasar Rusia yakni 32,8%. Bahkan raksasa Korea Selatan, Samsung harus terdegradasi di posisi kedua dengan menguasai 28,3% industri. Sedangkan Apple hanya bisa berada di posisi ketiga dengan 13,8%.

Di baris keempat adalah merek Pocophone yang merupakan sub-merek Xiaomi, dengan hasil 4,9%. Posisi kelima ditempati oleh Realme dengan 4,8%. Semua pemain lain di pasar Rusia bersama-sama hanya memegang 15,4%.

Dengan data ini menunjukkan, orang Rusia terutama lebih menyukai smartphone kelas menengah. Tetapi perangkat Apple iPhone 11, iPhone 12 Pro, dan iPhone 12 Pro Max yang mahal juga masih diminati. Di segmen telepon push-button, penjualan tahun ini naik 13,4% menjadi 1,6 juta unit.



from Gizmologi https://ift.tt/3jcQtph
via IFTTT