Jakarta, Gizmologi – Transformasi digital tak lepas kaitannya dengan dukungan konektivitas dan juga peran infrastruktur berbasis cloud yang andal. Bahkan peran komputasi awan sebagai key enabler yang menopang operasi ekosistem digital menjadi sangat esensial. Mengingat karakteristik cloud sebagai platform yang lebih efisien, praktis sekaligus fleksibel.
Kendati demikian, tingginya traffic dan jumlah data yang dihasilkan serta kompleksitas di beberapa sektor industri perlu dioptimalkan dengan dukungan operasi komputasi cloud berbasis edge computing. Adanya tuntutan low latency oleh industri serta keberadaan perangkat IoT dan artificial intelligence yang tersebar luas di berbagai lokasi, menjadikan operasi komputasi berbasis edge computing semakin penting untuk mempercepat pengolahan data dari lokal dan perangkat Internet of Things (IoT) ke sistem cloud.
Seiring dengan perluasan akomodasi edge computing tersebut, kesiapan infrastruktur edge data center yang terkoneksi di berbagai titik yang tersebar luas tak kalah penting untuk dipersiapkan secara matang. Edge data center sebagai pondasi dari komputasi lokal yang mampu menghasilkan low latency sangat dibutuhkan dalam operasi sensor IoT, video streaming, AR/VR, dsb. yang menghasilkan big data dan membutuhkan pemrosesan data secara real-time.
Baca juga: Bangun Pusat Data hingga Goverment Cloud Jadi Target Kominfo di 2022
Untuk mengoperasikan edge data center sendiri bukanlah persoalan yang mudah. Perlu adanya tata kelola sistem yang efektif sekaligus efisien serta mengacu pada standar best practice guna mewujudkan operasi yang always on. Hal ini ditegaskan oleh CEO Telkomsigma, Bhimo Aryanto, yang mengatakan saat ini perusahaan tengah memegang tata kelola bagi 18 internet data center TelkomGroup (neuCentriX) dan juga 3 enterprise data center yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
“Telkomsigma bertugas memaksimalkan manage operation terhadap seluruh aspek operasional dan teknis dari neuCentriX, termasuk didalamnya menangani kebutuhan rancang bangun, monitoring operasi 24×7, serta melakukan periodic maintenance di seluruh premises data center,” ujarnya.
Berkat kepiawaiannya tersebut, Telkomsigma memperoleh penghargaan dalam ajang Frost & Sullivan Best Practices Awards dalam kategori “2021 Indonesia Edge Data Center Competitive Strategy Leadership Award”. Bhimo Aryanto menyampaikan, Telkomsigma berhasil diapresiasi dalam Frost & Sullivan melalui kategori award edge data center atas kinerja solid dalam menerapkan tata kelola dan manajemen operasi yang andal pada 18 edge data center milik TelkomGroup (neuCentriX) yang tersebar beberapa kota di Indonesia.
“Apresiasi Frost & Sullivan selain membuktikan keunggulan kompetitif Telkomsigma, juga menjadi pemacu semangat kami untuk terus hadir sebagai partner transformasi digital melalui keberadaan infrastruktur data center, cloud, dan juga layanan ICT yang unggul serta relevan di tengah tren kebutuhan sektor digital yang terus berkembang”, pungkas Bhimo.
from Gizmologi https://ift.tt/3ohqKit
via IFTTT
0 Komentar