Meski belum genap satu tahun masuk ke pasar Tanah Air, TECNO Mobile bisa dibilang cukup rutin merilis seri perangkat terbarunya. Kebanyakan memang menyasar segmen entry-level dengan seri terjangkau, namun kini coba berikan tawaran sedikit lebih premium melalui TECNO Pova 2. Sebuah smartphone yang ditargetkan untuk para gamer mobile.
Ya, smartphone gaming memang tak hanya untuk lini flagship saja—kini sudah cukup banyak yang rilis di harga terjangkau bahkan rentang sejutaan, beri penawaran ekstra seperti baterai besar atau refresh rate tinggi. TECNO Pova 2 pun termasuk di antaranya, setidaknya membawa poin-poin spesifikasi penting yang diperlukan.
Kombinasi spesifikasi yang cukup unik membuat smartphone ini memiliki daya tarik tersendiri. Namun tentu saja, bukan untuk semua orang. Berikut adalah ulasan lengkapnya.
Desain
Kesan pertama saya saat pertama kali melihat dan menggenggam TECNO Pova 2 terangkum dalam dua kata berikut; besar & cakep. Ya, walaupun dari gambar yang ada di internet terlihat biasa saja, impresi ini tentu bisa ditebak mengingat dimensi layarnya sangat-sangat besar.
Bahkan dimensinya lebih besar lagi dari Galaxy Note20 Ultra yang secara bentang layar sama, lebih tinggi serta sedikit lebih lebar. Pun dengan ketebalannya yang mencapai 9,6mm, meski tak terlihat tebal karena sudut lengkung yang ada di sisi ujung bodi belakangnya. Juga tak terasa berat di tangan.
Secara desain, unit warna Dazzle Black yang saya pegang ini terlihat sangat cantik. Diberikan tampilan bertekstur garis, sementara garis yang ada di tengah mampu pancarkan warna gradien pelangi secara subtil, alias tidak norak. Sayangnya permukaan bodi plastik ini dibuat mengkilap, sehingga sangat mudah kotor.
Tentu bila kamu ingin menghindari hal tersebut, bisa memanfaatkan soft case yang disediakan dalam paket penjualannya. Namun tentu penggunaan case bisa membuat dimensi perangkat lebih besar lagi—sesuatu yang harus kamu ketahui terutama bila memiliki kantong saku celana kecil, karena bakal lebih susah dibawa.
Layar
Untuk bagian ini, secara spesifikasi memang bukan yang terbaik pada segmen harganya. TECNO Pova 2 mengusung layar dengan dimensi 6,9 inci, alias hampir mendekati ukuran layar tablet terkecil. Resolusinya sudah full HD+, gunakan panel IPS dengan kecerahan maksimum 480 nits, serta memiliki kamera berjenis punch-hole.
Kamera tersebut dimensinya tergolong cukup besar, meski wajar untuk kelas entri. Sementara refresh rate-nya sendiri standar alias 90Hz. Setidaknya, touch sampling rate alias tingkat responsivitas layar terhadap sentuhan jari cukup tinggi, mencapai 180Hz, lebih penting bagi para gamer.
Secara kualitas pun bukan yang terbaik untuk panel IPS. Layar TECNO Pova 2 sudah cukup oke dan berwarna, meski tingkat kontrasnya hanya sekadar cukup alias tak terlalu tinggi (dengan warna hitam relatif terang). Yang saya sayangkan, TECNO seolah masih kurang optimalkan dimensi layar sebesar ini dengan elemen UI di dalamnya.
Sebagai contoh, saya tak dapat menemukan pengaturan untuk ubah display size pada TECNO Pova 2. Sehingga tombol-tombol pada bar notifikasi jadi terlalu besar—alangkah baiknya bisa diubah agar lebih banyak tombol bisa terlihat. Plus, notifikasi seperti Spotify yang elemen foto dan teks-nya pun terlalu besar.
Kamera
Situasi yang umumnya ada pada vendor smartphone di bawah Transsion Holdings termasuk Infinix, juga dapat ditemui di sini. Terlihat pada modul kamera belakangnya, seolah ada empat sensor dengan tulisan “quadruple camera”. Ya memang benar sih, tapi tiga di antaranya hanya sebagai pelengkap saja.
TECNO Pova 2 mengusung sensor utama 48MP f/1.9 dengan PDAF. Sementara dua sensor lainnya beresolusi 2MP, masing-masing sebagai penghasil efek potret dan foto jarak dekat. Satu lagi, seperti biasa, merupakan AI Lens yang perlancar pengenalan jenis objek saat hendak mengambil foto. Dan memang cukup akurat ketika sedang akan melakukan pengambilan momen tertentu.
Lalu bagaimana dengan hasilnya? Reproduksi warna cukup oke, hanya sesekali terlihat lebih warm atau hangat dari biasanya. Efek HDR bukan yang terbaik, karena masih ada bagian langit atau pemandangan luar ruangan yang sedikit over-exposure (setidaknya tak menjadi gelap ya).
Ketika kondisi indoor atau malam hari, hasil foto terkadang tidak konsisten; di satu foto terlihat tajam dengan noise cukup agresif, di foto lain hasil terlihat halus dengan noise lebih minim. Mode malamnya pun tak berikan banyak detail tambahan, dan cenderung mencerahkan seluruh bagian foto, membuat beberapa skenario justru menjadi kurang natural.
Hasil foto dari kamera TECNO Pova 2 bisa diakses secara lengkap pada album berikut ini.
Kalau perlu lampu LED, boleh juga, karena tidak hanya 1 – 2 melainkan ada 4 yang diletakkan sejajar, sehingga bisa berikan kecerahan maksimal. Sementara perekaman videonya juga standar, dengan resolusi maksimum 1440p 30fps. Kamera depannya punya resolusi 8MP f/2.0 dengan sudut pandang standar, namun punya detail yang cukup oke.
Fitur
TECNO Pova 2 jalankan HiOS 7.6 berbasis Android 11. Dan sama seperti seri TECNO lainnya, tampilan antarmukanya pun dibuat sama. Bila Gizmo friends belum pernah menggunakan smartphone TECNO sebelumnya, pasti akan merasa sedikit overwhelmed, karena banyaknya aplikasi dan fitur yang dibawa.
Bloatware sejak awal tergolong sangat banyak, sehingga perlu mematikan notifikasi atau hapus (beberapa bisa). Sementara bila masuk ke menu Settings, kamu bakal menemukan banyak opsi lainnya. Mulai dari fitur gaming seperti Gaming Space sampai fitur seperti perekaman panggilan di WhatsApp.
Oh ya, ada yang unik pada bagian audio TECNO Pova 2; speaker-nya mono, dan peletakannya ada di bagian earpiece. Betul, tak ada lubang speaker di bodi belakang maupun bagian bawah, hanya di earpiece saja. Benefitnya? Tak mungkin tertutup tangan kedua sedang bermain dalam posisi landscape.
Sayangnya, meski keras, kualitas speaker-nya agak kurang. Agak terdengar asal kencang saja, dengan detail bass treble dan vokal yang kurang. Catatan lain adalah absennya sensor NFC yang ada di varian global. Sedikit disayangkan mengingat TECNO Spark 7 NFC memilikinya pada kelas harga jauh lebih murah.
Performa
Chipset MediaTek Helio G85 pada TECNO Pova 2 diperkuat dengan RAM 6GB serta penyimpanan internal 128GB. Cip tersebut memiliki arsitektur CPU delapan inti dengan clock speed tertinggi hingga 2GHz, plus tambahan fitur HyperEngine dari MediaTek untuk tingkatkan performa gaming.
Meski banyak bloatware dan fitur, penggunaan sehari-hari tergolong cukup mulus dan gegas. Perpindahan aplikasi terasa instan, multitasking pun bukan menjadi masalah. Untuk bermain gim seperti PUBG Mobile dan Mobile Legends pun sangat lancar.
Masih belum bisa rata kanan, memang—untuk PUBG Mobile, pengaturan tertinggi adalah grafis HD dengan frame rate high. Setidaknya suhu bodi tetap terjaga, dan bakal terasa nyaman karena baterainya yang sulit untuk dihabiskan.
Baterai
Selain dimensi layarnya yang besar, ada alasan lain mengapa dimensi TECNO Pova agak bongsor. Di balik layar tersebut, disematkan baterai dengan kapasitas sangat besar, mencapai 7,000 mAh. Menghabiskan baterai smartphone ini dalam 24 jam menjadi ‘olahraga’ yang cukup sulit—bahkan dengan penggunaan mobile hotspot selama berjam-jam.
Untuk penggunaan standar, tentu dengan mudahnya bisa capai lebih dari dua hari penggunaan. Meski memang, proses pengisian baterainya harus agak sabar. Wajar, namanya juga baterai besar, lewat fast charging 18W masih butuh waktu sekitar 3 jam.
Kesimpulan
Walaupun daya jual utamanya adalah kemampuan gaming, sejatinya TECNO Pova 2 juga cocok untuk jenis pengguna lainnya. Semisal, mereka yang cari smartphone terjangkau dengan baterai sangat tahan lama. Atau yang hobi streaming video langsung dari smartphone layar besar.
Meski untuk poin terakhir, sedikit kurang maksimal berkat kualitas speaker mononya. Namun setidaknya TECNO Mobile berikan pilihan yang cukup segar dan kompetitif, bisa jadi pilihan terbaik di rentang harga smartphone Rp2 jutaan.
Spesifikasi TECNO Pova 2
General
Device Type | Smartphone |
Model / Series | TECNO Pova 2 |
Released | 09 September, 2021 |
Status | Available |
Price | Rp2.449.000 (6/128GB) |
Platform
Chipset | Mediatek Helio G85 (12 nm) |
CPU | Octa-core (2x2.0 GHz Cortex-A75 & 6x1.8 GHz Cortex-A55) |
GPU | Mali-G52 MC2 |
RAM (Memory) | 6GB |
Storage | 128GB |
External Storage | dedicated slot |
Operating System | Android 11 |
User Interface | HiOS 7.6 |
Design
Dimensions | 173.3 x 78.8 x 9.6 mm |
Weight | 185 gram |
Design Features | Glass front, plastic back, plastic frame Color: Polar Silver, Power Blue, Dazzle Black |
Battery | Li-Po 7000 mAh, non-removable Fast charging 18W |
Display
Screen Type | IPS LCD capacitive touchscreen, 16M colors |
Size and Resolution | 6.9 inches 1080 x 2460 pixels (~389ppi density) |
Touch Screen | Capacitive touchscreen |
Features | 60Hz refresh rate 180Hz touch sampling rate |
Network
Network Frequency | GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 - SIM 1 & SIM 2 3G HSDPA 850 / 900 / 2100 4G band 1, 3, 5, 7, 8, 20, 28, 38, 40, 41 |
SIM | Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by) |
Data Speed | HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE Cat4 150/50 Mbps |
Camera
Multi Camera | Yes (Rear) |
Rear | 48MP, f/1.9, PDAF; 2MP portrait; 2MP macro; AI Lens |
Front | 8MP f/2.0 |
Flash | Quad LED flash, dual LED flash (front) |
Video | 1440p 30fps |
Camera Features | AI Cam, AI Beauty, AI Body Shaping, Portrait Video, |
Connectivity
Wi-fi | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot |
Bluetooth | Yes |
USB | USB Type-C 2.0, USB On-The-Go |
GPS | Yes, with A-GPS; |
HDMI | No |
NFC | |
Infrared | No |
Smartphone Features
Multimedia Features | Audio party mode, bike mode, WhatsApp mode |
FM Radio | Yes |
Web Browser | HTML5 (Android Browser) |
Messaging | SMS (threaded view), MMS, Email, Push Mail, IM |
Sensors | Fingerprint (side-mounted), accelerometer, proximity, compass |
Other | Face and Fingerprint unlock |
from Gizmologi https://ift.tt/3AUc5Nk
via IFTTT
0 Komentar