DJI Mavic 3 CINE

Jakarta, Gizmologi – Setelah beberapa waktu lalu rilis sebuah action camera baru dengan dimensi yang sangat kompak, kali ini giliran DJI, perusahaan asal Shenzhen yang ditemukan sejak 2006 untuk perbarui kamera flagship-nya. Hadir untuk penuhi kebutuhan penggunaan amatir hingga professional, DJI Mavic 3 dihadirkan dalam dua versi berbeda.

Selain DJI Mavic 3, juga diperkenalkan seri khusus Mavic 3 Cine yang, sesuai namanya, diperuntukkan untuk para kreator video dengan beberapa fitur tambahan yang memudahkan. Tampil dalam warna bodi yang gelap, DJI tidak memperbarui desainnya secara masif, kecuali pada modul kamera, lengkap dengan sensor yang digunakan.

Jauh lebih superior dari generasi sebelumnya, DJI Mavic 3 bakal bisa hasilkan konten video lebih baik dibandingkan seri Mavic lawas hingga Air 2s sekalipun. Namun jangan kaget bila harganya jauh lebih mahal—opsi paling mewahnya dibanderol seharga USD4,999. Gunakan sensor kamera dari Hasselblad, di mana DJI telah memiliki sebagian besar sahamnya sejak 2017 lalu.

Baca juga: DJI Action 2, Kamera Modular Harga Rp6 Jutaan Hadir di Indonesia

Ya, sejak empat tahun lalu, DJI memang tidak benar-benar menampilkan produknya menggunakan logo Hasselblad, tak seperti vendor smartphone dengan Leica dan ZEISS, misalnya. Namun kali ini DJI tak ingin lewatkan kesempatan untuk menaikkan pamor tersebut, menambahkan solusi “Hasselblad Natural Color Solution” yang bisa tampilkan hasil rekam lebih natural.

Sensor Lebih Superior, Mendukung Format Apple ProRes

DJI Mavic 3

Sebagai lini produk flagship dari DJI, DJI Mavic 3 membawa setup dua sensor yang sepenuhnya baru. Sensor utamanya tidak hanya besar secara resolusi di 20MP, namun dimensi fisiknya kini jauh lebih besar, yakni gunakan sensor Micro Four Thirds (MFT) dengan sudut pandang 24mm. Lebih besar dari 1” pada Air 2s dan ½” dari generasi sebelumnya.

Selain mampu rekam video hingga resolusi 5.1K 50fps (atau 4K 120fps), lensa sensor tersebut mendukung diafragma yang bisa berubah dari f/2.8 hingga f/11. Kemudian sensor keduanya beresolusi 12MP, dengan focal length 162mm (setara 7x zoom dari sensor utama). Punya dimensi 1/2” dengan diafragma fix f/4.4, mendukung video 4K 30fps.

DJI Mavic 3 CINE

Kapasitas baterai DJI Mavic 3 series juga meningkat, kini menjadi 5,000 MAh dan bisa rekam dalam durasi 12 menit lebih lama dari seri sebelumnya, menjadi total 46 menit. Pengisian dayanya sendiri cukup mudah, mendukung fast charging sampai 65W dengan port USB-C, juga bisa dilepas pasang dengan baterai lainnya.

Lalu apa benefit yang diberikan lewat seri khusus DJI Mavic 3 Cine? Untuk perekaman video, hanya versi Cine yang mendukung format ProRes 422 HQ milik Apple pada iPhone terbarunya. DJI juga menjualnya satu paket Bersama controller DJI RC Pro, serta kapasitas penyimpanannya jauh lebih besar, yakni 1TB SSD non-removable.

PO DJI Mavic 3 di Indonesia Sudah Dimulai

DJI Mavic 3 CINE

Merekam video menggunakan DJI Mavic 3 series juga bakal terasa lebih mudah dan aman, karena kini punya lebih banyak sensor yang secara sensitif mampu mendeteksi seluruh sisinya. Pengendaliannya kini juga bisa lebih jauh—hingga 15km pada area terbuka dan 3km di perkotaan dengan banyak gedung.

Ke depannya, DJI Mavic 3 series juga bakal mendapatkan pembaruan fitur ActiveTrack 5.0, mampu mengikuti subyek dengan lebih presisi, bahkan ketika keluar frame sekalipun. Tertarik? Paket standarnya dibanderol USD2,199 (Rp31 jutaan), sudah termasuk joystick dan tambahan baling-baling.

Sementara bila inginkan opsi Cine, harus termasuk dengan remote DJI RC Pro serta tambahan paket ND filter tambahan. Dijual seharga USD4,999 (Rp71 jutaan), alias lebih dari dua kali harga varian standar. Pada took ritel resmi DJI sendiri, versi standar sudah tersedia lewat PO seharga Rp33,750 juta, dibuka sampai 30 November mendatang dengan pengiriman unit mulai 1 Desember.



from Gizmologi https://ift.tt/3BRORHw
via IFTTT