Melihat dua tahun terakhir, portfolio perangkat yang dirilis realme Indonesia memang tergolong banyak nan lengkap. Membentuk sebuah ekosistem berkat strategi 1+5+T, dengan smartphone sebagai inti dari ekosistem. Mengawali bulan November 2021, realme GT Neo2 hadir sebagai penawaran terbaik sepanjang tahun.
Setelah cukup lama bersaing di kelas mid-range dan entry-level, akhirnya vendor smartphone yang sudah sangat populer di Tanah Air satu ini membawa salah satu seri terbaiknya. Hadir sebagai “Most Disrupting 5G Flagship Killer”, memiliki banderol harga bersaing serta fitur-fitur unggulan yang cukup menarik di kelasnya.
Ya, daya jual utama dari realme GT Neo2 adalah performa. Tidak hanya kemampuan prosesor saja, namun beberapa bagian lainnya termasuk responsivitas layar, kecepatan isi daya, sampai performa audio terbaik dari realme yang pernah saya coba. Tampil dengan desain yang cukup menyegarkan, memiliki opsi warna yang cukup menantang dan aksen yang tidak biasa.
Secara keseluruhan, smartphone ini terasa cukup matang. Performa yang diberikan untuk penggunaan sehari-hari tergolong memuaskan, dengan satu dua catatan di sana-sini. Bisa dianggap minor, bisa tidak—tergantung kebutuhan masing-masing. Berikut impresi lengkapnya.
Desain
Saat pertama kali melihat teaser foto dari realme GT Neo2, saya langsung tertarik dengan opsi warna yang paling berbeda. Memang, NEO Blue juga terlihat cerah, tetapi opsi warna NEO Green lebih menarik pandangan mata—terutama berkat adanya aksen garis pada bodi belakangnya.
Bodi belakang dari realme GT Neo2 ini asik banget. Asik gimana? Pertama, warna hijaunya cerah dan bisa berubah warna sedikit menjadi kuning cerah saat terkena cahaya. Kedua, meski terlihat seperti kaca dan terang, permukaannya sendiri dibuat matte, sehingga tidak mudah kotor dan sama sekali tidak licin.
Ketiga, permukaan aksen garis warna hitam dengan teks “Dare to Leap” dirancang timbul, dan justru dibuat glossy. Keempat, bezelnya dibuat hitam alih-alih silver, beri kesan lebih sporty. Menurut saya, teks pada bodi belakang masih oke karena relatif kecil. realme sendiri menyebutkan bila seluruhnya telah melewati proses 7 nano-multilayer.
Oh ya, bagi kamu yang lebih suka dengan smartphone yang terasa kokoh dalam genggaman, mungkin bakal cocok dengan bobot realme GT Neo2 yang mencapai 200 gram dengan ketebalan hampir 9mm. Untuk telapak tangan saya yang besar, masih nyaman-nyaman saja. Sudut lengkung pada bodi belakang membuatnya lebih grippy dan terasa lebih tipis.
Meski ada dalam genggaman sepanjang hari hingga dalam kondisi berkeringat, bodi realme GT Neo2 sama sekali tidak terasa licin—poin plus yang sangat saya apresiasi. Ketiga tombol di sisi kiri dan kanan juga terasa tactile, dengan tombol power yang punya tekstur berbeda.
Layar
Tak hanya tampak belakangnya saja yang nyaman dipandang, tampak depan realme GT Neo2 didominasi oleh layar seluas 6,62 inci. Bezelnya tergolong tipis, kamera punch-hole juga dimensinya cukup kecil. Punya resolusi full HD+ dan menggunakan panel Samsung E4 AMOLED.
Ditambah dengan dukungan HDR10+, layar realme GT Neo2 sangat memanjakan mata. Kontras sangat tinggi, warna cukup akurat, plus kecerahan maksimum 1,300 nits untuk penggunaan luar ruangan yang mantab. Masih ditambah O1 Ultra Vision Engine yang bisa konversi video standar jadi setara HDR.
Tak hanya untuk menonton Netflix dan YouTube, responsivitasnya juga dibuat sangat baik. Berkat refresh rate 120Hz yang dinamis (dapat turun ke 30/60/90Hz mengikuti kebutuhan dan konten), plus touch sampling rate 600Hz. Berkat refresh rate tinggi, pergerakan karakter sebuah gim dalam smartphone yang ditawarkan secara pre-order hingga 12 November ini terjadi secara instan dan presisi.
Untuk percantik tampilan, tentunya ada opsi always-on display dengan tingkat kustomisasi bejibun, efek lampu khusus ketika ada panggilan masuk, serta pilihan live wallpaper yang menarik. Dan tentu juga hadir sensor sidik jari in-display yang.. nggak usah ditanya deh. Khas smartphone realme; akurat, reliabel dan instan.
Saya hanya sedikit berharap kalau bezel atas dan bawah dibuat sedikit lebih tipis. Tapi nggak masalah, karena selain menambah grip saat dipegang dalam mode landscape, masing-masing sisi punya setup speaker yang keluaran suaranya imbang, cukup berkualitas dan sangat kencang. Salah satu speaker stereo terbaik yang pernah saya dengar.
Kamera
Karena memang lebih fokus pada performa, sejujurnya saya tidak berharap terlalu tinggi dengan kamera realme GT Neo2. Setidaknya pasti oke untuk semua kondisi pencahayaan, dan memang benar adanya. Setupnya tergolong sederhana, yakni hanya punya tiga sensor kamera belakang.
Sensor utamanya gunakan Sony IMX682 64MP, sementara di sebelahnya ada sensor ultra wide-angle 8MP. Sensor imut di antaranya adalah 2MP makro, sejajar dengan lampu kilat. Secara tampilan antarmuka, aplikasi kamera dari realme UI tergolong mudah digunakan dengan fitur lengkap.
Ingin hasilkan foto yang lebih menarik mata? Cukup aktifkan mode AI scene enhancement. Ambil foto dengan efek tilt-shift, resolusi penuh 64MP, atau mau atur shutter speed dan ISO sendiri sampai format RAW? Bisa juga. Bahkan ada Starry Mode khusus memotret atau rekam pergerakan bintang di langit, maupun Street Mode yang berikan simulasi lensa zoom dan beri pintasan-pintasan khusus untuk permudah pengambilan gambar di jalanan.
Bagaimana dengan hasil kameranya? Untuk kondisi outdoor atau siang hari, dynamic range tergolong sangat baik, dengan konsistensi warna antara kedua sensor utama dan ultra-wide. Namun tentu saja, detail foto terutama pada bagian pinggir frame bakal terlihat halus dari sensor ultra-wide, tapi juga baru kelihatan kalau diperbesar saja.
Kalau foto siang hari sudah sesuai ekspektasi, hasil foto malam yang justru bikin agak kaget dengan kualitasnya. Surprisingly oke, meski tanpa OIS sekalipun. Cukup jarang memerlukan mode malam kecuali situasi benar-benar gelap atau sedang pakai sensor ultra-wide.
Hasil foto lengkap dari kamera realme GT Neo2 bisa diakses pada album berikut ini.
Bisa rekam video hingga resolusi 4K 60fps, stabilisasi EIS masih terasa cukup efektif dalam perekaman 4K 30fps. Sedikit catatan, saat merekam video, pengguna tak bisa berpindah antara sensor utama & ultra-wide. Begitu pula saat dalam mode foto, transisinya tidak halus.
Untuk hasilkan konten yang lebih kreatif, realme berikan mode Dual View Video agar bisa tangkap momen dari kamera depan dan belakang sekaligus. Kamera depannya pun juga cocok untuk vlogging, karena dibekali fitur stabilisasi tambahan. Meski secara detail bukan yang paling tajam.
Fitur
Menjalankan realme UI 2.0 berbasis Android 11, tampilan antarmuka realme GT Neo2 cukup terasa simpel, meski sejatinya ada banyak fitur yang bisa ditemui. Personalisasi palet warna dan bentuk ikon aplikasi, misalnya. App cloner serta smart sidebar tentu tersedia, lengkap dengan opsi multitasking lewat split screen atau floating window.
Oh ya, sebelumnya sudah saya sebutkan kalau speaker stereo realme GT Neo2 sangat berkualitas. Hal tersebut juga disempurnakan dengan efek Dolby Atmos. Sayangnya, jack audio 3,5mm absen, dan tidak ditemukan adapter khusus dalam paket penjualannya.
Namun kualitas speaker tersebut dipasangkan dengan X-axis Linear Motor. Sudah lama saya menantikan untuk kembali pakai smartphone realme sambil mengaktifkan efek getar saat mengetik lewat keyboard virtual. Getarnya lebih responsif dan presisi, juga bisa tingkatkan pengalaman bermain gim.
Game Space pada realme GT Neo2 juga sangat membantu ketika kamu masih ingin melihat notifikasi atau membalas pesan WhatsApp di dalam gim. Notifikasi bakal tampil melewati layar dengan teks semi transparan—tidak mengganggu dan masih bisa dibaca. Bila ingin membalas, bisa memunculkan window kecil di atas gim, dan menutupnya secara langsung.
Performa
realme nampaknya cukup cerdas dalam memilih chipset yang pas pada seri realme GT Neo2 yang dijual secara ekslusif di realme.com/id, Shopee dan akulaku. Yakni Qualcomm Snapdragon 870 5G yang punya CPU dengan clock speed tertinggi mencapai 3,2GHz, dan juga sudah efisien daya lewat proses fabrikasi 7nm. Penyempurnaan dari dua cip sebelumnya yang memang hadir untuk flagship.
Selain kencang, cip yang satu ini juga bebas dari isu overheat. Tapi tak sampai di situ, realme berikan sistem pendingin berbasis hardware yang cukup ekstensif, Stainless Steel Vapour Cooling Plus. Dimensinya cukup besar (4129mm²), memiliki struktur 8 lapis paduan stainless steel dan tembaga, plus diamond thermal gel pada lapisan tengah.
Spesifikasi tersebut diklaim mampu menurunkan puncak suhu CPU hingga 18 derajat Celsius. Kenyataannya? Memang terasa efektif. Bermain Genshin Impact sekitar 30 menit, bodi hanya terasa hangat saja. Bermain Pokemon Unite 30 menit di luar ruangan pukul 12 siang dengan data seluler, hanya terasa sedikit hangat tanpa frame drop.
Padahal, saya juga mengaktifkan fitur Pro Gamer Mode lewat Game Space serta GT Mode yang bisa diakses dari bar notifikasi. Mode tersebut benar-benar maksimalkan kemampuan hardware, alokasikan jaringan dan memori, serta maksimalkan refresh rate layar. Pintasan yang cukup memudahkan, supaya bisa bermain gim dengan optimal, plus terbebas dari notifikasi mengganggu.
Tampilan grafis pun terjamin berkat GPU dari Qualcomm yang optimal pada banyak judul gim mainstream, ditambah responsivitas layar yang mantab, speaker stereo, vibration motor dan layar E4 AMOLED, membuat bermain gim pada realme GT Neo2 terasa menyenangkan. Multitasking pun juga sangat oke.
realme GT Neo2 gunakan jenis penyimpanan UFS 3.1 plus RAM 12GB yang bisa di-ekspansi lewat fitur DRE—kamu bisa mengambil kapasitas memori internal sampai 7GB, sehingga RAM maksimum dapat mencapai 19GB. Kenyataannya, mengambil 3GB saja sudah sangat cukup, berkat realme UI yang lebih ringan.
Baterai
Chipset yang efisien daya tentunya bakal sangat pas ketika dipasangkan dengan baterai besar. Kapasitas baterai realme GT Neo2 sendiri mencapai 5,000 mAh, hadir menjustifikasi bobotnya yang terasa mantap. Smartphone ini dengan mudah bisa bertahan melebihi 24 jam pemakaian.
Kalau pemakaiannya lebih ringan (dan mengaktifkan beberapa fitur penghemat daya di dalamnya), tentu kamu bisa menggunakan realme GT Neo2 hingga dua hari. Ketika butuh isi daya? Charger 65W SuperDart hadir untuk persingkat waktu. Dari 5%, 30 menit pengisian daya sudah bisa mencapai kisaran 98%, dan tak sampai 5 menit sampai terisi penuh.
Kesimpulan
Tujuan dari dihadirkannya sebuah perangkat “flagship killer” adalah supaya konsumen bisa menikmati pengalaman menggunakan smartphone flagship, tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam, hanya Rp 6,499,000. Secara keseluruhan, realme GT Neo2 bisa berikan experience sesuai dengan klaim yang dibawanya.
Jargon Everything in Neo rasanya sudah tepat dialamatkan ke realme GT Neo2 karena desain yang stylish, pemilihan material back cover yang tepat, performa kencang dengan suhu dingin terjaga, serta baterai yang awet. Tak hanya untuk gaming, layar E4 AMOLED serta speaker stereonya membuat smartphone ini juga sangat cocok sebagai perangkat multimedia on-the-go.
Beli smartphone realme di e-commerce:
Spesifikasi realme GT Neo2
General
Device Type | Smartphone |
Model / Series | realme GT Neo2 |
Released | 03 November, 2021 |
Status | Coming Soon |
Price | Rp6.x99.000 |
Platform
Chipset | Qualcomm Snapdragon 870 5G (7nm) |
CPU | Octa-core (1x3.2 GHz Kryo 585 & 3x2.42 GHz Kryo 585 & 4x1.80 GHz Kryo 585) |
GPU | Adreno 650 |
RAM (Memory) | 12GB (LPDDR5) |
Storage | 256GB (UFS 3.1) |
External Storage | - |
Operating System | Android 11 |
User Interface | realme UI 2.0 |
Design
Dimensions | 162.9 x 75.8 x 8.6 / 9 mm |
Weight | 199,8 gram |
Design Features | Warna: NEO Green, NEO Blue Glass front, plastic frame, plastic back |
Battery | 5,000 mAh 65W SuperDART Charge |
Display
Screen Type | Super AMOLED capacitive touchscreen, 16M colors, 120Hz refresh rate |
Size and Resolution | 6.62 inch, 2400x1080 |
Touch Screen | Yes |
Features | 298ppi pixel density Always-on display HDR10+ support 600Hz touch sampling rate |
Network
Network Frequency | GSM, WCDMA, TD-LTE, FDD-LTE GSM: 850/900/1800/1900MHz WCDMA: Bands 1/5/8 FDD-LTE: Bands 1/3/5/8 TD-LTE: Bands 38/40/41, 5G |
SIM | Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by) |
Data Speed | 5G |
Camera
Multi Camera | Yes (Rear) |
Rear | 64MP Sony IMX682, f/1.8, 26mm (wide), 1/1.73", 0.8µm, PDAF; 8MP, f/2.3, 16mm, 119˚ (ultrawide), 1/4.0", 1.12µm; 2MP, f/2.4, (macro) |
Front | 16MP Sony IMX615, f/2.5, 26mm (wide), 1/3.09", 1.0µm |
Flash | Yes |
Video | 4K 30/60fps; 1080P 30/60fps; 720P, 30/60/960fps; EIS |
Camera Features | AI Beauty UIS Video Stabilization Video Bokeh AI Scene Detection Ultra Nightscape Starry Mode Expert Mode Portrait Mode HDR Night Color Filter Pro 64MP mode Movie mode Nightscape video Tilt Shift Timelapse tilt-shift Starry time-lapse video Dual View Video Street Mode |
Connectivity
Wi-fi | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac/6, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot |
Bluetooth | v5.1, A2DP, LE, aptX HD |
USB | USB Type C |
GPS | Dual-band A-GPS, GLONASS, BDS, GALILEO, QZSS, NavIC |
HDMI | No |
Wireless Charging | No |
NFC | |
Infrared | No |
Smartphone Features
Multimedia Features | - MP4/H.264/FLAC player - MP3/eAAC+/WAV player - Document viewer - Photo viewer/editor |
FM Radio | Yes |
Web Browser | HTML5 |
Messaging | SMS (threaded view), MMS, Email, Push Email, IM |
Sensors | Fingerprint (under display, optical), accelerometer, gyro, proximity, compass |
Disclaimer: artikel ini merupakan kerja sama dengan realme Indonesia
from Gizmologi https://ift.tt/3nQ90Zz
via IFTTT
0 Komentar