Jakarta, Gizmologi – Luno, platform jual beli aset kripto, mencatatkan pertumbuhan volume transaksi hingga 4 kali lipat pada 2021. Jumlah ini naik 75% dibanding periode yang sama di tahun 2020.

Selain dari sisi transaksi, pencapaian Luno tahun ini adalah mendapatkan pendanaan US$ 700 juta dari induknya, Digital Currency Group, pertumbuhan anggota tim menjadi 700 karyawan, dan melayani lebih dari 9 juta pelanggan di lebih dari 40 negara.

“Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi salah satu pemain terbesar di Asia Tenggara. Hal ini terbukti dengan jumlah investor aset kripto yang aktif di Indonesia tumbuh hingga hampir 5 kali lipat, di mana sepertiga di antaranya didominasi oleh investor Bitcoin,” kata Country Manager Luno Indonesia, Jay Jayawijayaningtiyas, dalam pernyataan pers, dikutip Kamis (30/12/2021).

Selain itu, nilai transaksi perdagangan kripto di Indonesia juga telah tumbuh hampir 3 kali lipat dalam setahun terakhir. Angka ini menunjukkan kuatnya animo masyarakat terhadap aset kripto, sehingga hal tersebut mendorong kami untuk lebih aktif mengedukasi semua kalangan masyarakat dengan menyediakan konten yang sederhana dan mudah dipahami.

Joint Venture Luno Garap Bursa Kripto di Indonesia

Luno

Belum lama ini, Luno juga resmi menjalankan Joint Venture dengan MPC (PT Multipolar Tbk), yang bertujuan untuk memperkuat ekosistem perdagangan aset digital Luno, dan untuk memperluas akses kripto ke lebih banyak investor di Indonesia.

Hal ini dilakukan seiring dengan kepemilikan aset kripto di Indonesia yang sedang berkembang pesat, di mana menurut data Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti pada Oktober 2021, jumlah investor aset kripto di Tanah Air sudah mencapai hampir 10 juta orang.

Meski, Luno percaya bahwa adopsi aset kripto masih berada di tahap awal. Bahkan hanya 300 juta orang di dunia yang telah menjadi investor, dan hanya sekitar 18.000 entitas bisnis yang menggunakan kripto.

“Stigma-stigma negatif seputar investasi kripto kebanyakan berasal dari orang-orang yang belum sepenuhnya mengerti. Misalnya, anggapan bahwa membeli atau berinvestasi di kripto itu sulit dan hanya investor ahli saja yang bisa melakukannya,” kata Jay.

Baca Juga: Luno Joint Venture dengan Anak Perusahaan Lippo Group Garap Bursa Kripto Indonesia

Luno juga memberikan dukungan kepada Pemerintah Indonesia yang sedang berfokus pada standardisasi regulasi industri kripto di Indonesia. Peraturan atau kebijakan baru berkenaan dengan kripto akan memberikan kejelasan dan perlindungan lebih baik kepada investor dan entitas bisnis.

“Di tahun 2022, kami akan meluncurkan lebih banyak program menarik, terutama yang bersifat edukatif, agar dapat membantu orang Indonesia yang ingin berinvestasi di kripto tetapi masih awam dengan konsepnya,” tambahnya.



from Gizmologi https://ift.tt/3HljQ1D
via IFTTT