Jakarta, Gizmologi – Ada banyak teknologi baru yang diperkenalkan oleh Qualcomm melalui acara yang diadakan pekan ini. Dikenal sebagai salah satu produsen chipset smartphone hingga perangkat jenis lain, mereka juga umumkan Snapdragon Sight. Yang dari namanya sendiri, mengindikasikan bila produk tersebut terkait dengan teknologi visual alias kamera.
Snapdragon Sight sendiri bukanlah sebuah produk—ingat dengan Snapdragon Audio? Ya, serupa dengan itu, Snapdragon Sight adalah sebuah solusi terbaru yang diberikan oleh Qualcomm untuk para OEM atau produsen untuk hadirkan perangkat yang punya kemampuan fotografi dan videografi terbaik. Di dalamnya terdapat banyak teknologi serta penggunaan hardware baru.
Branding atau penamaan dari ISP (image signal processing) ini memang baru. Kalau sebelumnya pakai nominal angka, kali ini penamaannya lebih simpel. Sama seperti GPU yang ada pada cip Snapdragon 8 Gen 1 yang tak disebutkan serinya, hanya ditunjukkan peningkatan performa dari generasi sebelumnya. Bekerja sama dengan Leica dan Sony, apa saja yang bisa diberikan oleh Snapdragon Sight?
Baca juga: Snapdragon 8cx Gen 3 Jadi Cip 5nm Pertama Untuk Windows PC, Performa Naik 85%
Mampu Ambil Foto 18-bit RAW
Ada banyak sekali peningkatan yang dibawa Snapdragon Sight dalam kemampuan fotografi. Ketika kini sudah ada banyak smartphone yang menggunakan sensor beresolusi tinggi mencapai 108MP, solusi ini mendukung sensor yang jauh lebih tinggi hingga 240MP. Tak hanya itu, dalam satu detik, perangkat dengan teknologi ini bisa ambil 10 foto 240MP dalam waktu satu detik.
Jumlah frame tersebut naik 2x lipat dari Snapdragon 888, berkat adanya dukungan pemrosesan sampai 3,2 Gigapiksel per detik. Resolusi 108MP bisa ambil 30 frame per detik. Lalu bagaimana dengan smartphone dengan lebih dari satu sensor? Bisa ambil 3 x 36MP hingga 30fps (maupun 2 x 64MP) dengan zero shutter lag.
Kalau sebelumnya terbatas 14 bit, ISP pada Snapdragon Sight bisa menangkap foto 18 bit, memungkinkan smartphone untuk ambil foto HDR dengan rentang dinamis (dynamic range) jauh lebih lebar hingga 4 stop. Plus, kemampuan untuk ekspor foto 18-bit RAW yang bakal bermanfaat untuk para profesional demi kebutuhan post-processing.
Kemampuan AI ditingkatkan, di mana kini bisa mendeteksi bagian wajah hingga 300 titik. Lalu untuk pengambilan foto kurang cahaya, Mega Multi-Frame Engine bisa gabungkan 30 frame dalam satu foto, meningkat dari hanya 6 frame saja, sehingga peningkatannya mencapai 5 kali lipat.
Sejak hadirnya smartphone dengan cip Snapdragon 888, kemampuan perekaman video mulai meningkat hingga resolusi 8K. Pada Snapdragon Sight, kemampuan tersebut meningkat, di mana frame rate kini bisa mencapai 30fps. Tak hanya itu saja, juga sekaligus mendukung format HDR, plus stabilisasi berbasis EIS dalam waktu bersamaan.
Snapdragon Sight Juga Optimalkan Fitur Video
Dan dalam perekaman video resolusi penuh, pengguna juga bisa ambil foto dalam resolusi hingga 64MP. Dedicated Bokeh Engine juga hadir agar bisa lakukan perekaman video dengan efek bokeh maupun potret hingga resolusi 4K. Sebagai info, fitur Cinematic Mode pada iPhone 13 series memang terbatas sampai resolusi full HD saja. Sehingga flagship Android 2022 bakal punya kelebihan yang menarik.
Serupa dengan Super Res Zoom pada smartphone Google Pixel, ISP Snapdragon Sight juga dilengkapi fitur Video Super Resolution, untuk lakukan pembesaran digital saat rekam video tanpa mengurangi kualitas secara signifikan. Video slow-motion juga mendukung hingga 4K 120fps dan 720p 960fps.
Qualcomm juga bekerja sama dengan Leica untuk hadirkan salah satu filter khas lensa dari kamera kenamaan tersebut, agar bisa diimplementasikan lewat smartphone yang gunakan Snapdragon Sight. Sementara kerja sama dengan Sony berikan benefit yang jauh lebih luas.
Seperti pengembangan image processing untuk Snapdragon 8 series, pengembangan produk purwarupa (prototype) yang bisa saling dicoba satu sama lain untuk kombinasikan performa terbaik, hingga arsitektur sistem kamera yang lebih terintegrasi. Saat ini memang sudah banyak smartphone dengan cip Snapdragon yang pakai sensor IMX milik Sony.
Sehingga dengan adanya jalinan kolaborasi tersebut, bisa dibayangkan bagaimana peningkatan kamera yang bakal hadir pada smartphone baru di beberapa tahun mendatang, setidaknya mulai tahun depan. Lagi-lagi, Qualcomm hanya berikan fasilitas saja. Hasil akhir tergantung dari masing-masing vendor, apakah akan implementasikan semua fitur, atau memiliki teknologi pengembangan tersendiri.
from Gizmologi https://ift.tt/3Gci6r6
via IFTTT
0 Komentar