Jakarta, Gizmologi – Meta induk perusahaan Facebook, WhatsApp dan Instagram memperkenalkan fase pertama pengembangan AI Research SuperCluster (RSC) pertama miliknya. Sesuai namanya, super komputer ini didesain untuk melatih sistem machine learning di Metaverse.

Research SuperCluster (RSC) tersebut telah dibangun selama setahun lebih di fase pertama ini. Meta mengklaim AI supercomputer ini menjadi salah satu komputer tercepat di dunia yang mampu menjalankan hampir 5 exaflops dari komputasi presisi campuran (mixed precision compute).

“Meta sedang mengembangkan apa yang kami percaya menjadi supercomputer AI terkencang di dunia. Kami menamainya RSC untuk AI Research SuperCluster dan ini akan diselesaikan pada tahun ini,” ujar CEO Meta Mark Zuckerberg dilansir dari postingan pribadinya di Facebook.

Super Komputer untuk Metaverse

Nantinya, RSC akan membantu para peneliti mengembangkan model augmented reality (AR) yang lebih baik dan menganalisis teks, gambar, dan video secara mulus. Sebagian besar pekerjaan ini akan mewujudkan visi Metaverse, di mana aplikasi dan pemodelan AI bakal memiliki peran penting.

RSC juga bakal dipakai untuk melatih berbagai sistem di ranah bisnis Meta, dari mulai algoritma moderasi konten — yang dipakai untuk mendeteksi ujaran kebencian di Facebook dan Instagram –, sampai melatih fitur augmented reality (AR) yang nantinya bakal dipakai perangkat AR Facebook.

“Kami berharap RSC akan membantu kami dalam membangun sistem AI yang benar-benar baru yang bisa, contohnya, melakukan penerjemahan suara secara real-time untuk banyak orang dalam satu waktu, yang masing-masing berbisara dalam bahasa berbeda, jadi mereka bisa berkolaborasi dengan lancar dalam proyek penelitian ataupun bermain game AR bersama,” ujar Kevin Lee dan Shubho Sengupta, engineer Meta, dalam postingan blog resmi Meta.

Melansir TechCrunch, pengembangan RSC tahap pertama saat ini sudah berjalan menggunakan sistem berisi 760 Nvidia GGX A100, yang secara total berisi 6.080 GPU. GPU lazim digunakan sebagai prosesor untuk machine learning karena performanya lebih baik dibanding CPU.

Meta percaya bahwa spesifikasi saat ini sudah merupakan yang terkencang di antara semua AI supercomputer di Bumi. Berdasarkan hasil benchmark, RSC diklaim mampu menjalankan alur kerja visi komputer hingga 20 kali lebih cepat dan NVIDIA Collective Communication Library lebih dari 9 kali lebih cepat dibandingkan dengan sistem perusahaan yang lama.

Baca Juga: AMD EPYC Jadi Bagian dari Superkomputer Perlmutter

Komputasi RSC Jadi yang Terkencang di dunia

Super Komputer

Sedangkan tahap kedua pengembangan RSC akan ditargetkan selesai sebelum tahun 2022 berakhir. Pada tahap itu RSC akan mempunyai 16 ribu GPU yang bisa melatih sistem AI dengan lebih dari setriliun parameter dalam data set yang ukurannya bisa mencapai satuan exabyte atau setara dengan video berkualitas tinggi selama 36.000 tahun.

“Kami mengharapkan perubahan fungsi langkah dalam kemampuan komputasi untuk memungkinkan kami tidak hanya membuat model AI yang lebih akurat untuk layanan kami yang ada, tetapi juga memungkinkan pengalaman pengguna yang benar-benar baru, terutama di metaverse,” ujar Lee dan Sengupta.

Tentunya, keamanan disebut akan menjadi prioritas utama bagi Meta, terlebih dalam kontrol keamanand dan privasi data yang dikumpulkan di dunia nyata. Untuk itu, Meta juga membangun sistem exascale lainnya di Amerika Serikat (AS), seperti Superkomputer Aurora di Laboratorium Nasional Argonne Departemen Energi, dan superkomputer El Capitan, yang akan mengelola cadangan nuklir negara.



from Gizmologi https://ift.tt/5hQBAlLws
via IFTTT