Jakarta, Gizmologi – Dengan masih berlangsungnya pandemi COVID-19, aktivitas masyarakat untuk berada di luar rumah masih relatif terbatas dari 2 – 3 tahun sebelumnya. Artinya, kemungkinan untuk bertemu dan berkenalan dengan orang lain pun masih lebih kecil, termasuk para Gen Z. Tinder Blind Date hadir sebagai alternatif agar mereka dapat berkenalan lebih seru.
Ya, platform atau aplikasi terpopuler untuk bertemu dengan kenalan baru secara digital, Tinder tentu lebih banyak digunakan semasa pandemi. Pada tahun 2020 kemarin, Tinder sempat menggratiskan fitur Passport di mana pengguna bisa menjelajahi bagian negara lain secara gratis untuk berkenalan. Dan sepanjang 2021, dihadirkan sejumlah fitur yang tersedia di menu Explore.
Mulai dari Swipe Night yang menyajikan cerita dan pertanyaan secara intuitif, sampai Fast Chat di mana dua pengguna dapat menjawab pertanyaan secara cepat sebelum akhirnya bisa memutuskan untuk berikan like satu sama lain. Tinder Blind Date sendiri merupakan perpanjangan fitur Fast Chat, hanya saja lebih disesuaikan dengan namanya.
Baca juga: Tinder Swindler, Penipuan Kencan Online Tertinggi Ada di Asia Tenggara
Cara Menggunakan Tinder Blind Date
Bisa dibilang, hadirnya Tinder Blind Date seperti mengajak pengguna gunakan cara lama untuk berkenalan di dalam platform baru. Berikan pengalaman sosial baru, dua anggota bakal memulai percakapan lebih dulu tanpa mengetahui profil masing-masing, termasuk foto sekalipun. Baru dapat dilihat bila keduanya memutuskan untuk match setelah percakapan singkat tersebut.
Diakses lewat menu Explore, Tinder bakal sajikan sejumlah pertanyaan icebreaker, memasangkan dua anggota menggunakan algoritma internal. Setelah itu, diberikan sesi obrolan dengan batas waktu 30 detik, di mana mereka dapat membahas jawaban atas pertanyaan sebelumnya. Setelahnya, bila dirasa cocok, masing-masing bisa berikan like, dan bakal terungkap kalau keduanya cocok.
Bila tidak cocok? Tinder Blind Date bakal kembali memasangkanmu dengan orang lain untuk memulai obrolan baru. Fitur ini cocok bagi para pengguna yang memang ingin mengenal orang berdasarkan kesamaan minat atau lainnya, alih-alih menilainya secara visual dari paparan foto masing-masing profil—metode awal yang diberikan Tinder sebelum akhirnya muncul beragam alternatif baru.
Fitur Tinder Blind Date sendiri sudah tersedia di semua regional dengan bahasa Inggris sebagai bahasa utama. Ke depannya, tentu bakal diluncurkan secara global, dikabarkan dalam hitungan minggu.
Disambut Positif Oleh Para Pengguna
Pihak Tinder mengatakan bila gaya berkencan modern Gen Z lebih mengutamakan autensitas, dan fitur seperti Tinder Blind Date sejalan dengan hal tersebut, yakni mengutamakan kepribadian lebih dulu. Tinder juga sekaligus ingin kembali menghidupkan rasa nostalgia tahun 90-an, dengan hadirkan cara lama yang satu ini. Dalam pengujian awal, Tinder Blind Date berikan potensi match 40% lebih baik ketimbang mereka yang gunakan fitur Fast Chat.
Hal tersebut menunjukkan bila para penggunanya sejatinya bersedia untuk berinteraksi dengan seseorang yang awalnya tidak tertarik dari tampilan profilnya. Kyle Miller, VP of Product Innovation Tinder menambahkan, pihaknya telah melihat adanya perpaduan antara antisipasi dan kegembiraan pada blind date dari beberapa karakter film atau TV, dan pengalaman tersebut diciptakan lewat Tinder Blind Date.
Fitur ini melengkapi portofolio fitur lainnya seperti Hot Takes, Vibes, Swipe Night dan Mode Musik, dan bakal dicoba untuk lebih dari 450 juta pengguna yang telah mengunduh aplikasi Tinder. “Pengalaman blind date yang baru menghadirkan cara yang menyenangkan untuk berinteraksi dan membangun koneksi baru di Tinder,” tutup Kyle.
from Gizmologi https://ift.tt/bMVr5J7
via IFTTT
0 Komentar