Singapura, Gizmologi – Perusahaan Data Tech asal Singapura, Bounty Media, akan menggarap proyek pemberdayaan konsumen di Thailand. Proyek inovasi bertajuk vGrow tersebut akan berada di bawah bendera investasi perusahaan Procter & Gamble Thailand. Pelaksanaan proyeknya pun akan dijalankan dalam area bisnis di Negara Gajah Putih tersebut. Thailand juga menjadi negara kedua setelah Indonesia, tempat Bounty Media mengembangkan bisnisnya.

Pelaksanaan proyek inovasi vGrow terwujud setelah Bounty Media menyelesaikan babak pendanaan Pra-A senilai US$1,5 juta, yang meningkatkan valuasi perusahaan senilai US$10 juta. Pendanaan ini sendiri dipimpin oleh SOSV, serta beberapa investor seperti Black Kite Investmenets (Singapura), High Cosmos (Taiwan), Quonota (Siprus), serta beberapa investor perorangan.

“Kami menciptakan sarana value exchange yang transparan antara konsumen dan pengiklan,” ujar Claes Loberg, founder Bounty Media. Menurut Loberg, di tengah penghapusan cookies dari pihak ketiga dan undang-undang privasi yang makin ketat, konsumen harus memberikan persetujuan kepada pihak-pihak yang ingin melihat data dan hal yang boleh dilakukan atas data tersebut.

“Maka, kami memberikan saran yang saling menguntungkan bagi pengiklan, penerbit media, dan konsumen,” tambah Loberg.

Sementara itu P&G Thailand melihat bahwa proyek vGrow dapat memberi peluang bagi usaha rintisan di Thailand. Para pengusaha baru dapat memiliki sarana untuk mengembangkan dan memaparkan ide bisnisnya, serta berkolaborasi bersama P&G Thailand.

“Pada 2022, tahun pertama proyek vGrow digelar, kami berfokus pada bisnis teknologi sebagai industri dengan potensi pertumbuhan yang tinggi,” ujar Nithin Dabari, Managing Director, P&G Thailand.

Bounty Media Turut Siapkan Platform Monetisasi MOX

Transparansi konsumen bisnis memang menjadi semakin urgent untuk dikembangkan. Google bahkan telah mengumumkan rencana penghapusan metode behavioral targeting dan profile-building dalam produk periklanannya. Hal itu dilakukan dalam rangka merespon isu privasi data yang semakin disorot. Juga menyusul langkah Apple dan Mozilla yang telah menonaktifkan cookies dari pihak ketiga.

Zero party atau data pihak ketiga dari konsumen biasanya sengaja dibagikan kepada merek yang dipercayai. Menurut Forrester, 15% merek akan mengumpulkan data zero-party dalam beberapa tahun mendatang. Dan Asia Pasifik jadi pasar iklan terbesar kedua di dunia, dengan belanja iklan mencapai US$101 miliar pada 2020 saja dan akan terus meningkat.

Peluang tersebut dilihat Bounty Media yang akan menyediakan platform monetisasi baru yang mendukung 105 juta pengguna dalam ekosistem MOX. MOX atau layanan video-on-demand yang dikembangkan Bounty Media, menawarkan kesempatan merek global untuk menghibur audiensi dengan konten premium, aplikasi, pendidikan, dan media berita sebagai kompensasi atas data pihak pertama milik konsumen.

 



from Gizmologi https://ift.tt/h8AMQip
via IFTTT