California, Gizmologi – Activision Blizzard akhirnya turut mengambil sikap terhadap tragedi perang antara Rusia dan Ukraina. Lewat rilis resmi yang di situs acitvisionblizzard.com, Presiden dan COO Daniel Alegre, memberi pernyataan dukungan terhadap Ukraina dan seluruh karyawan yang terdampak peperangan di negara tersebut. Sekaligus mengumumkan untuk menghentikan penjualan game di Rusia selama perang terjadi.

“Perusahaan kami berkomitmen untuk membantu mereka yang terdampak kekerasan ini dan memberi bantuan lewat berbagai cara,” ujar Daniel di awal pernyataan. “Hari ini (4/3) kami mengumumkan Activision Blizzard akan menghentikan penjualan game di Rusia selama konflik berlanjut,” sambungnya.

Tidak disebutkan secara spesifik apakah penghentian penjualan game tersebut menyangkut jenis game digital atau fisik. Paling memungkinkan untuk dilakukan tentu saja secara digital, sebab game fisik yang sudah beredar di Rusia tentu sulit untuk ditarik kembali.

Daniel juga kembali mengingatkan bahwa layanan Employee Assistance Program milik Acvitision Blizzard masih terus ada untuk memberi dukungan kepada segenap karyawan yang membutuhkan dukungan moril dalam menghadapi krisis semacam ini. Keberadaan layanan tersebut juga menjadi bagian tindak lanjut kasus kultur kerja toxic dan pelecehan yang menimpa karyawan di studio besar tersebut pada tahun lalu.

Baca juga: Samsung dan Microsoft Kompak Berhenti Kirim Produk ke Rusia

Activision Blizzard mengikuti Jejak Studio Game Lain

fitur game Samsung Galaxy A52s 5G
Ilustrasi gaming di Samsung Galaxy A52s 5G (Foto: IG SamsungIndonesia)

Pernyataan sikap dari Activision Blizzard untuk menghentikan penjualan game di Rusia, turut menambah daftar aksi studio game lain yang telah memboikot berbagai hal terkait negara tersebut. Sebelumya Electronic Arts (EA) sudah memutuskan untuk tidak lagi melibatkan Rusia dalam game olahraga kreasi mereka.

EA menghilangkan Rusia dalam daftar tim yang berkompetisi di game sepak bola FIFA dan hoki NHL. Kemudian disusul dengan penghentian penjualan di Rusia serta Belarusia, yang dianggap mendukung langkah perang tetangganya itu. Aksi menghilangkan tim Rusia dalam game turut mengundang pro kontra di kalangan gamer yang tidak setuju campur baur politik dalam permainan.

Hal yang sama juga dilakukan oleh CD Projekt Red yang menghentikan penjualan Cyberpunk 2077 di negara tersebut. Padahal Cyberpunk 2077 baru saja mendapatkan update sistem baru yang diklaim memberikan pengalamam bermain jauh lebih baik dibandingkan saat pertama kali rilis di pasaran.



from Gizmologi https://ift.tt/PbMcehq
via IFTTT