Jakarta, Gizmologi – PT GOTO Gojek Tokopedia akan memulai proses Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham mereka. Nantinya GOTO akan melepas sebanyak-banyaknya 52 miliar saham baru atau setara dengan 4,35% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.
Adapun GOTO akan mematok harga di kisaran Rp 316-Rp 346 per lembar saham. Dengan demikian, melalui perusahaan patungan Gojek dan Tokopedia ini berpeluang mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya Rp 17,99 triliun dari IPO tersebut.
Dalam prospektus ini GOTO juga telah menetapkan jadwal sementara IPO mereka per hari ini (15/3) sampai 21 Maret mendatang. Mereka juga telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
GOTO menargetkan bisa memperoleh pernyataan efektif dari OJK pada 25 Maret. Sementara penawaran umum dijadwalkan pada 29-31 Maret. Targetnya, perusahaan ride hailing dan marketplace ini bisa mulai memperdagangkan saham di bursa pada 4 April mendatang.
GOTO IPO
Seperti diketahui, GoTo yang merupakan perusahaan induk gabungan dari GoJek, Tokopedia serta entitas anak maupun asosiasinya. Prospektus GoTo mengikuti jejak PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) yang mencatatkan saham perdananya di BEI sebanyak 25,77 miliar saham di harga IPO Rp850, pada 6 Agustus tahun lalu.
Diberitakan sebelumnya, gabungan perusahaan teknologi Gojek dan Tokopedia ini juga telah melakukan penggalangan dana pra-IPO dan berhasil meraih lebih dari US$1,3 Miliar dari investor.
Baca Juga: Di Tengah Sengketa Merek, GoTo Malah Raih Pendanaan Pra-IPO Senilai US$1,3 Miliar
“Indonesia dan Asia Tenggara adalah kedua pasar dengan prospek pertumbuhan yang paling menjanjikan di dunia, dan dukungan yang kami peroleh menunjukkan kepercayaan yang dimiliki investor terhadap ekonomi digital yang berkembang pesat di kawasan ini serta posisi kami sebagai pemimpin pasar,” kata CEO Grup GOTO Andre Soelisty dalam keterangannya, Kamis (11/1/2021).
Pendanaan diraih termasuk dari anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), Avanda Investment Management, Fidelity International, Google, Permodalan Nasional Berhad (PNB), Primavera Capital Group, SeaTown Master Fund, Temasek, Tencent, dan Ward Ferry.
from Gizmologi https://ift.tt/pnWdNeC
via IFTTT
0 Komentar