Jakarta, Gizmologi – International Data Corporation (IDC) memperdiksi pasar smartphone Indonesia akan mencapai 44 juta unit atau bertumbuh 8% dari tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). IDC juga mengumumkan 5 vendor smartphone teratas di Tanah Air, berdasarkan jumlah pengiriman unit ponsel pada kuartal IV-2021.
Merujuk data IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, pertumbuhan tersebut terjadi setelah pemulihan kuat di kuartal IV tahun 2021. Tercatat dengan pengiriman sebanyak 40,9 juta unit smartphone yang menghasilkan pertumbuhan pasar sebesar 11%.
Diketahui ada 5 vendor smartphone teratas di Indonesia berdasarkan hasil riset IDC kuartal IV-2021 yaitu Oppo, Vivo, Samsung, Xiaomi dan Realme. Di mana Oppo menjadi pemain nomor satu di Indonesia dan menguasai pangsa pasar low-end pada tahun lalu.
Menurut IDC Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, pangsa pasar Oppo pada 2021 sebesar 28% atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 24%. Di susul Vivo yang juga berhasil membukukan pertumbuhan tertinggi pada tahun lalu.
“OPPO dan vivo berhasil mempertahankan posisi nomor 1 dan 2 mereka di 4Q21, melanjutkan keberhasilan mereka dari kuartal sebelumnya karena keduanya mampu mempertahankan stabilitas pasokan mereka,” kata Vanessa Aurelia, Associate Market Analyst IDC Indonesia dikutip dari situs web perusahaan, Selasa (22/3).
Di posisi ketiga ditempati oleh Samsung dengan pangsa pasar 18,9% dan jumlah pengiriman smartphone 1,9 juta unit. Menurut IDC, pencapaian ini berasal dari pengapalan lini smartphone Galaxy A yang populer, utamanya Galaxy A03 dan A12.
Sementara itu posisi keempat pada kuartal IV-2021 ditempati oleh Xiaomi dengan jumlah pengiriman smartphone 1,6 juta unit dan pangsa pasar 15,2%. Diikuti Realme yang berada di peringkat kelima dengan jumlah pengiriman smartphone 1,3 juta unit dan pangsa pasar 12,8.
Pengapalan Pasar Smartphone Indonesia
Di sisi lain, IDC juga memperkirakan pasokan smartphone akan meningkat secara bertahap pada tahun ini. Para vendor smartphone diprediksi akan mulai menambah stok sebelum memasuki Ramadan.
Selain itu, vendor juga mempersiapkan diri menghadapi perubahan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) serta bersiap menghadapi kenaikan pajak penghasilan (PPN) yang diterapkan mulai April.
“Meskipun sebagian besar vendor smartphone telah mempersiapkan diri untuk menghadapi peningkatan TKDN, masih ada ketidakpastian untuk lini produk higher-end mereka yang mungkin akan diatur lebih ketat,” kata Associate Market Analyst dari IDC Indonesia Vanessa Aurelia melalui keterangan resmi, Selasa.
Menurut Vanessa, terdapat kemungkinan distributor smartphone akan menumpuk stok sebelum pajak dinaikkan dari 10% menjadi 11% pada April. Pihaknya juga memperkirakan bahwa merger antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 yang belum lama ini terjadi, akan mempercepat perkembangan jaringan 4G dan 5G di Indonesia.
from Gizmologi https://ift.tt/iDuKMl9
via IFTTT
0 Komentar