Jakarta, Gizmologi – Google memutuskan menonaktifkan sementara sejumlah fitur Google Maps di Ukraina, sejak Minggu (27/2). Langkah tersebut diambil untuk melindungi keselamatan warga sipil yang berada di wilayah konflik militer Rusia.

Melansir The Verge, Google menjelaskan kebijakan itu diambil usai berkonsultasi dengan sejumlah pihak termasuk otoritas Ukraina. Kendati demikian, Google tetap menyediakan panduan navigasi berkendara di wilayah tersebut.

Pasalnya menurut Google, fitur yang dinonaktifkan berupa akses global terkait peta yang memperlihatkan aktivitas lalu lintas masyarakat di area tersebut. Tidak jelas apakah Google akan menonaktifkan fitur ini selama konflik atau setelahnya.

Mengingat ada banyak data lokasi yang dikumpulkan oleh layanan pemetaan Google Maps di satu wilayah dan negara. Bahkan Google Maps secara tidak sengaja pernah mengungkapkan beberapa lokasi pangkalan militer rahasia di Amerika Serikat.

Google Maps di Ukraina

Fitur geolokasi Snapchat juga pernah digunakan untuk mengumpulkan gambar dan video dari garis depan dalam Perang Irak. Tentu dengan atau tanpa data lokasi, informasi yang dibagikan di zona perang melalui media sosial telah menjadi alat vital bagi penyelidik sumber terbuka, jurnalis, dan lainnya.

“Saya pikir perusahaan data besar sering kali tidak memahami langsung melihat betapa bergunanya data mereka. Dan semua bisa melihatnya di aplikasi lalu lintas,” kata pakar OSINT, Profesor Jerry Lewis dari Middlebury Institute.

Profesor tersebut menjelaskan, data ‘kemacetan lalu lintas’ yang ditampilkan oleh Google Maps telah membantunya melacak pergerakan pasukan Rusia sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan invasi. Diketahui, Ukraina saat ini sedang berjuang mempertahankan negaranya dari invasi yang dilakukan oleh Rusia sejak Kamis (24/2).

Baca Juga: Lebih dari Rp 531 Miliar Donasi Bitcoin dan Ethereum untuk Ukraina

Berdasarkan laporan terkini, setidaknya lebih dari 379 ribu warga Ukraina telah mengungsi, sebagian ke negara lain yang berbatasan seperti Polandia. Sebanyak 160 ribu orang diperkirakan mengungsi namun masih berada di Ukraina.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengungkap terdapat 352 warga sipil yang menjadi korban jiwa dan 14 orang di antaranya adalah anak-anak. Selain itu dikatakan pula ada 1.684 orang yang mengalami cedera, ini termasuk 116 anak-anak.



from Gizmologi https://ift.tt/a39iVTF
via IFTTT