Barcelona, Gizmologi – Selain meresmikan sang flagship realme GT 2 Pro secara global, realme juga memperkenalkan teknologi pengisian daya super cepat yang bakal hadir secara massal dalam waktu dekat. Mendukung arus tinggi mencapai 150W, realme juga memperkenalkan standar baru UDCA, alias UltraDart Charging Architecture. Bagaimana detailnya?
Bisa dibilang, UltraDart Charging Architecture mirip seperti ProLight Imaging Technology. Bedanya, kalau satu fokus ke teknologi kamera, UDCA lebih fokus ke teknologi pengisian daya. Seperti yang sudah disampaikan oleh sang CEO, Madhav Sheth, ke depannya realme bakal lebih fokus untuk mengembangkan inovasi bagian satu ini—selain perangkat 5G tentunya.
Baca juga: Menjajal Kamera realme GT 2 Pro, Langsung di MWC 2022
Perkembangan kapasitas baterai pada smartphone sendiri tidak berkembang banyak. Saat ini memang ada yang punya kapasitas besar—sebut saja 6,000 mAh sampai 7,000 mAh, namun tentu dengan dimensi bodi bongsor nan berat. Sementara lewat teknologi ultra fast charging, kapasitas baterai standar bisa diisi daya secara instan. Sudah cukup untuk penggunaan seharian penuh.
Flagship yang baru saja diluncurkan secara global, realme GT 2 Pro juga tergolong hebat karena mengusung baterai 5,000 mAh dan mendukung 65W SuperDart. Bodinya tergolong tipis dengan bobot kurang dari 200 gram, serta ketebalan hanya 8,2mm saja. Lewat UltraDart Charging Architecture, ada tiga standar utama yang diterapkan.
Pastikan Baterai Smartphone Aman & Bebas Panas
Secara umum, UltraDart Charging Architecture merupakan arsitektur pengisian daya dalam rentang arus 100W sampai 200W. Saat ini, realme baru mengembangkan teknologi 150W UltraDart. Ketika ditanya apakah bakal berinvestasi atau hadirkan pengisian daya dalam rentang 100-150W, Madhav sendiri mengatakan kalau hal tersebut bisa terjadi. Supaya bisa diterapkan ke perangkat yang lebih terjangkau.
Dengan standar pertama “Ultra Fast Charging”, smartphone realme dengan UltraDart Charging Architecture bisa terisi daya setidaknya 50% dalam waktu kurang dari 5 menit. Memanfaatkan Multi Boost Charge Pumps, arus pengisian daya dapat ditingkatkan agar baterai bisa diisi dengan cepat. Nah, umumnya hal tersebut bakal terpengaruh dengan suhu baterai. Jangan khawatir, karena standar kedua UDCA adalah “Ultra Heat Management”.
Manajemen panas ultra satu ini bertugas untuk menjaga suhu baterai agar tidak terlalu panas. Sebelum UltraDart Charging Architecture, teknologi fast charging realme sudah cukup pintar untuk memindahkan suhu panas dari smartphone ke adapter charger. Efeknya? Bisa tetap isi daya cepat meski perangkat sedang digunakan.
Algoritma manajemen temperatur pada UDCA memastikan suhu termal tetap di bawah 43 derajat Celsius. Dengan begitu, konsumen tak perlu khawatir kalau baterai smartphone bakal overheat. Sementara standar ketiga, “Ultra Battery Protection”, memastikan kapasitas baterai masih di angka 80% meski sudah melalui lebih dari 1000 kali pengisian.
realme GT Neo3 Bakal Usung UltraDart Charging Architecture
Teknologi UltraDart Charging Architecture bakal hadir pertama kali lewat realme GT Neo3, smartphone realme pertama yang implementasi 150W UltraDart fast charging. Saat ini, smartphone tersebut masih belum tersedia. realme menggunakan perangkat prototype untuk contohkan kecepatan isi daya 150W secara langsung di MWC 2022.
Belum ada tanggal pasti kapan smartphone tersebut bakal diresmikan, selain bakal hadir sepanjang tahun 2022. Bagaimana dengan spesifikasinya? Dipastikan bila realme GT Neo3 bakal jadi salah satu smartphone pertama yang menggunakan cip Dimensity 8100 terbaru dari MediaTek.
from Gizmologi https://ift.tt/W3CJB0K
via IFTTT
0 Komentar