Jakarta, Gizmologi – Pada akhir Februari yang lalu, Satgas Waspada Investasi (SWI) menyatakan aplikasi Gotrade belum memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga masyarakat diminta tidak melakukan trading di aplikasi saham tersebut. Tak perlu waktu lama, pekan ini Gotrade Indonesia pun resmi diluncurkan.

Hadirnya aplikasi Gotrade Indonesia ini menjawab kekhawatiran terkait legalitas aplikasi ini. Langkah yang dilakukan SWI kala itu sudah benar. Karena untuk menghindari potensi kerugian. Pasalnya, meski sudah beroperasi di lebih dari 100 negara, Gotrade harus memiliki izin dan terdaftar jika ingin beroperasi di Indonesia.

“Gotrade tidak memiliki izin usaha dari OJK. Meskipun Gotrde memiliki perizinan di negara lain, untuk bisa melakukan penawaran umum di Indonesia perusahaannya harus terdaftar di OJK,” ujar Tongam L. Tobing, Ketua SWI, sebagaimana dilansir dari Kompas (24/2).

Menurutnya, dengan tidak adanya izin operasi, maka tidak ada perlindungan konsumen Gotrade di Indonesia. Sebab, Gotrade tidak memiliki perwakilan yang dapat dipertanggungjawabkan di Indonesia. “Apabila terjadi fraud pada Gotrade, maka masyarakat akan mengalami kesulitan, mengingat Gotrade tidak memiliki kantor dan pihak yang bertanggung jawan di Indonesia,” tegas Tongam.

Indonesia sendiri menjadi pasar penting bagi Gotrade. Meski tidak menyebutkan secara jelas angkanya, disebutkan bahwa ada ratusan ribu pengguna yang memakai Gotrade di Indonesia. Sementara itu Juni tahun 2021 silam, Gotrade juga memperoleh pendanaan yang salah satunya dari Co-founder & CEO Gojek Kevin Aluwi. Investasi senilai $7 juta tersebut dipimpin oleh LocalGlobe. Selain Kevin, sejumlah pemodal ventura lokal juga terlibat di dalamnya, seperti Amand Ventures, Prasetia Dwidharma, dan Brama One Ventures.

Aplikasi Gotrade Indonesia Gandeng Valbury Asia

Hey Gotrade Indonesia
Foto: Twitter @heygotrade_id

Info hadirnya aplikasi Gotrade Indonesia tersebut dikirimkan ke para pengguna aplikasi yang berada di Indonesia, termasuk penulis. Rohit Mulani, Pendiri & CEO @Gotrade mengatakan bahwa ini adalah produk lokal pertamanya. Sebagai informasi, startup asal Singapura ini didirikan sejak tahun 2019 oleh David Grant, Norman Wanto, dan Rohit Mulani.

“Kami memilih Indonesia sebagai pasar lokal pertama kami. Orang Indonesia tunduk pada reksa dana dengan rasio pengeluaran melebihi 5%, produk tabungan seperti emas dengan spread 3% dan biaya tersembunyi di mana-mana yang mengambil sebagian besar dari portofolio mereka. Kami telah menetapkan untuk mengubah itu,” ujarnya.

Menariknya, Gotrade Indonesia hadir di Indonesia tetap tidak melalui perizinan atau terdaftar di OJK, melainkan Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Menurut Gotrade, pialang saham lokal tidak diizinkan untuk menawarkan saham AS di Indonesia. Namun, broker derivatif lokal, yang diatur oleh Bappebti, diizinkan untuk menawarkan derivatif saham AS di Indonesia. Itulah alasannya perizinan Gotrade Indonesia tidak mengacu pada regulasi OJK, melainkan Bappebti.

“Hal ini mendorong kami untuk bermitra dengan Valbury Asia Futures, Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia (Persero), semuanya diatur oleh Bappebti, untuk menciptakan kontrak saham AS pertama di Indonesia yang didukung penuh yang memberi pengguna akhir akses pasar ke saham AS,” kata Rohit.

Dalam kemitraan tersebut, Gotrade Indonesia telah meluncurkan kontrak saham AS pertama yang didukung penuh yang memberi pengguna akses pasar ke saham AS.

Platform pertama yang mendukung trading sepenuhnya

Gotrade 1Gotrade mengakui bahwa pihaknya bukan platform pertama yang menawarkan saham AS di Indonesia. Meski demikian, tetap mengklaim sebagai platform pertama yang sepenuhnya mendukung semua perdagangan.
“Artinya, semua perdagangan di Gotrade Indonesia menghasilkan kontrak antara pengguna dan Valbury. Valbury kemudian masuk ke dalam perdagangan yang sesuai dengan Alpaca Securities LLC, broker-dealer berlisensi FINRA di AS,” jelas Rohit.

Karena perdagangan dieksekusi langsung di Amerika Serikat, semua kontrak didukung sepenuhnya oleh saham nyata yang dipegang di AS. Untuk setiap saham (atau sebagian kecilnya) yang dimiliki oleh seorang pengguna di Gotrade Indonesia, ada saham terkait yang dipegang oleh Valbury dalam akun pialang terpisah di Alpaca Securities LLC.

Manfaat dari mendukung perdagangan sepenuhnya adalah tidak ada spread biaya lain yang tersembunyi. Penyedia lain menyembunyikan biaya mereka hingga 1% per perdagangan yang dibangun ke dalam spread bid-ask pada saham. Di Gotrade Indonesia, karena kedua perdagangan yang dijelaskan di atas terjadi secara real time, semua perdagangan dilakukan pada Penawaran dan Penawaran Terbaik Nasional sesuai dengan peraturan Komisi Bursa Efek AS. Gotrade tidak menambahkan spread apa pun ke harga ini.

“Gotrade Indonesia akan memungkinkan semua orang Indonesia untuk berinvestasi mulai dari $1 di saham seperti Tesla, Apple dan Facebook pada platform gratis yang mudah digunakan,” pungkasnya.



from Gizmologi https://ift.tt/zbk2fN3
via IFTTT