Shenzhen, Gizmologi – Untuk membahas perkembangan teknologi secara menyeluruh dalam cakupan global, Huawei baru saja mengadakan sebuah gelaran KTT tahunan Global Analist Summit (HAS 2022) di Shenzhen, China. Pertama kali didirikan sejak 20014, gelaran ke-19 tersebut berlangsung selama dua hari, diselenggarakan secara hybrid dan dihadiri oleh banyak pemangku kepentingan.

Mulai dari analis industri, analis keuangan sampai para pemimpin yang berpengaruh serta media. Semuanya bergabung untuk mempelajari perkembangan serta tren industri di masa depan, sekaligus strategi pengembangan yang bakal dilakukan oleh Huawei. Membuka acara HAS 2022, Ken Hu selaku Rotating Chairman Huawei menyampaikan sejumlah poin penting terkait pendekatan perusahaan ke depannya.

Tema sambutan secara keseluruhan mengarah kepada inovasi teknologi yang juga lebih ramah lingkungan—membantu membangun dunia yang lebih rendah karbon. “Ini adalah kunci pertumbuhan masa depan kami sebagai sebuah perusahaan,” jelasnya dalam gelaran yang dilaksanakan pada hari pertama, Rabu (27/4) lalu.

Siap Transformasi Lewat Tiga Poin Utama

Ken Hu, Rotating Chairman, Huawei

Pada hari pertama gelaran HAS 2022, ada sejumlah informasi yang disampaikan oleh Ken Hu terkait inovasi yang bakal diaplikasikan oleh Huawei. Salah satunya visi perusahaan untuk aktifkan koneksi 10 Gbps secara menyeluruh lewat teknologi 5.5G dan F5.5G. Arsitektur sistem hingga pusat data bakal diperbarui, selain untuk mencapai kinerja sistem yang tepat, juga efisiensi energi. Menariknya, tak hanya untuk industri saja.

Huawei juga sedang membangun MetaStudio, bagian dari layanan cloud yang merupakan saluran konten digital end-to-end. Nantinya, MetaStudio bakal percepat proses produksi konten digital untuk para konten kreator. Sementara melalui ekosistem perangkat, tentu mengunggulkan sambungan antar perangkat yang bisa berikan pengalaman “Seamless AI Life”.

Menggunakan Huawei Cloud sebagai fondasi, Huawei juga ingin berikan solusi transformasi digital yang lebih mudah untuk seluruh pelanggan dan mitra, bertujuan untuk menyediakan “Everything as a Service”. Salah satu usahanya adalah dengan membangun tim terintegrasi yang fokus pada industri tertentu. Tujuannya tentu agar bisa berikan solusi yang ditargetkan untuk tiap industri, merespon kebutuhan lebih cepat.

Seperti yang sudah disampaikan oleh Ken Hu di awal, Huawei juga mengutamakan faktor lingkungan dalam membangun infrastruktur teknologi terbarunya. Solusi rendah karbon tingkat sistem untuk infrastruktur TIK hijau sedang dikembangkan, dengan fokus pada stasiun pangkalan nirkabel serta pusat data. Di Indonesia sendiri sudah diterapkan, dengan berhasil menurunkan 30% energi yang digunakan infrastruktur pendukung.

Asia Pasifik Jadi Kawasan Penting dalam Pengembangan Digital

Ken Hu, Rotating Chairman, Huawei

Masih dalam diskusi pada HAS 2022, disebutkan bila kawasan Asia Pasifik tergolong penting bagi Huawei untuk proses transformasi digital. Negara berkembang seperti Indonesia dan Thailand juga ikut disebutkan oleh Ken Hu. “Negara-negara tersebut menikmati manfaat langsung dari pembangunan infrastruktur digital secara masif, termasuk 5G, broadband, serta pusat data.”

Ke depannya, Huawei bakal mengucurkan investasi khusus kepada pemerintah, carrier serta berbagai jenis bisnis di Asia Pasifik supaya bisa maksimalkan penggunaan infrastruktur digital. Selain perluasan infrastruktur, demografi yang luas juga perlu dimanfaatkan bersama para pemangku kepentingan untuk siapkan talenta digital baru di masa depan.

Hal tersebut dirasa penting seiring kawasan yang bakal lebih banyak go digital. “Rerata populasinya lebih muda dibandingkan AS atau Eropa, sehingga ini menjadi salah satu keunggulan yang unik,” tambah Ken Hu. Untuk itu, Huawei berencana menambah jangkauan kepada 500 ribu profesional di bidang TIK. Baik lewat pelatihan seperti Huawei ASEAN Academy maupun program Seeds for the Future.



from Gizmologi https://ift.tt/5IZwJRO
via IFTTT