Jakarta, Gizmologi – Hadirnya banyak pilihan platform streaming video membuat masyarakat mendapat banyak pilihan berlangganan. Sebagian di antara mereka memilih untuk berlangganan lebih dari satu, sementara lainnya juga ada yang memilih untuk berpindah platform. Hal tersebut tentu berdampak kepada jumlah pelanggan, termasuk Netflix yang jadi salah satu paling populer.

Untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir, perusahaan yang pertama kali ditemukan sejak tahun 1997 tersebut mengalami jumlah penurunan yang sangat signifikan. Dikutip dari NPR, jumlahnya pun tidak sedikit, setidaknya mencapai 200 ribu pelanggan pada kuartal pertama 2022. Kabar buruknya, nilai tersebut hanya untuk pelanggan di Amerika Serikat saja.

Sehingga bila dijumlahkan secara global, tentu jumlah pengurangannya bisa jauh lebih banyak lagi. Adanya kompetitor yang tawarkan tontonan eksklusif, belum lagi harga yang lebih murah juga tentu menjadi pengaruh masyarakat berpindah langganan dari layanan OTT satu ke OTT yang lain. Lantas bagaimana langkah yang akan diambil oleh Netflix ke depannya?

Penurunan Pertama Kalinya Sejak 2011

Netflix G

Ya, dilaporkan pada Selasa (19/4) bila Netflix telah kehilangan banyak sekali penggunanya. Selain 200 ribu dari Amerika Serikat, juga sekitar 700 ribu dari wilayah Rusia, akibat dampak perang yang sedang berlangsung saat ini. Pihak Netflix sendiri mengatakan bila jumlah penggunanya selama ini konsisten naik, terutama sejak adanya pandemi COVID-19 yang muncul awal 2020 kemarin.

Revenue atau pendapatannya pun meningkat. Di kuartal awal 2022, setidaknya tumbuh 9,8% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu, sementara nilai year-on-year naik mencapai 16%. Namun perkiraan perusahaan untuk mendapatkan setidaknya 2,5 juta pelanggan baru di kuartal yang sama nyatanya tidak sesuai harapan. Jumlah penurunan ini muncul kembali sejak terakhir pada Oktober 2011.

Sementara untuk nilai retention, pihak Netflix cukup optimis, mengatakan bila saat ini “masih ada pada tingkatan yang sehat” serta percaya bila masih menjadi salah satu opsi terbaik di industri. Sang CEO, Ted Sarandos mengatakan bila pelanggannya tetap terpikat oleh sejumlah serial televisi eksklusif yang ada saat ini.

Sejumlah judul yang disebutkan seperti Inventing Anna, Bridgerton, Selling Sunset serta Ozark. Nah, bagi Gizmo friends yang memutuskan untuk tetap berlangganan Netflix dengan ‘cara hemat’, siap-siap untuk menerima kenaikan harga setidaknya mulai tahun depan.

Bakal Tagih Biaya Ekstra Untuk Bagikan Akun

Netflix Free Kenya

Ya, mungkin Gizmo friends telah mendengar kabar ini sejak beberapa pekan terakhir. Selain karena kompetisi dari para pesaing yang semakin banyak, Netflix merasa adanya penurunan pelanggan juga berkat banyaknya masyarakat yang melakukan password sharing. Di mana satu akun yang memiliki lima profil, dimiliki oleh lima orang yang berbeda dan tidak tinggal dalam satu rumah—tujuan awal Netflix berikan kemampuan untuk menambahkan profil.

Dari 222 juta pengguna yang berlangganan Netflix, dikabarkan 100 juta akun di antaranya digunakan secara masal, alias digunakan oleh lebih dari satu orang. Pihak Netflix melihat hal ini sebagai kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak pemasukan. Alih-alih memblokir penggunaan, Netflix akan membuat mereka membayar biaya ekstra—sudah dimulai pada sejumlah negara seperti Chile, Costa Rica dan peru.

Dengan membayar sekitar Rp40 ribu di luar biaya langganan, pemilik akun bisa menambahkan setidaknya dua orang baru untuk akses akun yang sama. Kabarnya, pengujian metode pembayaran baru ini bakal berlangsung setidaknya hingga tahun depan sebagai percobaan. Sebelum pada akhirnya akan mewajibkan seluruh pengguna di seluruh dunia.

Di satu sisi, hal ini tentu bakal membuat Netflix bisa terselamatkan atas pengurangan jumlah penggunanya. Namun tentunya bisa menjadi dua mata pisau, ketika masyarakat merasa harga menjadi mahal dan memilih untuk berpindah platform. Bagaimana menurut Gizmo friends?



from Gizmologi https://ift.tt/0So1Mut
via IFTTT