Kuartal pertama 2022 seolah dijadikan Samsung untuk secara intensif perbarui semua lini smartphone-nya. Bisa dibilang hampir nggak ada yang kelewat; flagship baik smartphone dan tablet, kelas menengah yang paling populer, sampai kelas entri yang juga ada banyak. Samsung Galaxy A13 termasuk salah satunya, bersaing di harga Rp2 jutaan.
Kalau beberapa vendor lain tak sedikit yang perbarui lini menengah hingga entry-level setiap enam bulan sekali, seri yang satu ini justru berbeda. Galaxy A12 telah kami ulas pada awal Januari, sehingga kurang lebih jedanya mencapai 14 bulan dengan Samsung Galaxy A13. Apakah membuat perbedaan keduanya jadi sangat signifikan?
Well, bisa dibilang iya, meski masih ada beberapa poin yang menurut saya agak ketinggalan. Ketika mengulas atau menjajal smartphone harga terjangkau, ekspektasi memang harus diatur secara tepat. Karena tentu tak seperti flagship, pasti ada beberapa bagian yang masih belum sempurna. Namun overall, Samsung Galaxy A13 tergolong cukup menyenangkan dan oke di kelasnya.
Tak hanya tampilan luarnya yang jauh lebih segar, Samsung juga mengganti sejumlah spesifikasi hardware di Samsung Galaxy A13 supaya makin bisa bersaing dengan kompetitor yang juga terus berkembang. Berikut ulasan lengkapnya.
Desain
Kehadiran Samsung Galaxy A13 tergolong mepet dengan tiga seri Galaxy A lainnya. Dari semuanya, ini jadi yang paling murah. Tapi justru paling menarik perhatian menurut saya pribadi, terutama pada desain bodi belakangnya. Kelihatan nggak, apa yang spesial?
Berbeda dengan kakak-kakaknya, desain modul kamera Galaxy A13 justru dibuat sama dengan Galaxy S22 Ultra! Tanpa ada tonjolan besar, masing-masing sensor muncul secara terpisah. Seolah lebih terintegrasi dengan bodi dan membuatnya lebih mewah. Desain seperti ini juga lebih stabil saat diletakkan di atas meja.
Selain kesan premium, kesan youthful juga saya dapatkan dari varian warna Peach pada Samsung Galaxy A13 ini. Permukaan bodinya dibuat glossy, mudah membekas sidik jari tapi juga terlihat samar karena warnanya cerah. Cukup tipis di 8,8mm dengan bobot 195 gram, alias tergolong cukup berbobot.
Samsung Galaxy A13 juga terasa cukup besar di genggaman, sehingga bagi sebagian orang mungkin bakal lebih nyaman digunakan dengan dua tangan. Sudut lengkungnya membantu tingkatkan kenyamanan, dan sensor sidik jari yang menyatu bersama tombol power juga mudah diraih. Tergolong responsif untuk buka kunci layar.
Layar
Peningkatan yang langsung terlihat saat pertama kali menyalakan smartphone ini, ada pada bagian yang selalu kita gunakan. Ya, layar Samsung Galaxy A13 kali ini meningkat secara resolusi, menjadi full HD+. Dimensinya cukup besar di 6,6 inci, dan sudah terlapis Gorilla Glass 5. Tidak ada lapisan pelindung layar dari pabrikan.
Jenis panelnya masih sama-sama PLS LCD, alias setara dengan panel IPS. Sudut pandang layar cukup lebar, meski saturasinya sendiri bukan yang terbaik. Setidaknya, Samsung Galaxy A13 sudah mendukung sertifikasi Widevine L1. Sehingga pengguna bisa menonton film di Netflix dengan kualitas HD—melengkapi panel layarnya yang kini lebih tajam.
Catatan lain ada pada jenis layar yang masih gunakan desain kamera depan waterdrop notch, serta… peletakan bar notifikasi yang sangat mepet dengan bagian bezel atas. Ikon baterai dan jam terlihat seperti terlalu di pinggir, seolah sedang gunakan tempered glass dengan bingkai tambahan di bagian pinggirnya. Ini sekadar nitpick saja sih.
Kamera
Selain tampilan kameranya yang keren, setup kamera Samsung Galaxy A13 juga tergolong lengkap. Ada lima bulatan di belakang, sensor utamanya kini meningkat secara resolusi menjadi 50MP f/1.8 dan didukung PDAF. Lalu ada sensor 5MP f/2.2 ultra wide-angle, dan dua sensor 2MP masing-masing untuk depth dan makro.
Ya, walaupun murah, Samsung masih bisa menyematkan empat sensor lengkap dengan ultra wide—mengingat kini mulai banyak vendor yang meniadakan jenis sensor satu ini, bahkan di kelas mid-range. Sayangnya, mode kameranya masih kurang lengkap. Mode profesional tergolong sederhana, dan tidak ditemukan mode malam sama sekali.
Alhasil, sensor utamanya bakal kurang pas untuk digunakan pada kondisi malam hari yang sedikit redup. Ultra-wide? Obyek hampir tidak terlihat. Tapi kalau dalam kondisi indoor dengan pencahayaan dalam ruangan, masih oke. Outdoor sudah tergolong berkualitas di kelasnya, dan saya suka sensor ultra-wide yang cukup lebar dengan white balance hampir setara.
Kamera depan 8MP pada Samsung Galaxy A13 juga bisa dibilang cukup baik di kelasnya. Bukan yang paling tinggi secara besaran piksel, namun berkualitas bahkan dalam kondisi kurang cahaya tanpa mode malam. Efek portrait-nya pun bekerja optimal, meski hanya mengandalkan software.
Pengambilan video Samsung Galaxy A13 bisa mendukung hingga resolusi 1080p 30fps, baik pada kamera depan, belakang dan sensor ultra-wide. Tentunya belum ada EIS, jadi smartphone harus cukup stabil supaya hasil video tidak goyang. Penangkapan audio-nya juga patut diacungi jempol, berkat adanya dua mikrofon.
Fitur
Walaupun termasuk entry-level, Samsung Galaxy A13 sudah jalankan One UI versi terbaru. Yakni One UI 4.1 Core edition yang berbasis Android 12—tak seperti vendor lain yang masih banyak di Android 11. “Core edition” adalah versi lebih sederhana, namun nyatanya fitur ekstra yang disematkan masih tergolong banyak.
Mulai dari Game Launcher, Dual Messenger untuk instal dua WhatsApp, sampai fitur diagnosa hardware. Yang paling saya suka sih tampilannya, di mana pengguna bisa aplikasikan palet warna sesuai dengan skema warna wallpaper. Mulai dari tombol-tombol sampai ikon aplikasi bisa dibuat selaras.
Kualitas speaker Samsung Galaxy A13 yang masih mono ini tergolong baik, cukup lantang sekaligus jernih. Sementara untuk memorinya, bisa di-ekspansi lewat kartu microSD hingga kapasitas 1TB. Tak perlu mengorbankan slot kartu SIM, karena gunakan mekanisme triple-slot.
Performa
Ditingkatkan dari generasi sebelumnya, Samsung Galaxy A13 kini dipersenjatai oleh chipset bikinan sendiri. Yakni Exynos 850 octa-core yang sudah menggunakan proses fabrikasi 8nm. Memiliki clock speed hingga 2GHz dan dipasangkan bersama GPU Mali-G52.
Untuk proses multitasking, Samsung membekali smartphone ini sebuah fitur bernama RAM Plus. Mengambil kapasitas penyimpanan internal, varian RAM 4GB yang kami gunakan bisa di-ekspansi hingga 2/4GB lagi, dari internal 128GB. Proses buka tutup aplikasi pun terasa lebih lancar.
Meski lebih efisien daya dan punya RAM besar, chipset ini secara CPU tak banyak meningkat. Efek transisi yang kurang lancar alias stuttering cukup sering saya jumpai, baik di dalam aplikasi maupun sekadar akses menu Settings. Rasanya ini juga dampak resolusi layar yang meningkat.
Apakah mengganggu sampai membuat smartphone tidak nyaman digunakan? Sama sekali tidak, hanya saja perpindahan menunya jadi kurang halus. Begitu pula dalam gim. Pokemon UNITE masih bisa dimainkan walaupun frame rate kurang mulus. Honkai Impact? Lebih baik jangan. Sementara untuk Genshin Impact, tidak tersedia di Play Store & Galaxy Store.
Baterai
Meski tidak membawa performa terbaik di kelasnya, chipset bawaan Samsung Galaxy A13 sudah hemat daya berkat proses fabrikasi 8nm. Dikombinasikan dengan kapasitas baterai besar, tentunya membuat smartphone Samsung terjangkau satu ini awet dalam pemakaian satu hari penuh.
Baterai Samsung Galaxy A13 berkapasitas 5,000 mAh, dan untuk penggunaan sehari-hari, sangat mudah meraih screen on-time lebih dari 5 jam. Juga bisa mencapai lebih dari 1,5 hari untuk penggunaan yang lebih ringan. Pengisian dayanya juga sudah gunakan port USB-C. Kecepatannya sendiri bisa dibilang standar.
Pasalnya, kompetitor sudah banyak yang gunakan standar 18W atau bahkan sedikit melebihi 30W, sementara Samsung Galaxy A13 baru sebatas 15W. 30 menit pertama bisa menambah daya kurang lebih 30%, sementara untuk mencapai 100% membutuhkan waktu dua jam lebih sedikit.
Kesimpulan
Ada cukup banyak peningkatan yang dibawa Samsung Galaxy A13 jika dibandingkan generasi sebelumnya. Desainnya jauh lebih menyenangkan untuk dilihat, kualitas layar pun meningkat jadi lebih tajam, serta sensor kamera utama yang lebih baik.
Baterainya pun kini lebih awet berkat penggunaan chipset baru. Sayangnya, cip tersebut masih belum bisa berikan pengalaman menjelajah UI yang smooth, meski sudah dipasangkan dengan fitur RAM Plus sekalipun. Kekurangan lain ada pada kamera yang belum dilengkapi mode malam.
Bagus tidaknya, bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Kalau memang tak memerlukan smartphone yang bisa ambil foto terbaik dalam kondisi gelap, Samsung Galaxy A13 bisa jadi pilihan terbaik. Punya setup kamera lengkap, plus One UI yang sangat nyaman digunakan.
Spesifikasi Samsung Galaxy A13
General
Device Type | Smartphone |
Model / Series | Samsung Galaxy A13 |
Released | 25 Maret, 2022 |
Status | Available |
Price | Rp2.499.000 (4GB RAM), Rp2.699.000 (6GB RAM) |
Platform
Chipset | Exynos 850 (8nm) |
CPU | Octa-core (4x2 GHz Cortex-A55 & 4x2 GHz Cortex-A55) |
GPU | Mali-G52 |
RAM (Memory) | 4/6GB |
Storage | 128GB |
External Storage | MicroSD (hingga 1TB) |
Operating System | Android 12 |
User Interface | One UI Core 4.1 |
Design
Dimensions | 165.1 x 76.4 x 8.8 mm |
Weight | 195 g |
Design Features | Glass front (Gorilla Glass 5), plastic frame, plastic back |
Battery | Li-Po 5000 mAh, non-removable 15W fast charging USB-C interface |
Display
Screen Type | PLS IPS |
Size and Resolution | 6.6 inches, 1080 x 2408 pixels, 20:9 ratio (~400 ppi density) |
Touch Screen | Yes |
Network
Network Frequency | GSM/ HSPA/ LTE |
SIM | Dual SIM (Nano-SIM, dual stand-by) |
Data Speed | HSPA 42.2/5.76 Mbps, LTE-A |
Camera
Multi Camera | Yes (Rear) |
Rear | 50 MP, f/1.8, 26mm (wide) 5 MP, f/2.2, 123˚ (ultrawide) 2 MP, f/2.4, (macro) 2 MP, f/2.4, (depth) |
Front | 8 MP, f/2.2, (wide) |
Flash | Yes |
Video | 1080p@30fps |
Camera Features | LED flash, panorama, HDR, Selfie Focus, Smart Beauty, Live Focus |
Connectivity
Wi-fi | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac, dual-band, Wi-Fi Direct, hotspot |
Bluetooth | 5.0, A2DP, LE |
USB | USB Type-C 2.0 |
GPS | Yes, with A-GPS, GLONASS, GALILEO, BDS |
HDMI | No |
Wireless Charging | No |
NFC | |
Infrared | No |
Smartphone Features
FM Radio | Yes |
Web Browser | Samsung Browser |
Messaging | SMS, MMS, Multimedia, Messenger |
Sensors | Fingerprint (side-mounted), accelerometer, gyro, proximity, compass |
Other | Dolby Atmos, Samsung Health, Samsung Knox, Secure Folder |
from Gizmologi https://ift.tt/nrEdYxu
via IFTTT
0 Komentar