Jakarta, Gizmologi – Mayoritas harga Bitcoin cs berada di level terendahnya pada angka USD 31.000 atau turun 1,16% dalam 24 jam terakhir dan anjlok 17,32% selama sepekan. Data dari Glassnode mencatatkan, sebanyak 40 persen investor bitcoin mencatatkan kerugian yang cukup besar.

Kerugian tertinggi juga terjadi pada investor yang membeli bitcoin dalam jangka waktu 6 bulan terakhir, ketika harga bitcoin mencapai USD 69.000 atau Rp 1 miliar (Kurs Rp 14.572 per dollar AS).

Pada bulan lalu saja, bitcoin telah turun 15,5%, karena aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar turun di level USD 31.000. Hal ini seiring sejalan dengan penurunan ekutis Wall Street dimana saham – saham teknologi yang tergabung dalam Nasdaq berada dalam tekanan.

Penurunan bitcoin juga mematahkan anggapan, bahwa aset kripto bisa dijadikan sebagai aset lindung nilai saat terjadinya inflasi. Analis dari Glassnode mencatat saat ini tengah terjadi aksi jual besar – besaran atau panic selling, tidak hanya di bursa saham, namun juga pada aset kripto.

“Nilai total dari semua biaya transaksi on-chain yang dibayarkan mencapai 3,07 bitcoin selama seminggu terakhir, atau yang terbesar sepanjang sejarah. Dominasi biaya transaksi on-chain ini terkait dengan transaksi yang bersifat “urgent”,” ujar analis dari Glassnode, mengutip CNBC.

Anjloknya Nilai Bitcoin cs

Bitcoin cs Anjlok

Selain itu, keputusan Luna Foundation Guard (LFG) melepas cadangan Bitcoin menjadi salah satu penyebabnya. Hal tersebut berbuntut dengan de-peg yang LFG, organisasi nirlaba untuk mendukung jaringan Terra, lakukan untuk memulihkan pasak UST, stablecoin berbasis Terra, 1:1 terhadap dollar AS.

“Keputusan LFG untuk mempertahankan pasak UST dengan menjual cadangan Bitcoin mempercepat aksi jual di pasar kripto yang lebih luas karena kepanikan menyebar. Dan risiko sistemik Black Swan semakin dekat,” imbuh Jaime Baeza, CEO ANB Investments kepada CoinDesk.

Black Swan sendiri merujuk pada peristiwa paling tak terduga yang memiliki kemungkinan maksimum terjadi di pasar kripto. Mengingat selama lima pekan terakhir, aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, yaitu Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH), berada pada posisi turun 50% dari puncak tertinggi all-time high yang tercapai pada reli tahun 2021 lalu.

Bitcoin (BTC) masih mendominasi 41,8 persen kapitalisasi pasar dengan besaran USD 628 milyar. Harga tersebut berarti BTC mengalami penurunan sebesar 51,98% sejak mencapai all-time high US$68.789 pada 10 November 2021. ETH pun mengalami nasib serupa.



from Gizmologi https://ift.tt/MUf2JRI
via IFTTT