Jakarta, Gizmologi – Google mengakuisisi sebuah perusahaan rintisan Raxium yang dalam lima tahun terakhir telah mengembangkan layar MicroLED. Nantinya panel layar tersebut akan digunakan untuk melengkapi generasi baru headset augmented reality (AR) atau virtual reality (VR).

Menurut Senior Vice President Device and Services Google Rick Osterloh, langkah ini menjadi cara Google untuk memproduksi perangkat AR dan VR secara lebih serius. Mengingat pada 2020, Google telah mengakuisisi pengembang kacamata pintar North untuk membuat sistem operasi AR.

Rumor mengatakan, perangkat headset AR buatan Google ini dikembangkan dalam project Iris yang sempat ditampilkan pada ajang konferensi Google I/O 2021. Raxium sendiri dikenal memiliki teknologi MicroLED yang dapat berguna untuk membangun tampilan AR yang lebih hemat energi daripada layar lain, tetapi tetap terlihat berwarna, seperti dikutip dari The Verge.

Perusahaan lain yang mengerjakan perangkat keras MicroLED untuk AR termasuk para perusahaan teknologi ternama seperti Oppo, Apple, dan Vuzix. Melansir laman situs web-nya, mengembangkan layar Super AMOLED pada smartphone dan memiliki pitch piksel (jarak antara pusat satu piksel, dan pusat piksel lain di sebelahnya) sekitar 50 mikron, sedangkan MicroLED-nya dapat mengatur sekitar 3,5 mikron.

Layar MicroLED Buat Headset VR/AR

Headset VR MicroLED

Mereka mengklaim hal itu membanggakan karena menghasilkan efisiensi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan berperforma lebih dari lima kali lebih baik daripada rekor dunia mana pun. Osterloh mereferensikan ukuran dan efisiensi dalam unggahan blognya tentang teknologi tampilan masa depan yang mungkin dibuat Raxium.

Dia mengatakan perusahaan Raxium akan bergabung dengan tim Perangkat dan Layanan Google, “keahlian teknisnya di bidang ini akan memainkan peran kunci saat kami terus berinvestasi dalam upaya perangkat keras kami,” ujar Osterloh mendeskripsikan Raxium.

Tentunya, jika proyek ini sudah terealisasi, mungkin saja Google dapat memproduksi perangkat AR dan VR dengan harga yang lebih terjangkau dengan memiliki sistem operasi Android. Mengingat kompetitor Google dalam menciptakan perangkat AR dan VR adalah Microsoft dengan HoloLensnya.

Sementara Apple, Meta, Snap, dan lainnya dilaporkan masih berinvestasi besar-besaran untuk membuat perangkat keras mereka sendiri untuk bisa menciptakan realitas campuran versi mereka sendiri.



from Gizmologi https://ift.tt/qsh7nMb
via IFTTT