Singapura, Gizmologi – Nikkei Group Asia tengah gundah, karena kantor pusatnya yang berada di Singapura mendapatkan serangan siber. Terkait penolakan Ustad Abdul Somad (UAS)?

Hal ini seperti diungkapkan Nikkei lewat keterangan resminya, Jumat (20/5/2022), di mana pihaknya telah melaporkan ke pihak berwenang di Singapura mengenai serangan siber tersebut. Selain Singapura, perusahaan ini memiliki kantor yang berbasis di Tokyo, Jepang, namun aman dari ancaman yang sama.

Adapun ancaman tersebut berupa ransomeware. Pihak Nikkei mengaku telah mendeteksi akses yang tidak sah ke server pada 13 Mei 2022 lalu. Terminal yang diserang tersebut diyakini berisi data pelanggan yang sensitif.

Nikkei mengklaim hingga saat ini tidak ada kebocoran data. Pihaknya juga sedang mencoba untuk mengkaji seberapa serius serangan siber tersebut.

Serangan Siber Tidak Terkait Penolakan UAS

Mengenai serangan siber tersebut, tentu membuat berbagai pihak bertanya-tanya mengenai motifnya. Apakah berkaitan dengan penolakan Singapura terhadap UAS yang berencana traveling ke sana?

Seperti diketahui, UAS mengalami kejadian penolakan masuk (No To Land) ke Singapura, pada Selasa (17/5/2022) waktu setempat. Jika dilihat dari tanggal serangan yang terjadi pada 13 Mei 2022, tentu saja tidak ada keterkaitannya dengan insiden yang dialami UAS.

Ilustrasi kejahatan siber.
Ilustrasi kejahatan siber. (Sumber: Freepik)

Dalam keterangan resminya, Nikkei tidak membuat pernyataan apa pun mengenai pemintaan tebusan atau pembayaran dari aksi tersebut. Pihaknya juga tidak mengetahui kelompok mana yang bertanggung jawab.

“Kami dengan tulus meminta maaf atas masalah yang kami sebabkan. Kami akan mengambil tindakan yang sesuai dengan bekerja sama dengan otoritas terkait dan berusaha untuk meningkatkan perlindungan informasi,” demikian pernyataan Nikkei.

Baca juga: Indonesia Digempur 11 Juta Serangan Siber di Q1 2022

Sekedar informasi, Nikkei merupakan perusahaan yang memiliki cakupan bisnis di Jepang selama satu abad lamanya dengan lebih dari 30 kantor di seluruh dunia dengan sebanyak 2,8 juta jaringan sirkulasi.

Dari serangan yang dialami, belum diketahui seberapa banyak pelanggan yang mungkin terpengaruh karenanya. Yang pasti kejadian ini membuat Nikkei ketar-ketir.



from Gizmologi https://ift.tt/5wVd73b
via IFTTT