Jakarta, Gizmologi – Bermula sebagai salah satu platform streaming musik terbesar di industri, Spotify secara konsisten kembangkan bisnisnya dan merambah jenis konten audio lain. Setelah makin banyak konten podcast yang hadir secara eksklusif, kini perusahaan asal Swedia tersebut siap merambah jenis konten audiobook alias buku audio.
Sama seperti podcast, konten audiobook memiliki sejumlah peminat tersendiri. Alih-alih membaca buku, pengguna (atau pendengar) bisa mendengarkan isi dari buku yang hendak mereka baca, dinarasikan baik oleh penulis maupun talent pihak ketiga. Dengan begitu, mereka dapat “membaca” buku sembari melakukan aktivitas lainnya—seperti mendengarkan podcast sembari mengemudi, misalnya.
Dalam event yang digelar secara luring bertajuk Investor Day 2022, pihak resmi Spotify termasuk sang CEO, Daniel Eik, berikan informasi terbaru terkait pencapaian dalam beragam hal. Mulai dari jumlah pengguna aktif bulanan, jumlah konten podcast yang sudah ada di Spotify, sampai rencananya untuk merambah ke audiobook yang belum dijabarkan secara gamblang.
Baca juga: Gaet Steve Aoki, Spotify Uji Fitur NFT di Platformnya
Siap Hadirkan Audiobook ke Lebih dari 400 Juta Pengguna
Pada hari kedua gelaran Investor Day 2022, Daniel menyebutkan bila konten audiobook bakal menjadi peluang besar untuk perusahaan, sama seperti ketika pertama kali Spotify mengadopsi konten podcast. Salah satu langkah pertama yang sudah dibuat adalah dengan mengakuisisi Findaway, sebuah solusi all-in-one untuk para kreator atau penerbit audiobook.
Kalau Anchor hadir sebagai alat untuk merekam, publikasi serta monetisasi konten podcast di Spotify, Findaway pun berfungsi sama, namun untuk audiobook. Meski sudah berlangsung sejak tahun lalu, The Verge menyebutkan kalau proses akuisisi masih belum selesai hingga saat ini, dengan status “under review”. Sementara untuk modelnya sendiri, kabarnya bakal dibuat freemium.
Artinya, pengguna Spotify bakal dapat mendengarkan konten audiobook secara gratis, namun dengan sejumlah “batasan” seperti sisipan iklan di dalamnya. Untuk memikat para kreator maupun penerbit konten, platform tersebut janjikan jangkauan penggunanya yang kini sudah mencapai lebih dari 422 juta pendengar. Mereka juga menargetkan perkembangan sampai 1 milyar pendengar di akhir tahun 2030.
Kenaikan Pengguna Berbayar Tak Sesuai Ekspektasi
Tidak hanya jumlah pengguna yang banyak saja, Spotify juga indikasikan penerapan model machine learning yang dimiliki saat ini, untuk kategorikan konten audiobook agar disajikan lebih personal kepada para pendengar. Ini adalah keunggulan yang dimiliki—disebutkan bila 81% dari seluruh pengguna anggap “personalisasi” jadi keunggulan terbaik dibandingkan dengan platform streaming audio lain.
Selain minatnya terhadap konten audiobook, Spotify juga menyampaikan pencapaian lain yang berhasil diraih pada kuartal pertama 2022. Dalam periode tersebut, “hanya” bertambah 2 juta pengguna Spotify Premium baru, menjadi total 182 juta pelanggan berbayar. Prediksi sebelumnya bisa mencapai 3 juta, sementara untuk jumlah konten podcast sendiri meningkat tajam.
Dari hanya 500 ribu di 2019, ini setidaknya ada lebih dari 4 juta podcast yang bisa ditemukan di Spotify. 1,000 di antaranya diproduksi atau punya lisensi eksklusif, sehingga tidak tayang di platform lainnya. 75% dari total konten podcast diterbitkan lewat platform Anchor, yang juga sudah diakuisisi menjadi milik Spotify.
from Gizmologi https://ift.tt/WLUDKbP
via IFTTT
0 Komentar