Jakarta, Gizmologi – Platform blockchain Ethereum (ETH) mengalami penurunan gas fee menjadi USD2,96 atau Rp43 ribu per transaksi. Artinya biaya transaksi ini mencapai titik terendahnya dalam 10 bulan lebih terakhir.

Kondisi ini menjadi kabar baik bagi para pengembang (developer) blockchain, mengingat ethereum adalah induk dari proyek blockchain. Ethereum menyediakan jaringan dan platform yang digunakan untuk orang untuk menciptakan proyek blockchain baru seperti NFT dan metaverse.

“Pada dasarnya, gas fee merupakan biaya kompensasi yang dibayarkan kepada para penambang ethereum untuk memvalidasi transaksi di jaringan. Ketika aktivitas market ethereum ramai karena transaksi jual beli, otomatis jaringan pun akan padat,” ujar CEO Indodax Oscar Darmawan, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/6/2022).

“Hal ini akan memengaruhi biaya transaksinya yang juga akan ikut naik. Ini pun berlaku sebaliknya. Jika aktivitas market ethereum tidak terlalu ramai, biaya transaksinya pun cenderung akan ikut turun,” imbuhnya.

Gas Fee Ethereum

Gas Fee

Menanggapi fenomena penurunan gas fee ini, Oscar melihat dengan kacamata positif. Menurutnya, hal ini akan berdampak besar mengingat jaringan ethereum banyak dipakai oleh developer ataupun investor lantaran memiliki banyak utilitas.

“Menurunnya gas fee akan berdampak kepada banyaknya developer kripto yang memanfaatkan jaringan dan blockchain Ethereum. Bukan hanya developer, penurunan gas fee pun berpotensi menarik minat para pengguna kripto yang membeli token-token yang menggunakan jaringan Ethereum.” kata Oscar.

Dia melanjutkan, penurunan gas fee juga akan meningkatkan ekosistem blockchain yang merupakan teknologi masa depan yang saat ini sudah ramai digandrungi, seperti penerbitan decentralized applications (DApps), smart-contract, NFT, Metaverse, dan berbagai produk ekosistem blockchain lain yang menggunakan jaringan ethereum.

“Belakangan ini, banyak bermunculan developer metaverse dan NFT di Indonesia. Penurunan harga ethereum ini tentu akan membangun semangat para developer dalam negeri. Selain itu, juga meningkatkan jumlah developer dan juga akan semakin banyak penggunaan ekosistem blockchain,” ungkap Oscar.



from Gizmologi https://ift.tt/ryFXfpY
via IFTTT