Jakarta, Gizmologi – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberi lampu hijau bagi layanan internet Starlink milik Elon Musk agar bisa beroperasi di Indonesia. Rencananya, layanan internet yang dikembangkan SpaceX ini rencananya akan hadir di Indonesia pada 2023 mendatang.

Kepastian itu disampaikan langsung Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate di DPR, Rabu (8/6). Disampaikan Johnny, bahwa internet Starlink bisa masuk melalui PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) namun bukan tersedia untuk pelanggan retail, melainkan untuk jaringan tetap tertutup.

“Starlink baru bisa beroperasi jika gateway station telah dibangun oleh Telkomsat. Gateway station sepenuhnya investasi dan milik Telkomsat,” ungkap Johnny dikutip dari laman CNBC Indonesia, Jumat (10/6/2022).

Lebih lanjut, Menkominfo mengatakan, Hak Labuh Khusus Non-Gestationary Satellite Orbit (NGSO) tersebut harus memenuhi syarat syarat yang ditetapkan oleh Undang-Undang, termasuk Hak Resiprokal dan akan dievaluasi setiap tahun.

“Tanpa gateway station Telkomsat, maka satelit Starlink tidak bisa berfungsi untuk melayani backhaul Telkomsat. Hak Labuh tersebut juga bersifat eksklusif hanya untuk Telkomsat, bagi layanan kebutuhan backhaul Telkom Group,” pungkasnya.

Layanan Internet Starlink

layanan internet starlink

Perlu diketahui, Starlink merupakan proyek konstelasi satelit yang dikembangkan SpaceX. Perusahaan yang dinakhodai Elon Musk ini kategori satelit orbit bumi rendah (LOW) yang menjanjikan koneksi internet hingga puluhan Mbps dan latensi rendah.

Satelit internet seperti Starlink bisa menjadi salah satu solusi dalam memberikan akses internet di daerah pelosok. Mengingat Starlink beroperasi di Low Earth Satelit (LEO) atau satelit orbit rendah, sehingga dapat digunakan untuk mengganti sambungan gelombang mikro maupun layanan fiber optik.

Baca Juga: Jaringan Internet Ukraina Terganggu, Elon Musk Operasikan Satelit Starlink

Sejauh ini, SpaceX rajin meluncurkan konstelasi Starlink dalam jumlah banyak ke luar angkasa. Berdasarkan pemberitaan The Independet, pertengahan Maret 2021, terdapat lebih dari 1.200 satelit Starlink yang beroperasi, membentuk konstelasi yang memancarkan broadband berkecepatan tinggi ke Bumi.

Kecepatan internet Starlink saat ini berkisar antara 50Mbps dan 150Mbps. Bahkan CEO SpaceX Elon Musk berjanji akan melipatgandakan kecepatan menjadi 300Mbps di akhir tahun ini, seiring pertumbuhan jaringan.

Adapun cakupannya baru terbatas di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Jerman, dan Selandia Baru. Filipina menjadi salah satu negara di Asia Tenggara satelit internet Starlink.



from Gizmologi https://ift.tt/3v1esEY
via IFTTT