Bandung, Gizmologi – Sebagai penyedia layanan cloud, Amazon Web Services (AWS) mendorong peningkatan talenta digital di Indonesia. Salah satunya dengan memberi pelatihan bagi puluhan siswa SLB (sekolah luar biasa) dan gugus pramuka berkebutuhan khusus di Jawa Barat.

AWS sendiri memiliki komitmen untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) digital, terutama di bidang cloud di Indonesia. Untuk itu, AWS telah meluncurkan beberapa program khusus di Indonesia, mulai dari menggandeng Dicoding, berbagi ilmu kepada sekolah dan pesantren lewat program Laptop for Builders, hingga pelatihan digital gratis.

“Program-program ini sejalan dengan tekad yang sudah disampaikan AWS pada Desember 2020, untuk turut meningkatkan serta mengembangkan keterampilan cloud sedikitnya bagi 29 juta orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia, hingga tahun 2025, melalui program-program yang digelar gratis,” kata Gunawan Susanto, Country Manager AWS Indonesia, Kamis (28/7/2022).

Tahun ini, AWS memperluas jangkauan Program Laptops for Builders kepada para siswa penyandang disabilitas di sekolah berkebutuhan khusus yang ada di Jawa Barat dan Bali, serta gerakan Pramuka di Jawa Barat, Bali dan DKI Jakarta. Selain memberikan pelatihan mengenai desain web, pengembangan konten dan dasar-dasar cloud, AWS juga menggelar kompetisi Cloud Computing Club Competition (C4).

Dalam kompetisi yang diselenggarakan bersama Yayasan Sagasitas menghasilkan banyak gagasan ide website yang dibuat para siswa disabilitas. Hal ini membuktikan keterampilan para siswa berkebutuhan khusus tidak kalah dengan para murid umumnya.

Dari 28 tim, ada peserta yang membuat website penjualan makanan dengan askses langsung ke platform penjualan online. Kemudian, ada yang membuat portal berita alumni siswa disabilitas. Ada juga yang membuat website rekomendasi buku dan beserta reviewnya, dan banyak lagi.

Baca Juga: Bagikan Laptop & Pelatihan Gratis, AWS Dukung Kecakapan SDM Lokal di Bidang Cloud

Kompetisi C4 untuk Siswa SLB dan Pramuka Berkebutuhan Khusus

“Bagi AWS, pendidikan teknologi harus inklusif. Kami meyakini, para siswa penyandang disabilitas juga mampu dan patut mendapat kesempatan untuk memanfaatkan teknologi guna mengubah masa depan mereka menjadi lebih baik,” ucap Gunawan.

Dalam kesempatan itu, Kepala UPTD Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Dinas Pendidikan Jawa Barat, Budi Hermawan juga mengapresiasi AWS Indonesia dan Yayasan Sagaistas yang telah memfasilitasi para siswa dan pramuka penyandang disabilitas sehingga mereka memiliki keterampilan yang sama dengan anak-anak pada umumnya dalam hal kecakapan digital.

“Terkadang, kita menafikkan potensi yang dimiliki oleh anak-anak disabilitas. Untunglah, dengan dukungan Sagasitas dan AWS Indonesia ternyata mereka juga bisa memiliki keterampilan digital, termasuk cloud computing. Bahkan melalui kompetisi ini, ternyata anak-anak disabilitas ini mampu menciptakan atau melahirkan kreasi-kreasi yang luar biasa,” pungkasnya.

Kompetisi AWS C4 yang diikuti oleh siswa dari sekolah luar biasa dan pramuka berkebutuhan khusus di Jawa Barat ini memberikan 15 penghargaan termasuk penghargaan kategori Best Effort, Best Design, Best Team Presentator, dan tentunya para juara umum.

Di mana pasangan Muhammad Muqit Gupay bersama Sahrul Arifin dari SLB Citereup berhasil memboyong Juara 1 melalui desain website Keetchen Space yang terkoneksi langsung ke platform penjualan online.



from Gizmologi https://ift.tt/7bxFS6Z
via IFTTT