Jakarta, Gizmologi – Miliuner Elon Musk membatalkan pembelian Twitter senilai USD 44 juta miliar atau sekitar Rp659 triliun. Seakan di PHP-in oleh bos Space X dan Tesla itu, Twitter pun menggugat Musk ke pengadilan.

Menurut laporan Reuters, Twitter Inc telah menggandeng firma hukum di Amerika Serikat, Wachtell, Lipton, Rosen and katz, untuk menuntut Elon Musk karena tidak jadi membeli perusahaan media sosial itu. Twitter menuntut agar sang miliuner menyelesaikan akuisisi senilai 44 miliar dolar AS tersebut.

Hal ini merespon keputusan mendadak Elon Musk yang mengumumkan mundur dari pembelian Twitter, pada pekan lalu. Di mana bos mobil otonom itu menuduh Twitter telah melanggar perjanjian merger karena tidak menyediakan informasi data yang cukup mengenai jumlah akun palsu atau spam.

“Twitter secara material melanggar beberapa kesepakatan dalam perjanjian tersebut, kelihatannya membuat pernyataan palsu dan menyesatkan yang Tuan Musk andalkan ketika masuk ke perjanjian merger,” demikian bunyi pernyataan dari pihak Elon Musk dalam berkas pengadilan.

Pada intinya, pihak Elon Musk menilai Twitter tidak transparan dalam menghitung akun spam atau bot di layanannya, padahal info itu dinilai sangat penting terhadap performa bisnis dan keuangan Twitter.

Baca Juga: Elon Musk Tidak Jadi Akuisisi, Twitter Kena PHP?

Twitter Gugat Elon Musk

Di sisi lain, pihak Twitter sudah memastikan menuntut Elon Musk. Hal tersebut disampaikan Kepala Dewan Independen Twitter Bret Taylor merespon keputusan mengejutkan orang terkaya di dunia itu.

“Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi dengan harga dan persyaratan yang disepakati dengan Elon Musk dan berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger,” kata Taylor di akun Twitternya.

Kabar batalnya Elon Musk membeli Twitter juga sempat membuat saham platform microblogging itu anjlok 5% dalam penutupan perdagangan pekan lalu. Seperti diketahui, kondisi saham Twitter memang telah turun tajam sejak Dewan Direksi Twitter menerima tawaran Musk untuk membeli perusahaan pada April lalu seharga USD54,20 per saham.

Tentunya, jika Twitter membiarkan Elon Musk lolos begitu saja, para pemegang saham [un berpotensi melancarkan gugatan hukum ke mereka. Baik Musk atau Twitter akan menjalani pertarungan panjang di pengadilan.



from Gizmologi https://ift.tt/PLanzU7
via IFTTT